Bury the hatchet and start on a new plan!

1.5K 202 4
                                    




Pagi itu Yoongi memakan sarapannya dengan lemas. Oh, tidak. Dia memang selalu lemas ketika memakan sarapannya setiap hari. Berbeda sekali dengan Jungkook, sang adik yang memakan sarapannya dengan semangat, sambil kadang bercerita tentang teman kelasnya kepada ayahnya.

"Yoongi, kau tak punya sesuatu untuk diceritakan pada ayah?" tanya Namjoon. Pasalnya, Yoongi memang jarang bercerita tentang sesuatu yang terjadi di sekolahnya. Wajar saja ayah dua anak itu ingin tahu.

"Hn. Tidak ada" Namjoon menyesal bertanya pada anaknya itu. Andai saja anak nya itu bisa ditukar, Namjoon pasti sudah menukarnya sedari dulu. Dan pasti ia sudah di mutilasi oleh mendiang istrinya. Lelaki itu bergidik membayangkannya.

"hari ini kau ada les tambahan kan?" Yoongi mengangguk malas. Ya, akhir-akhir ini mood Yoongi semakin buruk karena ia harus mengikuti les tambahan di sekolahnya, sampai ujian kelulusan tiba. Yoongi yang tadinya merasa bangga dengan pangkat murid tingkat akhir itu, lama-lama kesal juga jika harus mengikuti les tambahan yang membuat kepala nya pusing dan badannya (semakin) lemas itu. Yoongi bahkan berpikir ingin bertukar posisi dengan Jungkook. Agar ia bisa bermain dan tertidur dengan tenang. Tanpa harus memikirkan ujian.

"Yoongi hyung, ayo berangkat. Ayah sudah menunggu di mobil!" teriakan Jungkook membuyarkan lamunan Yoongi. Dia bahkan tidak sadar jika ayahnya sudah pergi dari meja makan. Ia sama sekali tidak tau sejak kapan sesi sarapan yang tidak begitu penting ini berakhir. Yang ia tahu, ia hanya melamun sebentar dan tiba-tiba saja dia sendiri di ruang makan itu.

Akhirnya Yoongi menyeret tas nya sambil berjalan keluar rumah, menghampiri ayahnya yang sedang memanaskan mobil. Ia melirik Kookie yang berlari dan masuk ke dalam mobil dengan sangat ceria. Kadang ia bingung, apakah Kookie benar-benar adik kandungnya? Semangat hidup Kookie sangat banyak, seperti tidak pernah habis. Sangat kontras dengan semangat hidupnya. Yang mungkin berada di kisaran 0,1%.

Dan Yoongi memutuskan untuk melanjutkan lamunannya di dalam mobil selama perjalanan menuju sekolah.

***

"Yoongi, kau tidak mau makan?" Jimin memasang wajah melas karena Yoongi tidak mau ikut makan dengannya. Padahal Jimin lapar. Dan teman-teman yang lainnya sudah pergi untuk mengambil makanan duluan.

Yoongi menggeleng. "ambilkan aku jus kotak saja. Aku mau ke halaman belakang sekolah"

Jimin menghela napas. "yasudah, nanti ku ambil jus kotak untukmu. Omong-omong, ada apa di halaman belakang sekolah?"

"aku mau tidur di bawah pohon. Disitu enak, banyak angin" yah, seharusnya Jimin tau jawaban Yoongi. Apalagi kalau bukan untuk tidur. Akhirnya Jimin mengangguk dan berjalan menuju kantin, sementara Yoongi berbelok ke koridor yang akan menghubungkannya ke halaman belakang.

-

Yoongi membuka matanya saat mendengar ada suara langkah kaki yang mendekat. Ia mendudukkan tubuhnya dan menoleh kearah sumber suara, melihat sosok laki-laki yang ia kenal, bahkan mereka bertengkar beberapa waktu lalu.

Anak laki-laki itu, Jisoo, terdiam saat melihat Yoongi. Begitupun Yoongi. Suasana canggung muncul diantara mereka berdua. Tentu saja, mereka bahkan tidak pernah bicara lagi sejak kejadian itu. Sampai pada akhirnya Jisoo membalikkan badannya, berniat untuk meninggalkan tempat itu, dan Yoongi memanggilnya.

"Jisoo"

Jisoo menoleh, sedikit tak menyangka jika 'musuhnya' itu memanggil namanya barusan.

Yoongi menghela napas, "Ayah ku ingin aku minta maaf" bohong. Yoongi yang ingin minta maaf. Bukan ayahnya.

Jisoo menunduk. "ayah ku juga" bohong. Ayahnya bahkan tidak tau jika ia berkelahi disekolah. Jisoo sendiri lah yang ingin minta maaf sejak lama. Tapi ia tak punya keberanian untuk itu. dan sepertinya Yoongi juga seperti itu.

"jadi, sekarang kita berteman?" tanya Jisoo. Polos juga anak ini, walau kelakuannya terkadang seperti preman. Tapi ia baik juga.

Yoongi mengangguk sebagai jawaban. Jisoo tersenyum senang. Ia kemudian duduk di sebelah Yoongi. Dan menyenderkan tubuhnya di pohon yang ada di belakangnya.

"apa yang kau lakukan disini?"

"tidur. Tapi tidak jadi, garagara kau" ucap Yoongi dengan segala kejujurannya.

"hahaha, maafkan aku. Aku tidak sengaja" kata Jisoo sambil tertawa.

"hn. Tak apa" Yoongi menjawab dengan segala kesingkatan(?)nya. "kau sendiri, kenapa kesini?" akhirnya Yoongi balik bertanya pada teman baru(?) nya itu.

"aku ingin kabur lewat sini"

Yoongi menoleh pada Jisoo. Ternyata bukan hanya dirinya yang ingin bolos hari ini.

"kau ingin bolos les tambahan?" kini nada bicara Yoongi terdengar lebih semangat.

"iya. Kau mau ikut?" Jisoo bertanya dengan tidak kalah semangat.

Yoongi terdiam sebentar. Lalu mengangguk.

Dan mereka berdua tersenyum penuh arti.





____________________________________________________





sorry for late update and boring story;-; i'm just an amateur;-;

hope you all enjoy this and dont forget to vote and comment!

ps: Jisoo here stands for actor Kim Jisoo, not the other Jisoo.

Strange FamilyWhere stories live. Discover now