Bagian 26.

1.5K 57 0
                                    

J here again. Hahaha...

Kayaknya, ini part terakhir gue disini. Karna, besok gue bakalan balik ke tempat asal gue. Hehe.. jangan kangen ya. Maaf ya, gak bisa tepatin janji mau kenalan di akhir cerita. Mungkin Fanny akan membuatkannya. Wahaha..

Ω Ω Ω Ω

Hidup ini tak segampang bacotan Nathan dan Dilan(:

Ω Ω Ω Ω

Saat ini aku duduk di apart milik bang Faro. Kini, aku dan dia mulai tinggal di satu atap yang sama. Karna, kami suami istri. Dan sudah dua minggu lebih aku menikah dengannya.

Berita tentang penangkapan Cecilia pun sudah di sampaikan kepadaku kemarin malam. Cecilia terkena hukuman 10 tahun penjara tanpa grasi. Jika ia ingin bebas, keluarganya harus membayar denda sebanyak 5 miliar rupiah.

"Bang.. aku kasihan sama Cecilia. Dia bakalan menua di penjara nanti." Kataku. Aku duduk di samping bang Faro yang sibuk dengan tugasnya.

"Biarin." Katanya masih tetap fokus ke map yang ada di pahanya dan juga laptopnya.

"Tapi bang.. cemburulah yang buat dia seperti itu padaku." Kataku. Aku menselonjorkan kakiku.

"Biarkan dia, Aretha. Dia pantas mendapatkan itu semua." Kata bang Faro cuek.

Aku mendengar bunyi bel dibunyikan secara tidak sabaran.

"Iya iya. Sabar. Lagi otewe jalan ini." Kataku. Aku membuka kuncinya dan membuka pintunya.

"Kalian? Ngapain kesini?" Tanyaku. Di depanku berdiri Calista, Rey, Azka, Emilio, dan Ivan. Dengan kak Abigail juga.

"Kami gak disuruh masuk dulu gitu?" Tanya kak Abigail. Aku baru sadar.

"Ah iya. Masuk dulu gih." Kataku.

Mereka semua masuk ke dalam apart dan entah kemana mereka akan duduk. Terserah mereka.

"Hei bang.." kata Calista. Bang Faro hanya menoleh dan tersenyum sebentar lalu fokus kembali ke layarnya.

"Dev.. lo gak punya makanan?" Tanya kak Abigail. Memang Dev panggilan khusus untuk bang Faro.

"Cari aja." Jawab bang Faro cuek. Dan masih fokus mengetik.

"Bang.. kacang itu mahal loh." Kataku jengah akan sikapnya yang mengkacangiku.

"Enggak. Kemarin gue beli goceng di supermarket deket rumah." Kata Calista.

"Gue gak tanya Calista." Kataku.

"Ah iya, Aretha.." kata kak Abigail. Dia duduk di sofa depan bang Faro.

"Kenapa kak?" Tanyaku.

"Ceritain gimana lo bisa diculik. Gue gak ada disana waktu lo ditemuin." Kata kak Abigail.

"Loh.. lo kan disitu kak." Kata Rey. Calista mengangguk setuju.

"Enggak. Gue disana waktu ceritanya sudah habis. Gue pergi ke toilet." Katanya.

Be Confused Feelings ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang