"Beb-Beb-Beb ... tunggu dulu! Kamu mau makan atau mau ngerayain pesta? Banyak banget!"
"Oh, jadi lo gak mau?"
"Eng ... bukan gitu Beb. Tapi--"
"Yaudah! Gue bisa masak sendiri!"
"Ehhh, tunggu-tunggu. Aku bakal masakin kamu. Tapi masalahnya ... aku gak bisa masak sebanyak itu," ujar Farel pelan, takut Beby mengamuk.
"Oke."
"Oke?"
"Beliin gue bakso Mang Dirman!"
Farel tampak menyengir kesenangan.
"Dimana itu bakso Mang Dirman?" tanyanya polos.
Beby tak menjawab. Bibirnya membentuk sebuah garis lurus. Farel hanya bisa menyengir kembali.
1 menit.
2 menit.
3 menit.
"Beb--"
"CARI SEKARANG ATAU--"
"Iyaaaaaaaaaaaaaaaa...."
Farel terlonjak dan segera berdiri. Ia mengambil dompetnya dan keluar dari kamar.
Mau tak mau Beby terkikik ketika melihat celana yang Farel gunakan terbalik.
Ini belum apa-apa, Rel. Tunggu aja penderitaan lo selanjutnya.
***
"Aduh Beb. Badanku sakit banget nih," keluh Farel. Ia memegang pinggangnya yang sakit. Beby memintanya untuk mengepel seluruh isi rumah. Ditambah lagi tadi malam ia hanya tidur di sofa saja. Akh ...lengkap sudah penderitaannya.
"Bodo amat. Oh ya, abis itu lo cuci piring ya. Soalnya ibu dan Deby kan udah gak ada lagi ngebantuin gue. Gue takut kalo gue yang cuci piring ntar kepeleset lagi!"
"Ha?!... cuci piring?!"
"kenapa? Gak mau? Ya udah cerai aja deh!"
"Eh-eh-eh ... jangan! Ya udah aku cuci piring, tapi ntar lagi ya?"
Beby menatapnya sinis dan langsung menuju kamarnya.
"Penderitaan lo gak sebanding dengan apa yang udah lo lakuin ke gue Rel. Gue bakal buat lo menyesal udah main-main dengan gue! Batin Beby. Ia tersenyum melihat Farel yang terlihat menyedihkan dan tak berani untuk melawannya.
"Uek ..," Beby kembali merasa mual. ia berlari ke kamar mandi.
"Uek ... uek ... uek."
Farel yang mendengar Beby muntah muntah segera mencuci tangan dan menuju kamar mandi. Bermaksud menolong istrinya.
"Beby!" serunya, ia segera mengurut tengkuk gadis itu.
"Jangan sentuh gue! Jijik tau nggak!" Pekik Beby, ia melepaskan tangan Farel dengan kasar.
Farel terperajat, ia segera mundur ke belakang. Menatap sedih ke arah Beby yang kembali memuntahkan isi perutnya.
"Aku ambilin minum ya?"
"Gak usah!"
Farel terdiam melihat tatapan penuh emosi dari Beby. Ia membiarkan gadis itu pergi dari hadapannya.
***
Setelah melalui hari pertama yang sangat menguras tenaga tersebut, Farel mencoba untuk membujuk Beby agar mengizinkannya tidur di kasur. Badannya terasa remuk karena tidak terbiasa bekerja keras.
"Beb. Aku boleh tidur di kasur
gak? Badanku sakit nih!" bujuk Farel dengan nada yang sangat membuai.
"Hm. Boleh!" jawab Beby santai.
YOU ARE READING
Dont Touch Me!
RomanceMenikah dengan orang yang telah memperkosanya? Siapa yang mau?~ Beby sangat membenci Farel. Terlepas dari apa yang telah dilakukan pria itu kepadanya, Beby juga sangat benci dengan apa yang ditinggalkan pria itu di dalam tubuhnya. Apa yang akan dil...
•~ Part 4~•
Start from the beginning
