38. Patriot Bangsa Berguguran

1.4K 25 0
                                    

YOK-ONG menarik napas panjang. "Hemmm, berkepandaian atau tidak apa sih artinya bagiku. Mati atau hidup apa pula bedanya bagi seorang yang sudah setua aku? Akan tetapi, karena kau memaksa, baiklah. Kau pergilah menghadap Pek Sin Niang-niang yang kini bertapa di Gobi-san. Beliau adalah guruku dalam hal pengobatan. Kalau kau berhasil memintakan petunjuk kepadanya untuk penyembuhanku karena penggunaan It-yang-ci tadi, berarti kau sudah membalasku dan menyembuhkan aku kembali. Akan tetapi jangan kau kira akan mudah menjumpai Pek Sin Niang-niang. Beliau sudah menjadi manusia setengah dewa dan Pegunungan Gobi adalah tempat yang amat luas. Tidak mudah mencarinya ......."

"Aku akan mencarinya sampai dapat!" Setelah berkata demikian, baru Han Sin mau bangun.

Yok-ong Phoa Kok Tee lagi-lagi tersenyum, lalu kakek inipun bangkit berdiri dengan perlahan dan lemah. Diambilnya topi dan pakaiannya, dipakainya semua itu dengan gerakan lemah, gerakan seorang petani tua biasa, kemudian Dipikulnya keranjang-keranjang obatnya dan dengan langkah gontai ia meninggalkan tempat itu, meninggalkan Han Sin yang berdiri memandang dengan hati penuh keharuan.

"Manusia budiman ........ dia inikah yang oleh Nabi Khong Cu disebut kuncu? Betul Yok-ong Phoa Kok Tee inilah orang yang patut disebut seorang kuncu, bukankah Nabi Khong Cu pernah bersabda bahwa:

"Seorang Budiman berhati penuh cinta kasih terhadap sesama manusia, tidak mau mencari keuntungan diri sendiri dengan jalan merusak cinta kasihnya itu, sebaliknya malah rela mengorbankan diri sendiri demi cinta kasihnya terhadap sesama manusia."

Demikian Han Sin berkata di dalam hatinya penuh kagum. Kakek itu menderita karena dia, kehilangan kepandaiannya, malah mungkin pengerahan lweekang yang dahsyat dalam menggunakan Ilmu It-yang-ci tadi berakibat lebih hebat lagi, yaitu melukainya. Mungkin sekali kalau tidak mendapat obat yang cocok, kakek itu akan menderita sakit dan tewas!

Kagetlah hati Han Sin ketika jalan pikirannya sampai di sini. Dia telah menolongku, bagaimana aku dapat berpeluk tangan saja melihat dia menderita? Harus kucarikan obatnya, pada Pek Sin Niang-niang, sekarang juga. Urusan lain boleh ditunda!

Keputusan dalam hati dan pikiran Han Sin ini membuat pemuda itu cepat meninggalkan tempat itu, langsung menuju ke Pegunungan Go-bi-san di utara untuk mencari Pek Sin Niang-niang. Dalam perjalanan ini, di sepanjang perjalanan ia mendengar tentang kekalahan yang diderita oleh pihak Mongol.

Diam-diam ada juga kelegaan dalam hati Han Sin karena bukankah kemenangan pihak Mancu berarti selamatnya orang-orang yang dekat dengannya seperti Bi Eng, Li Hoa, Ciu-ong Mo-kai dan yang lain-lain? Juga kalau ditimbang-timbang, andaikata kedua pihak, Mongol dan Mancu, berperang bukan karena berebutan tanah airnya, tentu ia seratus persen akan berdiri di pihak Mancu!

Baru membandingkan pribadi Bhok-kongcu sebagai wakil Mongol dan pribadi Yong Tee sebagai wakil Mancu saja, tidak sukar bagi Han Sin untuk memilih. Sayangnya kedua pihak itu perang karena memperebutkan Tiongkok, inilah yang menjengkelkan hati Han Sin dan membuat pemuda itu tidak mau mencampurinya.

****

Pegunungan Go-bi-san memang merupakan daerah yang amat luas, penuh dengan gunung dan padang pasir. Han Sin yang masih lemah tubuhnya karena baru saja sembuh dari pada luka-luka hebat, melakukan perjalanan yang amat sukar. Namun semua ini ia tempuh dengan senang, malah ia melakukan dengan tergesa-gesa karena ingin lekas-lekas bisa bertemu dengan pertapa wanita itu untuk mintakan obat bagi Yok-ong Phoa Kok Tee.

Kalau ia teringat akan Lie Ko Sianseng, iapun tersenyum. Ternyata banyak juga manusia baik di dunia ini. Benar-benar tak pernah disangkanya. Lie Ko Sianseng yang tadinya ia sangka licin, cerdik dan penuh tipu muslihat busuk, ternyata malah menolongnya seperti yang diceritakan oleh Yok-ong. Bagaimanakah Lie Ko Sianseng dapat menolongnya? Seingatnya, ia tertawan oleh Pak-thian-tok Bhok Hong, bagaimana tahu-tahu ia bisa dibawa oleh Lie Ko Sianseng kepada Yok-ong untuk diobati?

Kasih di Antara RemajaWhere stories live. Discover now