Bagian 24.

1.2K 49 2
                                    

J here again:v miss me or Fanny? Hehe.

Jangan rindu. Rindu itu berat -Dilan.

Hahahaha... jangan lupa vote dan comment yap! Love you all!

Ω Ω Ω Ω

Feed your brain with good seeds so you gonna grow a good and positive mindset.

Ω Ω Ω Ω

Aku mencari asal suaranya. Dia disana! Berdiri dengan menggenggam mic.

"Hai Reth.." sapanya. Aku hanya tersenyum.

"Gue gak tahu mau ngomong apa." Katanya. Lahh.. gimana sih ini orang?

"Gue disini gak tahu mau ngapain." Katanya lagi. Dia tambah bego atau gimana sih? Isshh..

"Gue cuman disuruh nyanyi. Gak tahu tadi siapa yang nyuruh." Katanya.

Tumben dia mau bicara panjang lebar? Biasanya kan dia irit bicara.

"Nyanyi apa ya?" Tanya nya. Sepertinya ia bertanya pada dirinya sendiri.

"Despacito!" Kata salah satu pelanggan.

"Gue gak bisa. Itu susah." Katanya.

"Imagination!" Kata salah satu pelanggan.

"Sudah pernah nyanyi bareng sama dia." Kata bang Faro. Kapan memangnya?

"Let me love you aja dah." Kata salah satu pelayan yang ada disana.

"Yaudah." Kata bang Faro. Kemudian dia berbisik pada pemain musik dibelakangnya.

I used to believe..
We were burnin' on the edge of somethin' beautifull..
Something beautifull..
Selling a dream..
Smoke and mirror keep us waitin' on a miracle ..
On a miracle...

Mungkin bang Faro sudah mulai peka dengan perasaan yang kumiliki dan kusimpan untuknya. Walau aku pernah melupakannya selama setahun karna pacaran dengan Azka. Dan, perasaan itu muncul kembali ke permukaan saat aku putus dengan Azka. Aku tidak akan pernah bisa menolak pesonanya.

Say go through the darkest of day..
Heaven's heartbreak away..
Never let you go never let mo down..

Walau bang Faro tak kunjung peka selama 4 tahun lamanya, tapi, aku masih tetap bisa mencintainya. Walau hanya bertepuk sebelah tangan. Sakit sih. Tapi, cuman sedikit. Tapi, usaha dan penantian tidak pernah mengingkari hasil.

Oh it's been a hell of a ride..
Driving the edge of a knife...
Never let you go never let me down..

Saat aku berpacaran dengan Azka, aku hampir 90% melupakan bang Faro. Tapi, aku malah putus dan perasaan itu kembali menyerang perasaanku yang terdalam. Mereka selalu bertanya 'apa kau sanggup hidup tanpanya?' Dan aku selalu menggeleng. Dan mereka bersorak-sorai.

Don't you give up nah-nah-nah...
I wont give up nah-nah-nah..
Let me love you..
Let me love you..
Don't you give up nah-nah-nah...
I wont give up nah-nah-nah..
Let me love you..
Let me love you..
Oh no no no no.....

Apa bang Faro terpaksa mencintaiku. Karna, sebentar lagi kami akan menikah. Maka dari itu dia berusaha mencintaiku. Padahal, dia sudah memiliki gebetan. Isshh.. jangan berbicara aneh-aneh deh, Aretha.

Don't fall a sleep..
At the wheel we've got a milion miles ahead of us..
Miles ahead of us...

Di pikiranku hanya ada bang Faro. Ya. Bang Faro! Tidur, bangun, mandi, makan, minum, belajar. Bahkan, aku bangun dari koma untuk bang Faro. Tapi, semua itu sia-sia! Karna, bang Faro belum kunjung peka.

Be Confused Feelings ✅Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu