SENJATA MAKAN TUAN

Start from the beginning
                                    

Dia mulai mencium kedua mataku kemudian beralih ke dua pipiku dan bibirku. Ciuman awalnya sangat lembut namum lama lama menjadi menuntut, jangan salahkan aku kenapa aku menjadi sangat handal dalam ciuman krena mas Argalah yang sering mmenciumku seperti ini. Tangannya mulai bergerilyah dibalik kemejaku meremas kedua gundukan itu, ciuman itu kini beralih keleher jenjangku. Tanpa kusadari suara desahan ku keluar juga dari mulutku beriringan jejak dileherku tercipta bukan hanya satu mungkin lebih dari lima Mas Arga memberikan jejak itu. Kemeja ku sudah terlepas tanpa kusadari, bra yang ku pakai pun hampir terlepas.

"Aah....ssshhhh mashhh cu...ranghhhh bahhh..juu mash" seakan mengerti ucapanku mas arga melepaskan bajunya yang kini menyisahkan boxer saja.

Bra yang kupakai sudah terlepas memperlihatkan kedua aset berhargaku, dari mulai meremas menjilat hingga menghisap membuatku seakan terbang keawang awang. Meskipun ini awal bukan hal utama tapi sikap lembutnya saat dia menjamah tubuhku dengan lembut pun sudah membuatku terbang apalagi..... ah sudahlah. Kini tangan nakalnya sudah berpindah ke area sensitifku menyibak pahaku dan tangan nakalnya bergerilyah disana.

"Kau sudah sangat basah sayang"

Mas Arga melepaskan boxernya dan menampakkan juniornya yang WOW. Melihatnya saja membuatku bergidik ngeri.

"Mas apa muat?" Tanyaku

"InsyaAllah, jika sakit kau boleh mencakarku, menendangku, menjambakku dan memukulku. Agak sedikit sakit sayang"

Juniornya diarahkan dan digesek gesekan di bagian itu sebelum menjebol gawangnya.

"Mas" ujarku kesal, gairahku sudah diubun ubun lah dia malah keasyikan sendiri dia hanya terkikik.

Sebelum dia memasukiku dia mengambil semacam sapu tangan dia lapiskan tepat dibawah kami akan memulai serangan. Dia mengarahkan juniornya untuk memasuki sarangnya, baru kepalanya saja aku mengaduh kesakitan apalagi seluruhnya. Benar saja setelah beberapa kali hentakan hampir semuanya masuk.

"Asshhhh sakiitttt" tanpa kusadari air mataku keluar sendiri.

"Maaf sayang, apa sangat sakit kalau sangat sakit kita berhenti saja" aku tak mau egois aku tau gairah mas Arga sudah diubun ubun.

"Lanjutkan saja mas" mas Arga mendiamkan juniornya itu, entah mengapa rasa sakit itu berubah nikmat bahkan sangat nikmat ketika mas Arga mulai memaju mundurkannya. Permainan ini dari yang lambat lalu tak terkontrol lagi.

"Aaahhhh ma...aashhh faashhhter"

"Ahhh sayang"

"Oohhh mass...hhh aku mau keluar"

"Sama sama sayang"

<<<<>>>>>

Sinar matahari yang masuk kecelah celah jendela sang empunya kamar pun tak mempengaruhi mereka yang sudah terjebak dalam alam mimpi. Suara gedoran pun tak mereka hiraukan bahkan gedoran itu nyaris dikatakan hampir mendobrak jika tak dihentikan oleh Kara, ya .... yang mengetuk adalah abang Kevin.

"Pa dobrak ajalah pintunya.... nanti adek kenapa kenapa lagi gak biasanya kan adek bangun jam 9 bahkan lewat pa" ujar kesal bang Kevin

"Kamu ini mungkin adek kamu lelah butuh istirahat, lagian papa percaya kok sama Arga"

"Adekkan punya maagh pa. Lagian si Arga gak bosen bosennya ngedekep Mea mulu"

"Kevin Pramudiaji Baskara your language"

"Kan abang kangen sama adek pa"

"Adek kamu itu sudah menjadi istri orang Kevin"

"Tapi-"

"No tapi tapian mending kamu ikut papa sama Kevan latihan".

Dengan berat hati Bang Kevin mengekor papanya. Huh awas aja lo ga, batin bang kevin kesal.

<<<<>>>>>>

Arga terbangun dari tidurnya matanya perlahan terbuka, dia menemukan Mea yang masih terlelap, Arga mengamati setiap inchi wajah istrinya itu dan satu yang hanya Arga katakan sempurna ya... walaupun kesempurnaan hanya milik Allah. Ketika Arga menikmati mengamati wajah damai Mea, siempunya membuka mata dan menemuka Arga kini menatapnya.

"Pagi menjelang siang..sayang" ucap Arga sambil mengecup kening Mea.

"Pagi.... mas" entah kenapa adegan demi adegan semalam seolah berputar kembali dalam pikiran Mea, membuat Mea blushing.

"Itu kenapa pipinya merah kayak gitu, inget yang semalem ya? Mau direka ulang gak nih adegannya" goda Arga.

"Apaan sih mas....udah ah mau mandi dulu, udah siang"

MAAF BARU UPDATE. YOKKKKK BAGI BINTANGGGNYAAA.......

Pak Guru, Love You!!!!Where stories live. Discover now