Page 8

7.4K 838 64
                                    

Yerim sungguh tak bisa menyerah untuk mencari tahu di mana keberadaan Jaehyun sekarang. Kalau Eunwoo tak bisa diandalkan, maka ia harus cari cara lain untuk mendapatkan informasi. Satu-satunya jalan adalah dengan meminta bantuan sahabatnya, Saeron.


Gadis yang memiliki mata selucu kucing itu menyukai Eunwoo. Pertemuan pertama mereka ialah delapan bulan yang lalu, saat Yerim dan Jaehyun sama-sama mengajak teman untuk kencan mereka di bioskop. Karena dua-duanya merasa jadi obat nyamuk, mereka pun akhirnya saling membuka konversasi dan bertukar nomor ponsel.


Sejak saat itu Saeron pun mulai rutin menghubungi Eunwoo. Pria itu menanggapi setiap pesan Saeron dengan hangat, membuat gadis itu merasa memiliki harapan. Meski sampai saat ini mereka belum pernah jalan bersama. Saeron beberapa kali mengajaknya, namun Eunwoo selalu beralasan sibuk bekerja. Ditambah sebuah alasan lain yang telah Saeron tahu, namun tak pernah ia ungkapkan pada siapa pun.

"Kata Eunwoo oppa, sudah tiga mingguan kekasihmu itu tidak ada di kantor." celetuk Saeron saat mereka tengah menghabiskan waktu istirahat di kedai burger dekat kampus.

"Jinjja? Dia ke mana?" tanya Yerim.

"Aku tidak tahu, eonnie... dia tidak mau bilang." jawab Saeron yang langsung membuat wajah antusias Yerim terlipat. Segera ia teguk lemon squah di hadapannya untuk menyiram kerongkongan yang rasanya tercekat.

"Cih, dia pikir enak digantung tanpa kepastian begini? Dasar!" decaknya kesal.

.

.

.

Tidak terasa sudah hampir tiga minggu Jaehyun menghabiskan waktu di asrama khusus perempuan—bersama seorang lesbian. Dan nampaknya ia sudah mulai terbiasa menutupi jati dirinya agar tak mengundang kecurigaan. Ia merasa semuanya berjalan mudah, termasuk kebiasaan serta kepribadian yang dimiliki kawan sekamarnya itu.


Memang, sih, Chaeyeon suka sekali mendekatinya dan tak pernah berhenti mengajak ngobrol. Tapi gadis itu benar-benar paham dengan sopan santun, rapi, dan tidak jorok. Dia tidak suka ganti baju di sembarang tempat dan selalu keluar dari kamar mandi dengan keadaan sudah berpakaian—bukan yang asal membalutkan handuk. Saat sedang menstruasi pun ia membungkus pembalutnya ke kantung plastik warna hitam agar tidak kelihatan. Jaehyun jadi takut sendiri, jangan-jangan sebenarnya Chaeyeon tahu kalau dia sedang menyamar.


Hari ini Jaehyun sedang sendirian di asrama. Tadi siang ia sempat masuk kuliah bersama Chaeyeon. Namun ternyata gadis itu memiliki jadwal tambahan dan menolak saat Jaehyun bilang akan menunggunya sampai selesai dengan berdalih ia ada urusan dengan Eunjin—teman satu komunitasnya.


Tak ada hal yang ia lakukan selain berbaring di atas ranjang sembari menatap layar ponsel. Sampai akhirnya timbul inisiatif di otaknya untuk meng-upload sebuah foto tidak jelas dengan dinding dan jam dinding sebagai objeknya.

 Sampai akhirnya timbul inisiatif di otaknya untuk meng-upload sebuah foto tidak jelas dengan dinding dan jam dinding sebagai objeknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Lesbian Roommate [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang