Chapter 12

60 16 23
                                    

Gue pun akhirnya bangun dari tidur gue, terdapat di sisi gue ada Zee yang tertidur pulas dengan damai.

Dia kelelahan menjagaku, gumam gue sembari mengelus kepalanya, Zee pun terbangun akibat ulah gue.

"Hmm.. lo udah bangun?" gumam Zee.

"Engg.. iyaa.." kata gue salah tingkah.

"Gimana kondisi lo sekarang?" Zee mengecek kening gue "Kuat pulang sekarang?" lanjutnya. Gue mengangguk.

Gue pun pulang di anter sama Zee, sebenernya gue ga mau pulang, because gue belum siap buat ketemu dan beratatapan langsung sama bokap gue.

"Kenapa? jangan banyak pikiran Zy." kata Zee lembut dan membuyarkan lamunan gue.

"Ehh..engga ko--"kata gue gugup "gue cuma ga mau pulang." lanjut gue parau. Zee menghentikan mobilnya.

"Kita jalan aja dulu, udah lama juga kita ga jalan." kata Zee antusias. Gue tersenyum dan mengangguk.

Akhirnya gue sama Zee berenti di sebuah cafe.

"Mau pesen apa?" kata Zee sembari memanggil pelayan cafe.

Pelayan itu berbaju sangat minim hingga membuat gue bergidik ngeri, ditambah pelayan itu melihat Zee dengan tatapan nakal bin napsu yang berhasil menyulut emosi gue.

"Mau pesen biar pelayannya pake baju yang panjangan dikit!! jangan liatin cowo orang seenaknya tanpa izin!!" ucap gue pedes, yang berhasil membuat pelayan itu tersentak.

"Ohh jadi lo cemburu nihh?" Zee terkikik geli, lalu mengerling nakal pada pelayan itu.

sialan!! lo mau bikin gue cemburu gitu?!😡😡 cerocos gue dalam hati.

"Cemburu? enggalahh."ucap gue ketus sembari membuang muka.

"Oo ga cemburu?? ya udah." Zee merangkul pinggang pelayan itu yang sontak membuat pelayan itu semakin napsu *busett dah_-itu pacar gue oyy!! Pacar gue!!*😒

Diemin aja gitu?? iyalah ini cuma sandiwara Zee aja, tapi kalo Zee serius gimana? batin gue berkecamuk.

"Mbak, maaf ya, jaga jarak dong, bukan mukhrim." kata gue berlagak cuek padahal hati gue udah kebakar seluas 7 hektar_-

"Mas nya ko yang narik saya, iya ga mas?" kata pelayan itu sembari mencolek dagu Zee.

"Denger ya jerawat kodok!! jangan kecentilan deh, gatel banget sih!!" kata gue sembari menggebrak meja. Sontak Zee membelalakkan matanya dan segera menjauh dari pelayan itu.

"Satu lagi kalo pake baju, tutupin pahanya!! Jangan di umbar-umbar, mending kalo mulus_-" kata gue sembari menunjuk kakinya yang ada bekas knalpot motor *mampus lu_- kaki bekas knalpot bocor aja lu bangga_-*

Gue pun bergegas pergi meninggalkan Zee di cafe itu.

Peduli amat!! dia mau kawin sama pelayan itu kek, bodo amat!! oceh gue dalem hati.

"Hahaha, lo cemburu??" kata Zee sembari menarik lengan gue.

"Enggak!!" kata gue angkuh "diem deh, lepasin!!" lanjut gue.

GREEBB!!

Zee meluk gue dari belakang, seketika benci gue hilang entah minggat kemana *gue baper coeg!!*

"Ap..apa-apaan sih lo?! lep..lepasin." kata gue gugup.

Jangan..jangan di lepas, kata hati kecil gue *sialan_-* 😅

"Gue ga akan lepasin sebelum lo maafin gue." kata Zee dengan posisi yang masih sama.

Ya udah ga akan gue maafin kalo gitu, kata hati kecil gue lagi *Alhamdulillah ^^ kawinin gue kawinin gue_-* 😆😆

Gue diem, ga ngejawab.

Zee ngebalikin badan gue hingga posisinya kini gue natap Zee.

"Kalo lo ga mau maafin gue, gue cium lo sekarang juga mau?!" ancam Zee.

Mauu lahh mauu!!siapa juga yang ga mau di cium sama lo, hati kecil gue beranjak *Bushet dah_-* 😐

Zee semakin mendekat dan tinggal beberapa cm lagi.

"Ap..apaan sih lo?!emang gue rela apa nyerahin first kiss gue ke lo?!" gue mendorong wajahnya hingga menjauh dari wajah gue.

"First kiss??" kata Zee menggoda.

Yahh.. malu deh gue, gue menggigit bibir bawah gue. 😩😩

"Aishh..ga tau ah.." kata gue sembari melepaskan diri dari Zee.

Yaa, wajah gue merona seperti tomat. Zee hanya terkikik melihat tingkah gue yang seperti anak kecil 'mungkin'.

Tapi itu wajar!! karena gue cemburu, gerutu gue dalam hati.

❤❤❤

Lizzy cemburu :V busett dah :3 kirain kaga peduli :v jinak-jinak jelangkung lu Lizzy:v

Btw sengaja update dua chapter, biar cepet selesai lah.

Vomment + vote

Ga suka? Author tidak memaksa

Tuhan, Pantaskah aku bahagia? Where stories live. Discover now