THE WEDDING DAY 2

362 11 2
                                    

Saat pintu terbuka aku hanya mamatung melihat mereka masuk, mata mereka menyiratkan kemarahan.
Panjang cerita, akhirnya aku memutuskan untuk menikahi Mea, karena aku ingin bertanggung jawab atas dia ya walaupun aku tidak melakukan apa apa padanya. Tapi Abi selalu mengajarkan anak laki lakinya untuk bertanggung jawab walau bukan kesalahan yang bukan aku buat.
Ya aku berakhir di meja, berhadapan langsung dengan calon mertuaku. Takku pungkiri lagi janji yang hanya ingin aku ucap sekali seumur hidup ini sebentar lagi akan aku lahfazkan, kalau ditanya gugup? Bukan lagi keringat mengucur sana sini seakan habis olahraga yang berat.

Puk

"Tenang bro, santai aja. Bokap gua gak gigit kok" ucap kevin menenangkan. Yup diantara kevan dan kevin, kevinlah yang mengerti keadaanku kemarin dan tidak ikut berpikir macam macam kalo kevan jangan ditanya dia amat marah kepadaku.

AUTHOR POV

Terdengar suara penghulu memeberi aba aba kepada papa dan Arga. Suara papa ter dengar bergetar membuat Arga sedikit blank. Suara Papa jelas walau agak sedikit goyah, bagaimana seorang Papa tidak sedih ketika putri kecil yang dulu didekapnya dan di ciintaiii penuh kasih sayang ini akan dia hantarkan kepada suaminya.

"Ananda Argani Hafiz Dirgantara bin Hamzah khoirul Dirgantara saya nikahkan dan kawinkan anak saya Meara Dian Putri Larasati Baskara binti kara setya baskara kepada engkau dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang senilai 2.609.980 dibayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya Meara Dian Putri Larasati Baskara binti kara setya Baskara dengan mas kawin tersebut tunai"

Sah

Sah

Sah

Saahhh

"Alhamdulillah" ucap semua orang dengan kompak. Mereka terlihat sangat bahagia tetapi tidak dengan sang pengantin perempuan yang dia rasakan sekarang hanyalah kecemasan.

Didalam kamar Mea semakin gugup, mondar mandir bak seorang petugas keamanan. Janji suci yang sudah di ucapkan oleh suaminya tadi sudah dilahfazkan. Tapi kok Mea gak dijemput jemput sih, bukannya Mea tidak sabar tapi Mea ingin melihat bagaimana keadaan dibawah. Yup sekarang Mea Dian Putri Larasati Baskara itu sudah menjadi seorang istri Argani Hafiz Dirgantara.

Cklek

Mea langsung melihat kearah pintu, muncullah 3 orang makhluk. Diantara 3 makhluk itu ada mertuanya.

"Subhanallah mantu Umi cantik banget kamu nak, wah gak salah ya Dirga milih kamu buat jadi istri" puji Umi Ika- uminya Arga
"Ayo turun dek" ajak bang kevan.
Bang kevan dan Bang kevin mengapit dan menggandeng Mea menyusuri anak tangga sedangkan Umi Ika sudah turun terlebih dahulu.
"Tangan kamu udah kayak es dek" ujar bang kevan. Mea sama sekali tidak menghiraukan ucapan abang-abangnya itu, sekarang Mea hanya fokus kepada satu orang yaitu suaminya. Sesampainya Mea duduk bersebelahan dengan suaminya membuat jantung seakan berlari dari peredarannya, setelah penandatangan buku nikah Arga menyematkan cincin ke jari manis Mea begitu pula dengan Mea. Diambilnya punggung tangan suami untuk dicium setelah Mea mencium punggung tangan Arga kini Arga menarik belakang kepala Mea dengan lembut, diciumlah ubun ubun Mea.

Waduh kaki dedek udah kayak gel nh. Mah .... help me ma.

"Pak lepasin kali. Malu pak." ucap Mea setengah berbisik.

"Udah diem dulu" jawab Arga.

"Tap...."

"Diam atau saya cium kamu" ancam Arga

"Gak ada acara patok mematok nih bang...." ucap Anggi

"Yuhuu.... bakal goyang dumang nih rumah dua pengantin baru cuiii....." goda angga

Pak Guru, Love You!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang