Chapter 16

1K 70 3
                                    

'tempat inikan... Rumah ku dulu'

Perasaan apa ini, entah apa ini?,
Yg jelas aku menikmati perasaan ini, namun entah mengapa ada kesedihan yg menyesakkan yg membuat hatiku sakit.

'Ehhh... apa ini, apa yg tejadi dengan tubuhku, dan kenapa suaraku tidak bisa ku keluarkan'

Aku sama sekali tidak bisa menggerakkan tubuhku,
tunggu dulu, ini bukan tubuhku, inikan tubuh luci.

Sepertinya ini merupakan ingatan luci beberapa tahun yg lalu.

Ehhh... Apa yg dia lakukan di rumahku, tunggu dulu inikan...
Saat kejadian itu.

'Oi... oi... Jangan bercanda ini mimpi burukmu kan, kenapa peristiwa ini bisa terulang di mimpimu, dan kenapa kau ada di sini'

Cliiinggg

Entah cahaya apa itu tapi yg jelas kamu sekarang berada di kamarku.

'Itukan... Aku..."

Rasanya aneh melihat diriku yg dulu ada di hadapanku, sepertinya luci memakai sihir menghilang agar aku tidak dapat melihatnya dulu.

'Apa sebenarnya yg terjadi... Apa hubungan luci dengan peristiwa yg menewaskan kedua orang tuaku'

Aarrghh

Sama seperti dulu, kepalaku mulai sakit dan orang tuaku datang pada saat bulan mulai memerah

Walaupun aku berada di tubuh luci tapi entah kenapa, kata-kata yg mereka ucapkan pun masih tak dapat ku dengar.

Aku rasanya ingin menutup mataku, tapi aku tidak bisa, karna saat ini luci sama sekali tidak memalingkan pandangannya dariku.

'Yg benar saja... Kau temanku kan, tapi kenapa kau diam saja, setidaknya bantu aku, atau selamatkan orangtuaku'

Rasanya aku ingin menangis, tapi aku tidak bisa, aku melihat diriku sendiri dalam keadaan pingsan dan orang tuaku kehilangan nyawa mereka.

Perlahan aku mulai merasakan sesuatu membasahi wajahku

'Ehhh... Apa ini...? Aku menangis, jadi luci pada saat itu juga menangis'

Kretak...

Gambaran dunia itupun mulai retak dan menghilang, hanya menyisakan aku dan luci yg sudah berada di tubuh masing-masing.

Gambaran dunia itupun mulai retak dan menghilang, hanya menyisakan aku dan luci yg sudah berada di tubuh masing-masing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jelaskan padaku apa yg terjadi"

"Maaf..."

"Aku hanya ingin mendengar jawabanmu"

"Maaf, karna tidak pernah mengatakannya padamu"

"JAWAB AKU, kenapa kau ada di sana, kenapa itu dapat menjadi mimpi terburukmu, kenapa kau tidak mengatakan ini padaku, kanapa kau sangat tidak percaya padaku padahal aku...aku..."

"Aku terpaksa berada di sana, aku bertugas mengawasimu.
Aku ingin memberi tahumu semenjak aku memutuskan untuk percaya padamu.
tapi...Aku takut, takut kalau kau akan membenciku, KARNA AKU MUNYUKAIMU"

Blush...

"Ehhh..."

"Kau bertanya kenapa ini ada di dalam mimpi burukkukan, itu karna aku tidak bisa melihatmu terbunuh di depanku"

"Apa yg sedang kau bicarakan, bukan akulah yg terbunuh di malam itu"

"Sebenarnya kau telah mati pada saat itu, tapi orang tuamu memberikan jiwanya padamu, itulah yg membuat mereka terbunuh"

"Ja...jadi memang akulah yg membuat mereka terbu..."

kata-kataku pun terpotong akibat luci yg tiba-tiba memeluk tubuhku, ehhh... dia mengis

"Kumohon, Jangan berkata begitu, orangtuamu sama sekali tidak menyesal melakukan itu, bahkan mereka mengabaikanku yg ada di sana, dan berkata padaku tolong jaga dia sambil tersenyum melihat anaknya"

*****

Setelah kejadian ini kami hanya diam dalam waktu yg agak lama, kami berdua fokus pada pikiran masing-masing, rasanya aku seperti mendapatkan kembali sesuatu yg telah lama hilang dari hidupku.

"Aku juga suka padamu"

Blush

"ano... itu... anu... A... Aa... Ku..."

"hahaha, sudah lama aku tidak melihatmu gugup"

"huh"

"baiklah, sekarang ayo kita keluar dari tempat mengerikan ini, ehhh... Tapi caranya gimana"

"sini pinjam tanganmu"

"ehhh... Apa yg sedang kau lakukan?"

Tiba-tiba ia menarik tangan ku dan memegangnya dengan sangat erat.

"andai saja kita bisa seperti dulu lagi"

"kau tadi bilang sesuatu...?"

"tidak ada, sekarang alirkan sihirmu ke tangan dan aku akan menerimanya, sisanya biar aku yg urus"

"ohhh, jadi mana mu habis ya, pantas saja kau tidak bisa keluat dari sini"

Kretak kretek

*****

"pagi kalian berdua, akhirnya bangun juga, kalian gak ngelakuin yg aneh-aneh di dalem kan, bangun-bangun udah pegangan tangan"

"diam atau ku buat kau tak bisa bicara lagi"

'menakutkan, baru kali ini aku melihat luci versi yandere, tidak-tidak, rasanya aku pernah melihat ini. Oh iya lucikan selalu seperti itu dengan edward'

"daripada kalian berduaan di situ lebih baik kalian bantu a..."

Dhuaarrr

"-_-"

"apa itu...?"

"tadi saat aku mengulur waktu, nanekmu pergi menyelamatkan penduduk dan sekarang sedang bertarung dengan orang tua itu bersama beberapa orang yg ikut bersamanya"

"tunggu dulu, ini aneh, lucikan sudah bangun tapi kenapa kondisi di sini tidak berubah"

"sepertinya luci bukanlah pusat masalah dari semua ini"

"kenapa kau bicara seakan-akan aku sumber dari semua masalah, sepertinya kau memang ingin bertemu dengan penciptamu"

'mode yanderenya keluar lagi'

Dhuaarrr

Terdengar suara ledakan yg lebih kuat dari yg tadi.
Entah kenapa perasaanku tidak enak, semoga nenek dan yg lain baik-baik saja

To be countinue

Magical Prince of LightWhere stories live. Discover now