Chapter 19

91 8 19
                                    

Tak ingin ku lepaskan
Hanya kau yang ku inginkan

Zee Asheville

❤❤❤

*Farsyad Ashburn {mulmed} pacar Yasita 👏👏

***

Ini hari pertama gue buat kemoterapi. Nervous? Pasti. Gue pengennya sih nolak, tapi Mama sama Kakak bersikukuh gue harus ikut kemoterapi.

Pemaksaan, umpat gue dalam hati.

Sepulang sekolah gue di jemput kak Rian, alhasil gue gak bisa pulang bareng Zee kali ini.

Gak bisa modus pan gue_-, gue membatin.

Gue sama kak Rian segera menuju rumah sakit, Mama gak bisa dateng buat nemenin, karena masih banyak urusan kantor yang harus Mama tangani. Ya, Mama jadi lebih sibuk semenjak Papa pergi dari hidup kami untuk yang kedua kalinya.

Gue dan kak Rian pun sampai di rumah sakit, ternyata ka Rian udah bikin janji dengan dokter Ismail, usianya mungkin seusia Papa 45 tahun.

"Hallo Lizzy." sapa dokter itu ramah, gue mengangguk dan tersenyum "mari ikut saya." sambung dokter itu lembut.

Gue dan kak Rian pun mengikutinya.

"Kemoterapi adalah memasukkan suatu zat yang cukup keras dan fungsinya untuk membunuh sel kanker yang ada di tubuh--"

"Dan efek sampingnya cukup banyak, diantaranya saya bisa kehilangan rambut saya,suara saya, bisa merasakan dingin yang amat sangat hingga membuat tubuh saya bergetar hebat, right?" ucap Gue memotong ucapan dokter Ismail tadi.

Ia tersenyum.

Dokter Ismail mulai menyiapkan jarum suntik untuk kemoterapi gue, jujur gue takut tapi gue berusaha menyembunyikan ketakutan itu.

"Siap? Jangan takut, rileks." ucap dokter Ismail seakan bisa membaca pikiran gue.

Gue menarik napas panjang dan mencoba rileks.

Perlahan jarum suntik itu mulai memasuki tubuh gue, tubuh gue menggigil sangat hebat merasakan dingin di sekujur tubuh gue, hingga terdengar jelas gemeletuk gigi gue yang saling beradu.

Pusing, dingin, itu yang gue rasain sekarang.

Gue mencoba bangkit dibantu kak Rian meskipun dengan jalan yang masih sempoyongan.

"Lizzy?" panggil ka Rian lembut, gue menoleh dan tersenyum.

"Setelah sampai di rumah, tolong Lizzy harus banyak istirahat." ucap dokter itu "jangan lupa kemoterapi yang ke dua nanti." ujar dokter itu mengingatkan, kak Rian mengangguk paham.

❤❤❤

Gue pun pulang bersama kak Rian, obat keras itu masih bereaksi di tubuh gue. Obat itu terus melawan sel kanker yang ada di tubuh gue.

Tuhan, Pantaskah aku bahagia? Where stories live. Discover now