Bagian 22.

1.1K 46 0
                                    

J here again. Hahaha... hape author kalian disita. Huahahaha..

Jangan lupa comment, terus vote. Haha. Makasih.

Ω Ω Ω Ω

Udah gede. Udah gak jaman pacaran main-main dan selingkuh. Sekarang pacaran tuh pengennya langgeng, bahagia, nyaman & saling menyayangi. Kalau bisa, sampai kakek nenek:)

Ω Ω Ω Ω

"Aretha!" Teriak mereka bersamaan.

Bagaimana mereka tidak berteriak. Mereka melihat Aretha sedang menahan lengan suster itu yang hendak menusukan jarum suntik ke infusnya.

"Ban-bantuin gue. I-ini Penelope." Kata Aretha. Dia melepas infusnya yang masih tertancap dengan paksa.

Azka dan yang lainnya menarik suster itu menjauhi Aretha. Dan Calista menarik jarum suntik yang ada ditangannya.

Azka menarik dengan paksa masker yang menempel di wajah suster itu.

"Penelope?! Lo masih hidup?!" Pekik Azka tak percaya.

"Iya. Gue masih hidup. Gue gak akan mati sebelum dia mati!" Penelope menunjuk Aretha.

Calista memeluk Aretha erat. Sangat erat.

"Mau lo itu apa sih?! Lo gak puas apa bikin dia hampir sekarat?!" Bentak Asa.

"Mau gue? Mau gue itu dia mati. Dan gue bisa bareng lagi sama orang yang gue cinta!" Kata Penelope.

"Cara lo salah!" Bentak Calista. Dia sudah lelah jika harus menghadapi perempuan gila ini secara lembut.

"Cara gue betul. Dia aja yang penyakitan!" Kata Penelope tajam.

"Lo!!" Calista hendak menampar pipi Penelope. Tapi, ditahan oleh Aretha.

"Lo kenapa sih?! Lo masih mau belaian dia yang hampir ngebuat lo mati?! Sadar Reth!" Kata Calista. Suaranya sedikit meninggi.

"Gue bukannya bela dia. Gue cuman kasihan sama dia. Dia berusaha dapetin Azka lagi. Tapi, caranya salah." Kata Aretha.

"Enggak. Gue gak sudi pacaran sama dia lagi!" Kata Azka. Dia menggeleng.

"Siapa yang nyuruh lo pacaran sama dia bancet?!" Kata Aretha kesal.

Penelope hanya menunduk.

"Gini aja, gue maafin lo Pene." Kata Aretha.

Penelope langsung menatap Aretha. Dia tak percaya. Orang ini mau memaafkannya secepat itu? Baik sekali dia!

"Lo beneran mau maafin gue?" Kata Penelope. Suaranya tercekat.

"Iya. Gue maafin lo. Bukannya sesama manusia harus memaafkan?" Kata Aretha. Dia tersenyum tulus.

Bukannya menjawab, Penelope malah menangis sesenggukan. "Gue minta maaf Reth. Gue gak tahu apa yang merasuki gue. Kata Cecilia, lo lah yang sebabin Azka putusin gue." Kata Penelope.

"Hah? Cecilia?" Tanya Calista.

"Iya. Cecilia. Dia yang beri tahu gue caranya biar lo gak ada disamping Azka lagi. Dengan cara bunuh lo. Dan gue mulai mencari cara buat bisa bunuh lo." Kata Penelope.

Be Confused Feelings ✅Where stories live. Discover now