SHOLAT PERTAMA SAMA KAMU

476 6 0
                                    

Setelah melaksanakan tahajud Mea memainkan si Pintar alias handphonenya, Mea hanya sekedar melihat instagramnya dan akun Line-nya yang pasti isinya banyak pesan dari grup kelas yang sedang sibuk menanyakan liburan tahun baru kemana. Waktu berlalu begitu cepat tak terasa azan subuh sudah berkumandang tapi pria disampingnya ini masih asik dengan mimpinya.

"Mas bangun mas....mas....mas bangun mas, ya Allah dasar kebo banget nih orang. Massss!!!!!!" Mea hampir saja mengeluarkan suara tujuh oktafnya itu kalo sampe keluar itu suara bakal dijamin toa masjid pun kalah.

"Hemm.... kenapa sih berisik banget" ucap Arga masih asik dibalik selimut.

"Ya Allah mas udah azan subuh sholat dulu. Ya udah kalo gak mau sholat aku sholatin ya"

"Kamu doa'in saya cepet mati emangnya kamu siap buat jadi janda" ujar Arga yang sudah beringsut dari tempat tidurnya, ia bergidik ngeri saat istrinya itu mengatakan akan mensholatkannya.

Subuh pertama Mea diimamkan oleh pria lain selain abang abangnya dan papanya, yaitu suaminya. Subuh ini Arga membaca surah Ar-Rahman dan An-Naba' surah yang sangat disukai oleh Arga. Setelah sholat dan berdoa Arga menyodorlan tangannya kepada Mea, tanpa banyak tanya Mea mencium punggung tangan Arga.

"Kamu mau sarapan apa? Nanti saya pesenin" tanya Arga

"Nasi goreng aja"

Saat ini mereka menginap dihotel untuk 2 hari kedepan karena mereka sepakat untuk menghindari godaan demi godaan dari syaiton dirumah alias para sepupu sepupu yang jonesnya gak ketulungan.

Mea duduk di dekat jendela mengamati matahari yang muncul dari peraduannya, memunculkan secercah sinar harapan untuk Mea. Mea mengambil si pintar untuk menulis harapan untuk hari ini, selain dengan Tuhan-Nya Mea selalu mencurahkan isi hatinya ke si pintar.

Ya Rabb aku ingin kisah cintaku seperti Ali dan Fatima atau seperti khadijah r.a dan nabi muhammad SAW, tapi itu tidaklah mungkin karena kisah cinta mereka tak akan pernah tertandingi sepanjang masa. Tuhan tumbuhkanlah rasa diantara kami.

Cinta itu laksana pohon di dalam hati. Akarnya adalah ketundukan kepada kekasih yag dicintai, dahannya adalah mengetahuinya, ranting-ranting adalah ketakutan kepadanya, daun-daun adalah malu kepadanya, buahnya adalah ketaatan kepadanya dan air yang menghidupinya adalah menyebut namanya. Jika di dalam cinta ada satu bahagian yang kosong, bererti cinta itu kurang.

"Hem.... udah melamunnya" tegur Arga

"Heh.... gak melamun kok" elak Mea

"Gak melamun tapi bengong udah cepetan habisin sarapannya, tadi mama telpon katanya kita disuruh pulang ke yogya disana keluarga udah pada kumpul soalnya eyangkung kamu baru sampe" jelasnya yang dibalas Mea hanya anggukan. Sekarang Mea sangat mengetahui sikap suaminya itu yaitu tegas dan tidak suka penolakan "saya tidak suka penolakan" itulah yang membuat Mea jengah pada suaminya itu.

>>>>>

Suara jangkrik dan angin seolah beriringan tak lupa suara katak menambah merdunya malam ini. Malam ini begitu pekat tapi pekat itu sirna karena kehadiran sang rembulan yang akan menyinari sudut sudut relung bumi.

Angga (adik Arga) dan para sepupunya itu melewati kamar Mea setelah mereka mengobrol ria.

"Akhhh sshhh pelan pelan Mea"

"Ih ini juga pelan mas"

"Pelan gimana sakit itu akhhh"

"Jangan gerak gerak mas"

Angga dan para sepupunya mendengar suara itu dari daun pintu kamar Mea.

Cklek

Daun pintu itu sempurna terbuka, memuntahkan kedua orang yang berada didalamnya.

Pak Guru, Love You!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang