Bagian 19.

963 45 0
                                    

Hai.. kami bakalan lanjutin ini cerita. Aku dan sepupuku. Hehehe...

Oke. See u next part guys..

Karena semua cowo terkadang hanya berjuang diawal sebelum dia mendapatkan, setelah dapat apa yg dia mau semua berubah ga kaya dulu wkt ngejar-ngejar.

ΔΔΔΔ

"Bang.. aku mau ke mall dulu ya." Teriakku dari kamarku.

"Sama siapa aja?" Tanya nya. Dia masuk ke kamarku. Lalu duduk di sebelahku.

"Sendirian. Lagi pengen sendiri. Lagian, Calista lagi pergi sama Rey." Kataku.

"Mau abang temenin?" Tawarnya.

"Enggak deh bang. Aku mau ke toko buku. Abang pasti gak kuat deh." Kataku.

"Ehm.. iya deh. Gak jadi ikut. Hehe.." kata Asa sambil cengengesan. Gak jelas memang!

"Yadeh.." Aretha mengikat rambutnya asal. Dia mencangklongkan tasnya dibahu.

"Aku pergi dulu ya bang. Bye.." Aretha mengecup pipi Asa sekejap.

"Gue punya firasat buruk hari ini dek. Jangan keluar dulu dong." Kata Asa tiba-tiba.

Firasat buruk? Batin Aretha.

"Just Trust me. Aku gak bakalan kenapa-napa. Janji." Kata Aretha. Dia tersenyum menyakinkan abangnya itu.

"Awas aja ya sampai kenapa-napa." Ancam Asa. Wajahnya berubah menjadi serius.

"Kalau aku kenapa-napa, jaga eomma dan daddy ya bang." Kata Aretha.

"Jangan aneh-aneh Reth. Lo pasti gak bakalan kenapa-napa." Kata Asa menyakinkannya. Lebih tepat dirinya sendiri.

"Iya deh. Tapi, kalau aku kenapa-napa, pesanku cuman itu aja. Jaga orang tua kita." Kata Aretha.

"Sudah, gausah aneh-aneh. Berangkat sana. Hati-hati." Kata Asa. Dia menepuk kepala Aretha pelan.

"Bye bang.." Aretha berlari kecil keluar kamarnya.

"Kenapa perasaan gue gak enak banget sih hari ini?" Gumam Asa. Dia mengatur nafasnya agar kembali normal.

Aretha masuk ke dalam mobilnya. Melajukan mobilnya ke jalanan.

-
-

20 menit kemudian, Aretha sudah berhenti di depan toko buku langganannya.

Dia membuka pintunya. Lalu segera masuk ke dalam toko buku itu.

Aroma buku yang baru datang langsung menyeruak ke dalam hidungnya. Dia selalu suka bau buku. Apalagi kalau baru.

Aretha berjalan semangat ke arah salah satu tumpukan buku novel keluaran terbaru.

Ia membaca salah satu sinopsis.

Kisah cinta seorang anak perempuan yang mengidap kanker tulang dan seorang remaja aktif.

Aretha langsung mengambil buku itu. Karna, menurutnya buku itu bagus.

Dia berjalan kembali ke novel terjemahan. Mencari sesuatu yang menarik hatinya.

"The fault in our star?" Gumamnya.

"Kayaknya ini bagus deh." Gumamnya lagi.

Di tangannya sudah ada 4 buku novel Indo dan 2 novel terjemahan.

Be Confused Feelings ✅Where stories live. Discover now