Chapter 15

1K 77 5
                                    

"Arrrggghh"

Entah apa yg terjadi sekarang, tapi rasa sakit di tubuhku makin parah, 'tidak, ini bukan rasa sakit tapi rasa bersalah karna aku telah membunuh mereka'

"tidak... Bukan aku yg salah,
Bukan aku yg membunuh ibu dan ayah, aku tidak pernah berniat menyakiti mereka, ini semua karna kekuatanku tiba-tiba muncul"

Tuk...Tuk...tuk...
(langkah kaki)

"sepertinya kalian bersenang-senang, apakah aku boleh ikut"

"Edward...?"

"ohhh ternyata ada peter, lama tak bertemu"

"jadi kau salah satu dalang dari ini semua ya, aku tak terkejut"

Klik

Tiba-tiba bayangan hitam melekat pada excel dan mengeras membuatnya terkurung dalam kristal hitam

"hei pak tua apa boleh aku saja yg mengurus pangeran kecil yg satu ini"

"terserah mau kau apakan dia, tapi jangan membunuhnya, karna rencanaku akan sia-sia jika dia mati"

Klik

Entah apa yg edward lakukan, kami berdua sekarang telah berpindah tempat.

"apa yg kau lakukan?, jelaskan apa yg terjadi di sini?"

"tahan sebentar aku ke sini untuk menolongmu"

"ehhh..."

"kau mau menolong luci kan, ada cara untuk menyelamatkannya, tapi kau harus berjanji satu hal untukku"

"aku akan melakukan apapun, tapi, memang kau pikir aku akan percaya begitu saja"

"kumohon"

Entah apa yg merasuki anak ini, dia tengah membungkuk semohon kepadaku, ini pertama kalinya aku melihatnya memohon seperti itu.

"baiklah aku akan mendengarnya, apa yg kau ingin aku lakukan?"

"kau tau gadis berambut pink yg terperangkap bersama nenekmu, kumohon selamatkan dia"

"ehhh... Kau kenal moka"

"ceritanya panjang, aku akan menceritakannya lain waktu, tapi sekarang waktu kita tak banyak"

Skip

Kami kembali ke tempat tadi, kami bersembunyi di balik batu agar dia tidak menemukan kami.
"sekarang beritahu aku"

"kristal yg berwarna hitam itu membuat semua orang didalamnya melihat mimpi buruk atau lebih tepatnya ketakutan terburuk mereka, seperti melihat orang yg disayangi tewas dengan cara yg mengenaskan atau bahkan kahilangan segala yg kau punya"

Tanganku mengepal kuat hingga mengeluarkan darah karna geram dengan apa yg telah kudengar.

"kau hanya perlu membangunkan luci, tapi tidak dari luar, kau harus masuk ke mimpinya, sementara perhatiannya teralihkan olehmu aku akan menyelamatkan moka dan nenekmu"

"aku akan jadi umpan ya, baiklah, ngomong-ngomong di mana elvi"

Tiba-tiba cahaya keluar dari tubuhku

"aku di sini, aku tadi masuk ke tubuhmu untuk menyelamatkan diri"

"baguslah kau ada di sini, karna aku butuh sihir penghilang yg kemarin ku pakai, jadi apa yg harus ku lakukan agar dapat masuh ke mimpinya?"

"kau hanya perlu menyentuhnya"

"baiklah, ayo kita mulai"

*****

Dhuaarr

Kami meledakkan sekeliling agar minimbulkan debu yg dapat mengaburkan pandangan, selagi di teralihkan aku langsung berlari ke tempat luci.

"SEKARANG...cepat pergi!"

Aku dan elvi langsung berlari ke tempat luci, sedangkan edward pergi menyelamatkan nenek dan luci.

Dukkk

Entah apa yg terjadi, tiba-tiba ada yg memukul edward dan membuatnya terpental ke dinding.

"kalian terlalu meremehkanku, walaupun kurang jelas tapi aku sudah selindungi mataku dengan sihir agar aku bisa melihat kalian"

Chiinngg

Dia mengeluarkan sihir dari tangannya dan mengarahkannya padaku.

"sekarang giliranmu pangeran"

"sial"

Dhuarrr

"kalian masih kurang pengalaman"

"kau membicarakan kami"

"ke...kenapa kau ada di sana"

Semua sesuai rancana, aku dan elvi tengah berasa di samping luci dan edward sudah melepaskan dan membawa pergi moka dan nenek.

"jadi yg kuhancurkan tadi...Cermin?"

"hehehe...rancana kami sukses besar"

(penjelasan: selagi pandangan felix terhalang, excel menggunakan sihir menghilang untuk mendekati luci, sedangkan elvi membuat cermin itu terbang dan memantulkan gambaran excel, karna sihir penghilang hanya berpengaruh pada mata manusia tidak pada cermin, jadi dia masih bisa terlihat di cermin.sedangkan yg dipukul tadi bukan edward melainkan hanya tiruannya, itu merupakan sihir khusus yg hanya bisa di pakai edward)

"bagaimana rasanya ditipu oleh teman anakmu sendiri?"

"edward, kenapa kau kembali ke sini, kau harusnya barsama moka dan nenek"

"memang kau pikir dia akan membiarkanmu di dalam mimpinya tanpa berbuat apa-apa, aku akan menahannya selagi kau berada di dalam.
oh iya, walaupun dia sedang tidur jangan barbuat macam-macam padanya ya, nanti kulaporkan ayahnya loh"

"ya tidaklah, memang kau pikir aku ini orang macam apa"

'dasar dia itu, di saat begini masih saja sempat bercanda, ternyata biar bagaimanapun edward tetaplah edwars, dia tidak berubah sama sekali dari saat kita bertiga dulu'

"baiklah kalau begitu aku pergi dulu"

Saat aku menyentuh tangan luci aki mulai merasa mengantuk dan penglihatanku mulai kabur

"Zzzz"

"baiklah sekarang tinggal kau dan aku...Ayah"

*****

Akhirnya aku dapat masuk ke mimpi luci, sekarang aku tinggal mencari cara untuk membangunkannya.
Tapi kenapa di sini gelap sekali, aku bahkan tidak dapat melihat telapak tanganku sendiri.

Cliinggg

Tiba-tiba ada cahaya muncul dan akhirnya aku bisa melihat aku sekarang berada di mana.

"ehhh...tempat inikan..."

To be countinue

Yeyyy, lebaran tinggal menghitung hari lagi.

Karna sebentar lagi lebaran,
Oe sekalian mau minta maaf kalo ada kata-kata dari cerita oe yg menyinggung pembaca apalagi oe update nya lama pakek banget

Tapi, apapun alasan yg oe berikan masih tidak merubah fakta bahwa cerita ini updatenya slow banget.

Ngomong-ngomong oe ini lagi mudik ke rumah nenek di tegal

Dan yg terkhir terima kasih yg udah baca cerita ku yg agak ngawur ini

See you next time guys

Magical Prince of LightWhere stories live. Discover now