Tiga

9.1K 660 26
                                    

-Luca Pov-

"Ekhem..."

Dengan sengaja aku berdehem dengan kencang memberi isyarat pada mereka kalau aku ada disini. Benar saja, mereka langsung menghentikan aktivitas mereka. Ck, mereka baru saja berciuman di depan ku, demi MoonGoddes berciuman, di depan ku.

"Kau kenapa?cemburu huh?"

"Diam kau"

"Tak usah mengelak Luca. Kau itu cemburu!"

"Diam atau aku bunuh kau"

"Ck, kau tidak bisa membunuhku karena aku berada di dalam tubuhmu." Sial! Sial! Sial! Semakin lama semakin menyebal kan saja Serigala itu.

"Alpha ada apa?" Tanya Morgan tanpa raut wajah bersalah. Hell, dia baru saja mencium pasanganku.
Kulirik sekilas Lizzy yang tengah menunduk ketakutan, terlihat jelas saat ia menggigiti bibir bawahnya. Shit, bibir itu milik-ku tapi dengan mudahnya ia membiarkan milik-ku di sentuh pria lain, jalang!.

"Ikut aku" Setelah memerintah Morgan mengikutiku aku bergegas menuju ruang kerjaku untuk membahas suatu hal penting dengan-nya.

"Ada apa?" Tanya Morgan setelah sampai di ruangan kerja ku. Ku hempas kan bokongku tepat di kursi kebesaranku. Menatap tajam ke arah-nya dan mulai bertanya.

"Apa yang tadi kau lakukan bersama Lizzy? Sudah puaskah kau menciumnya? " Entah dorongan dari mana aku menanyakan hal itu, aku pun masih tak percaya kalau aku menanyakan hal itu. Apa benar kalau aku cemburu? Eh! yang benar saja?

"eh? A-aku hanya mengobatinya. Tidak lebih" Elaknya.

Shit

Mengobatinya? Apa Lizzy terluka karena ulah-ku. Aku tak sempat melihat wajahnya karena ia selalu menunduk jika bertemu denganku. Aku langsung menghapus perasaan ku yang mulai khawatir padanya.

Untuk apa aku mengasihani si jalang itu.

"Apa lukanya parah?" Eh? Apa yang aku tanyakan.

"Tidak terlalu, aku heran para anggota Pack senang sekali menyiksa-nya bahkan mencacinya. Lizzy adalah orang yang baik dan tulus. Jika aku bisa memilih, aku ingin Lizzy menjadi Mate-ku." Ujar Morgan yang berhasil membuat tanganku terkepal.

Damn you

-----°°°-----

-Lizzy Pov-

Astaga. Bagaimana ini pasti Alpha Luca berpikir macam-macam tentang ku.

"Lizzy. Kurasa Alpha Luca cemburu melihat kau bersama Morgan"

"Omong kosong apa yang kau bicarakan? Itu tidak akan pernah terjadi, bahkan kau liat sendiri cara Luca menatap kita dia sangat membeciku"

Cemburu? itu sangatlah mustahil. Saat ini aku sedang membersihkan area taman Pack. Aku tengah mencabuti rumput yang mulai tumbuh panjang.

Setelah dirasa selesai aku berniat untuk menyiram tanaman bunga yang tumbuh indah di taman ini. tapi tiba-tiba tanganku dicekal kuat oleh seseorang yang sudah ku hapal, Luca.

Perasaan ku tidak enak ketika ia menyeret ku dengan kasar ke area gudang yang kosong dan jarang di datangi oleh siapapun. Dan seperti biasa ia menghempaskan tubuh ku sehingga menubruk dinding.

Sakit

"Apa yang kau lakukan bersama Morgan?" Tanyanya. Ia terlihat sangat marah, aku tau dari caranya menatap ku. Tadi apa yang ia tanya. Apa yang aku lakukan bersama Morgan?

Aku mengernyit bingung. aku tak melakukan apapun. Pasti ia mengira aku berciuman dengan Morgan. Tapi kenapa ia terlihat marah?.

"A-aku aku tidak melakuka apapu- Awh, sakit Tuan! " Jawabku terbata-bata karena tanganku di cengkram kuat olehnya.

"Kau sekarang menjelma menjadi wanita jalang hah? katakan padaku berapa biaya yang harus aku bayar untuk bermalam dengan mu?" Tuduhnya. Astaga perkataanya benar-benar lebih tajam dari sebuah belati. Bukan hanya tangan ku yang sakit tapi hati ku jauh lebih sakit karena perkataan-nya.

Plaak

Reflek tanganku menamparnya dengan keras. Astaga bukan aku tapi lebih tepatnya Jeslyn kini ia yang sudah menguasai diriku. Mata ku sudah berubah menjadi merah menandakan bahwa aku benar-benar marah sekarang.

"Kurang ajar!" Ia bertambah murka. Ia kembali menamparku dengan sangat kencang sampai membuatku terjerembab di lantai dingin gudang ini.

"Kau adalah Mate tidak tau diri. Kau sudah memiliki Mate. Tapi malah kau berciuman dengan pria lain." Ia mencengkram keras rahangku. Matanya pun berubah menjadi merah menandakan kalau ia sedang marah, sama seperti ku tadi.

"Apa kau tidak pernah bercermin Tuan? kau lah yang tidak tau diri. Kau sudah memiliki Mate dan aku adalah Matemu. Tapi kau selalu saja membuatku sakit hati. Kau selalu mencaciku bahkan menyiksa ku. Aku menerima semua itu karena apa? Karena aku mencintai mu. Tapi lihatlah apa yang kau lakukan padaku? Aku bukan hanya sakit secara fisik Tuan hatiku pun juga, lebih-lebih saat aku melihat kau bersama jalang mu itu" Ujar jeslyn yang kini benar benar menguasi jiwa ku. Astaga Serigala ini benar-benar.

"Berani kau menyebut Casey dengan sebutan jalang? Ia lebih baik darimu." Murkanya "Ciih, bahkan kau tak pantas disandingkan dengan Casey. Bedebah!" Lanjutnya. Dengan meludah tepat dihadapanku.

Apa sebegitu jijiknya kah kau kepadaku?

Tbc.
See ya next chap!

THE JERK ALPHA (Repost) Where stories live. Discover now