Where is Kuki?!

1K 174 11
                                    



Yoongi menutup telinganya ketika mendengar jeritan sang adik yang semakin keras. Ia sudah tau jika adiknya itu akan berteriak dan menangis karenanya, tapi ia tidak tau jika Kuki aakn menangis selama ini dan berteriak sekencang ini. Yoongi menyesal, harusnya ia membawa earphone nya agar ia tak perlu merasakan sakit telinga karena teriakan adiknya.

Taetae yang melihat sepupunya menangis hanya bisa diam sambil menyodorkan kue dan makanan lainnya, yang tentu saja ditolak oleh Jungkook. Akhirnya anak itu menyerah dan memilih untuk duduk disamping Jungkook walau Jungkook masih tidak bisa diam dan berganti-ganti posisi.

"Jungkook ah, ke taman hiburannya sama Taetae dan ayah saja, ya? Yoongi hyung mungkin lelah" Namjoon mencoba menenangkan anak bungsunya itu. Tapi hasil yang ia dapatkan hanyalah gelengan kepala dari Jungkook. Anak itu kemudian berlari ke kamar dan meringkukkan tubuhnya di atas tempat tidur yang biasa ia tiduri saat ia menginap disana.

Namjoon menyerah, pada akhirnya ia hanya memberi susu kepada Jungkook dan membiarkan anak itu tidur karena terlalu lelah menangis.


***


Pukul 10 malam, Yoongi terbangun dan pergi menuju dapur untuk mengambil minum. Tertidur cukup lama membuat tenggorokannya terasa kering. Rumah neneknya itu sudah sepi, pasti ayahnya sudah tidur karena kelelahan menyetir dan sang nenek juga pasti sudah tidur setelah makan malam. Kuki dan Taetae? Entahlah. Mereka bisa saja sudah tidur atau sedang bermain di luar rumah.

Setelah puas meneguk air dari dalam kulkas, Yoongi pergi menuju kamar tempat Jungkook berada. Tapi yang Yoongi dapatkan hanyalah kamar kosong dengan tempat tidur yang sedikit berantakan. Yoongi yakin itu ulah Jungkook. Tapi dimana adiknya itu berada sekarang?

Diam-diam, Yoongi seedikit merasa bersalah pada adiknya itu. Tapi ya mau bagaimana lagi, sudah telanjur. Akhirnya Yoongi memutuskan untuk mencari keberadaan adiknya itu, yah, hitung-hitung agar dia tidak ngambek lagi.

Yoongi berjalan keluar dari rumah neneknya itu, tak lupa membawa handphone milik ayahnya untuk digunakan sebagai senter, karna di halaman luar cukup gelap. Yoongi melirik kea rah pagar depan rumah neneknya yang terbuka. Ia mengernyit, apakah adiknya itu keluar dari pagar? Apakah adiknya itu sangat kesal dengan dirinya sampai-sampai ia ingin melarikan diir dari rumah ini? Hm, Yoongi dan segala pikiran negatifnya.

Kakinya berjalan cepat menuju pagar dan keluar menjauhi rumah sang nenek. Dirinya terus berjalan menjauh, sampai dirinya menemukan sebuah taman yang sepi, dan melihat sosok adiknya sedang duduk di kursi taman itu bersama dengan seorang pemuda bertubuh tinggi, setinggi ayahnya mungkin? Tapi Yoongi tak pernah melihat pemuda itu. Yoongi mulai berpikiran aneh lagi? Jangan-jangan pemuda itu penculik? Bagaimana kalau adiknya dibawa pergi oleh pemuda itu?

Terlalu lama berpikir membuat Yoongi tak menyadari bahwa sang adik sudah diajak pemuda bertubuh tinggi itu masuk ke dalam mobilnya. Tentu saja Yoongi panik, benar dugaannya jika pemuda itu akan membawa pergi Jungkook. Yoongi mencoba berlari mendekati mobil itu, tapi apa daya, lari Yoongi tidak dapat mengalahkan kecepatan mobil tersebut. Yoongi sudah berlari sekuat tenaga, tetapi tetap saja mobil itu berjalan lebih cepat.

Yoongi menyerah, dirinya sudah meneteskan air mata memikirkan bagaimana nasib adiknya. Ia harus kembali ke rumah neneknya dan mengatakan kepada ayahnya bahwa Jungkook diculik. Ya, Yoongi yakin ayahnya akan menemukan Kuki secepatnya. Yoongi tak pernah meragukan kemampuan ayahnya. Anak sulung itu pun kembali kerumah neneknya secepat kilat.


"Ayahhh! Bangun!" Yoongi berlari ke kamar tempat sang ayah tidur dan menggoyangkan tubuhnya. Namjoon yang merasa terusik dan mendengar suara anak sulungnya, membuka matanya dan melihat sosok anaknya yang ada didepannya dengan tatapan bingung.

"ada apa, Yoongi? Kau mimpi buruk?" tanya Namjoon setengah panik.

"bukan, ayah. Kuki diculik!" jawab Yoongi panik. Namjoon menatap anaknya dengan heran.

"Apa?! Kuki diculik?!" bagaimana mungkin anaknya dicu-

Sedetik kemudian, ayah dua anak itu langsung berlari menuju halaman luar. Yoongi mengikutinya dari belakang dengan wajah yang masih terlihat panik. Ayahnya itu masih terdiam di depan pagar, sementara Yoongi ikut diam dan seringkali melirik ayahnya. Tapi yang ia dapat, hanya seringaian ayahnya yang memandang kearah jalanan yang kosong. Apa yang sebenernya ayah Yoongi pikirkan? Yoongi hanya bertanya-tanya dalam hati.


************


i'm so glad that i can finally update this chapter:"D this may be short but i hope you guys enjoyed it dont hate me i know i'm so late;-; 

dan karena aku sudah libur kuharap aku bisa lanjut lagi dengan cepat hehehe so thank you guys for reading this absurd story i hope i can make a better story next time

anyway, did anyone watched pd101 s2? i've been into that show for a few months and my heart hurts. haruskah aku bikin cerita absurd tentang mereka? HAHAHA no. I think it's not the right choice. 

btw, thank you so much, terima kasih banyak, untuk siapapun yang sudah baca:D please keep reading and spread the love!<3 

Strange FamilyWhere stories live. Discover now