Page 13

5.5K 741 31
                                    

Cha Eun Woo dikejutkan oleh presensi Jung Jae Hyun yang pagi-pagi sudah berada di hadapan meja kerjanya. Gayanya jelas berbeda dari terakhir kali ia bertemu dengan Jaehyun. Rambutnya memang tetap berwarna pirang, namun ia menyingkirkan poni yang menutupi dahi dan memodelnya seperti laki-laki pada umumnya.

"Kok pulang enggak bilang-bilang, sih?" sambut Eunwoo sembari berjalan menuju meja kerjanya.

"Unintented circumstance was happened." Jaehyun nampak suntuk saat menimpali pertanyaan Eunwoo.


"Lo, ada apa?" Eunwoo memasang raut kebigungan.

"Ini semua salahmu yang tidak pernah merencanakan cara mengakhiri penelitian secara terstruktur dan sistematis." tukas Jaehyun kesal. Eunwoo masih tidak paham maksud dari perkataan sahabatnya barusan.

"Penyamaranku ketahuan, Cha." kata Jaehyun.

"Enggak masalah, 'kan? Lagi pula penelitiannya juga sudah selesai." balas Eunwoo dengan entengnya. Jaehyun pun dibuat kesal atas respons yang Eunwoo berikan. Pemuda itu lantas beringsut dari tempat duduknya.


"You bitch!" Jaehyun mengumpat tepat di muka Eunwoo. Serius, pria itu benar-benar tidak mengerti di mana letak kesalahan dari penuturannya barusan. Toh, bukan salah Eunwoo jika Jaehyun melibatkan perasaan pribadi dalam kegiatan penelitiannya.

"Hei, kau mau ke mana?" tegur Eunwoo saat tungkai Jaehyun hampir sampai ke ambang pintu.

"Cari rokok, kau membuatku stres." pungkas Jaehyun sekenanya tanpa mengindahkan sahabatnya itu yang masih bingung. 


Baru datang, kok, sudah pergi lagi.

.

.

.

Chaeyeon mengerjap-ngerjapkan matanya yang masih menempel. Ia mengucek matanya yang terasa berat untuk dibuka. Gadis itu merasakan benjolan tepat di bawah pelupuknya. Itu adalah bekas dari menangis semalaman. Kepalanya menengok sisi kiri dari kamar yang mulai hari ini kembali ia tinggali sendiri.


Serebrumnya pun langsung disambangi bayang-bayang Jihyun yang padahal-kemarin-masih-bersama-sama-dengannya-sebagai-seorang-teman-akrab. Oh tidak, jangan biarkan air mata kembali lolos dari matanya pagi ini. Menangis itu sangat melelahkan dan membuatnya terlihat rapuh—meskipun tak seorang pun menyaksikan tingkah frustasi-sejadi-jadinya yang ia lakukan kemarin, sih.

"Mungkin hari ini aku enggak perlu masuk." gumam Chaeyeon saat merasakan sekujur tubuhnya terasa lemas saat digerakkan untuk peregangan.


TING! TUNG!

Tiba-tiba ponselnya berbunyi, menandakan ada pesan masuk. Segera ia meraih benda kotak yang ia letakkan di samping ranjangnya itu. Mata sayunya langsung membeliak saat mendapati kontak siapa yang baru saja mengiriminya pesan itu.


'Jihyunie just sent you a video.'

Gadis itu langsung membuka pesan dari Jaehyun—yang ia namai Jihyun di daftar kontaknya. Ia menekan tombol play untuk menyaksikan video kiriman Jaehyun. Sejenak Chaeyeon merasa heran dengan visualisasi yang ia saksikan.


"Oh jadi ini bentuk aslinya Jihyun. Aku sudah mencurigai ketampanannya sejak awal. Dasar Jung Chae Yeon bodoh!" gadis lesbian itu merutuk sendiri dalam hati.

My Lesbian Roommate [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang