Special Chapter-Gerbong Kereta [PRIVATE]

452 111 41
                                    



xxx

Stasiun Gubeng seperti biasa. Ramai. Setelah semua berkumpul, Jinan segera mencetak tiket online yang sudah ia pesan. Yang lain sibuk membeli minuman dan cemilan untuk bekal di perjalanan.

xxx

"Tadi aku beli snack, Mas Jinan yang ganti ya." Perkataan Junaedi terdengar seperti pernyataan daripada pertanyaan. Jinan memandang pria dengan pakaian serba hitam di depannya. Walau ekspresi wajah default-nya dingin, ia tahu bahwa hari ini sang Nasution benar-benar sedang bad mood. Jinan jadi merasa bersalah karena sudah memaksanya untuk ikut berlibur bersama. Maka dari itu, ia merasa mengalah untuk hari ini adalah pilihan yang baik.

xxx

"Bangkunya tinggal satu, adinda mau kakanda pangku aja?" goda Handaru sembari menepuk pahanya, menggoda Athalia. Gadis itu mengerlingkan matanya malas, sedangkan sang kakak –walau dalam keadaan sakit- masih sigap memukul kepala belakang Handaru. Pada akhirnya leader sekaligus rapper tersebut lebih memilih untuk menjadi gentleman, memberikan tempatnya untuk Athalia. "Arjuna kalo masih ada di zaman sekarang juga pasti bakalan kaya gini," ujar Handaru, dengan bangga memuja idolanya.

xxx

"Aduh, harusnya beli bye-bye fever. Tadi waktu belanja Kakak minta snack mulu sih. Lupa tho jadine," ia merogoh ke dalam kaos Bobby untuk mengoleskan minyak kayu putih di dada dan perut sang kakak. "Udah, tidur aja. Kalo mual bilang," nada imperatif mulai keluar dari mulut Athalia. Sementara kakaknya mencari posisi nyaman untuk tidur, ia menyiapkan kantong plastik untuk berjaga-jaga.

xxx

"Ada, mau yang mana Mas?" Athalia membuka tas kain yang berada dekat di kakinya. Begitu mendengar 'apa aja', ia langsung mengambil asal salah satu bungkus makanan dan menyodorkannya kepada Jinan. Tidak lama kemudian, terdengar bunyi robekan plastik yang keras, diiringi dengan suara terkesiap milik Jinan. Jajanan yang ia buka tumpah.

xxx

"Gila hahaha! Lucu banget sih hahaha!"

xxx

"Nggh," Bobby mengerang dalam tidurnya. Athalia cepat-cepat meraih lengan kakaknya dan mengelus punggung tangannya perlahan. Perlahan nafasnya kembali stabil dalam tidurnya.

xxx

"Aku bukan 'om'," balas June dingin.

xxx

Kayaknya baru bisa update chapter 31 hari Jumat deh soalnya sampe Kamis mau ke Bandung cari kost hehehe

Satu pertanyaan nih, what do you think about this special chapter?

Dewangga [Sedang Proses Revisi]Where stories live. Discover now