Dewangga [Sedang Proses Revisi]

7-Baru

xxx

Begitu masuk, seluruh anggota sudah berkumpul. Ada yang menyisir rambut, ada yang sibuk memakai berbagai aksesoris di tubuhnya, dan... ada Chandra. Seperti biasa, Handaru Bintara menyapa Athalia dengan teriakan keras, "Adinda, engkau sudah tiba! Kakanda menunggumu,"

xxx

"Jun, kenapa? Kok suaramu nggak stabil gini? Fokus, fokus!" Handaru Bintara yang sering menggombal kini sudah hilang. Yang ada hanyalah seorang pemimpin galak bak harimau. Junaedi melepas headphone di kepalanya dan menatap seluruh mata di dalam studio.

"Aku nggak bisa fokus gara-gara kau," tatapannya tertuju pada Athalia yang tengah berada di sampingnya, memegang kamera. "Sudah berapa kali aku bilang? Ambil gambar yang profesional! Janganlah kau buat aku terganggu!" logat Bataknya yang kental akhirnya keluar.

xxx

"Masalah amat sih! Jadi Bang June ini mau rekaman atau nggak? Mau wajahnya muncul di video atau nggak? Cuma take buat satu lagu aja lamanya minta ampun!" keluarlah amarah gadis itu. Seisi studio dibuatnya gempar. Kecuali sang kakak, yang menepuk dahinya dan berbisik 'Aduh tamat riwayat, adek marah. Singa betina lawan serigala.'

xxx

"Mulut sampah lo Jun," Ezra menimpali perdebatan tersebut.

"Ya ini gunanya kekuasaan," tanggap June. Hanbin menepuk tangannya, berusaha melerai dua orang di dalam ruang rekaman tersebut. "Jun, kalo kamu gak bisa selesai lagi dalam satu take, setengah dari part nyanyimu aku bagi ke yang lain," ancamnya.

xxx

Oalah nanti harus kehilangan duit buat beliin adek es krim –Bobby-

xxx

Bagusan belah tengah atau harajuku style ya? –Ezra-

xxx

Kayaknya Athalia badmood. Nanti aku ajak jalan ah. Ke mana ya enaknya? –Chandra-

xxx