Chapter 12 - Perubahan

2.2K 109 15
                                    

Jungkook POV

"Di sini juga aku ingin mengutarakan semua perasaanku pada seorang yang sangat spesial bagiku selama ini. Sebenarnya aku sudah tahu tentang dirinya daridulu. Karena, Young Jae Hyung selalu membicarakan adiknya ini." Kataku.

"Park Eun Ra?" Kataku lagi sambil menatapnya. Sekarang aku sudah benar-benar meyakinkan perasaanku sendiri.

"Maafkan aku telah melakukan hal bodoh dan memalukan seperti ini. Aku tak tahu harus bagaimana lagi. Selama ini memang kita belum pernah bertemu. Tetapi jauh sebelum itu aku sudah tahu tetang dirimu. Aku sudah mengenalmu semenjak Young Jae hyung sering menceritakan tentang dirimu. Aku juga terkadang melihatmu dan Young Jae Kwajangnim sedang melakukan face time. Kini, aku ingin menyatakan perasaanku padamu." Kataku serius. Kulihat dia hanya mematung tak merespon apapun yang kukatakan. Sedangkan para hadirin yang ada sudah riuh dengan tangis terharu.

"Aku ingin kita menjadi lebih dekat, aku ingin lebih mengenalmu. Aku sudah menyimpan hal ini dari dulu karena aku mengira ini hanya sekadar rasa kagum terhadap adik dari seorang general manager di agensiku. Aku minta maaf jika nantinya aku akan sering meninggalkanmu karena jadwalku. Aku ingin selalu berada di sisimu, Eun Ra. Aku akan selalu menyempatkan waktuku untukmu. Aku ingin kau jadi kekasihku." Kataku malu-malu.

" Aku, Jeon Jungkook, mencintaimu Park Eun Ra. Maukah kau menjadi kekasihku dan mengisi hari yang cerah bersamaku?" Kataku kepadanya. Kulihat dia menangis dari kejauhan. Aku benar-benar ingin memeluknya sekarang. Aku tak berniat membuatnya hingga menangis seperti itu.

Flashback On ( H-1 Pernikahan Young Jae Hyung)

Calling

"Halo, Hyung?" Kataku.

"Hyung, aku ingin mengatakan bahwa aku ingin serius dengan adikmu. Aku ingin membahagiakannya. Aku ingin melewati hari-hariku bersama. Apa kau merestui kami?" Lanjutku sebelum hyung membalas salamku.

"Benarkah? Apa kau yakin? Kau tak akan bermain-main dengan adikku bukan?" Tanya Young Jae hyung.

"Tidak, hyung. Aku berjanji tak akan menyakitinya." Kataku padanya.

"Aku sudah tahu kalau ini akan terjadi. Setahun yang lalu aku sudah menyadarinya, kau selalu mempertanyakan keberadaan adikku dan selalu membahas tentang adikku saat kita sedang bersantai. Tak usah kau tanyakan lagi, aku sudah pasti merestui hubungan kalian. Jaga perasaan adikku, dia sudah menyukaimu saat kau debut dengan BTS." Katanya.

"Ya hyung. Terima kasih telah merestui kami. Aku ingin meminta ijinmu untuk besok. Aku akan menyatakan perasaanku kepadanya setelah aku menyanyikan lagu Justin Bieber yang Purpose. Apa boleh?" Ucapku.

"Tentu. Ingat pesanku. Jangan menyakiti hatinya. Dia adikku satu-satunya." Tegasnya."

"Baiklah hyung aku akan melakukannya. Terima kasih hyung." Kataku sembari menutup telfon.

Flashback Off

Di sinilah aku sekarang. Kini aku gugup mendengarkan jawaban yang akan dia berikan. Lama sekali dia berdiam hingga menangis seperti itu.

"Joen Jungkook, aku juga." Katanya sembari tersenyum manis.

Tak perlu berpikir panjang, aku langsung menghampirinya, memeluknya erat. Suasana ballroom itupun riuh akan tepuk tangan dan tangis haru.

"Terima kasih, kamu telah menerimaku menjadi kekasihmu. Terima kasih." Bisikku. Walaupun dia bukan seorang noona, tapi aku tak bisa menahannya lagi. Aku benar-benar mencintainya.

Setelah acara menyatakan perasaanku itu usai, aku benar-benar dalam hati yang bahagia. Tak lama, aku dipanggil ke belakang panggung untuk bersiap-siap menampilkan lagu spring day bersama member yang lain sedangkan Eun Ra dia harus kembali ke tempat duduknya bersama keluarga besar Park yang ada saat ini. Aku benar-benar  bahagia.

BLOOD, SWEAT, AND TEARDär berättelser lever. Upptäck nu