Bab XXVI Rencana (part II)

1.6K 89 11
                                    

Di dalam Ruangannya, Joo won sedang menunggu seorang penyelidik yang berhasil menemukan barang bukti mengenai keberadaan Heyna. Dia masih belum mengerti akan ucapan dari penyelidik itu di ruang rapat tadi.

"mungkinkah, apa yang dikatakan penyelidik itu benar, kalau Heyna benar-benar tidak sengaja pergi dari istana? " Opininya terus menegaskan bahwa Heyna tidak mungkin kabur dan meninggalkannya begitu saja.

"Tapi..."

Tokkk...tokk...
Tak berapa lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu yang diketuk oleh seseorang dari luar Ruangannya Joo won.

"masuklah!"  ucap Joo won memberi perintah.

Seseorang itu pun kemudian masuk. Dia memberikan penghormatannya sebelum duduk menghadap Joo won.

"perkenalkan nama saya Moo Ji Woo, Yang Mulia. Maaf jika diruangan rapat tadi, saya tidak sempat memperkenalkan diri saya dihadapan anda" ucapnya sambil membungkuk

"Duduklah!"

Setelah mendapat perintah itu, pria muda yang bernama Ji Woo itu langsung duduk dihadapannya Joo won.

Joo won menutup buku yang ada di hadapannya. Kini sorot matanya tertuju pada pria muda itu. Wajahnya kini berubah menjadi lebih serius saat pria itu sudah ada dihadapannya.

Sedangkan Ji Woo hanya menunggu pertanyaan yang akan Rajanya ajukan untuknya. Dia terus menundukkan kepalanya tak berani untuk menatap wajah Rajanya itu.

"jelaskan padaku, apa yang kau ketahui tentang bukti itu. Bagaimana kau bisa menemukan semua bukti-bukti itu, Ji Woo?" Joo won pun kemudian langsung melontarkan pertanyaan itu pada Ji Woo.

Dan Ji Woo pun segera menjawabnya.

"seperti yang anda perintahkan sebelumnya, Yang Mulia...Saya sudah mencari keberadaan Kim Sukwon di seluruh penjuru desa, tak terkecuali di Desa Jinan. Saya juga sudah bertanya di masing-masing penduduk di desa itu. Tapi, tidak ada satupun petunjuk yang saya temukan. Mereka tidak pernah melihat seorang wanita asing yang datang ke desa mereka. Saya kemudian melanjutkan pencarian saya. Melacak di berbagai tempat dan pelosok daerah kerajaan, tapi tidak ada satupun hasil yang saya terima. Namun, di suatu hari.... " dia memberikan jeda di ucapannya.

Saat Ji Woo menghentikan ucapannya itu, Joo won malah semakin penasaran.

"....ada seseorang petani yang mengatakan kalau ia pernah melihat sebuah tandu yang ditarik oleh kuda melintas di depan desa mereka. Petani itu melihatnya kalau tandu itu memasuki hutan. Saya kemudian bertanya pada petani itu, apakah anda melihat orang yang ada di dalam tandu itu? Dan dia menjawab, kalau dia tidak melihatnya. Dia hanya melihat ada seorang prajurit yang duduk didepan menjadi seorang kusir dari tandu itu. Mendengar keterangan dari petani itu, saya pun langsung masuk ke dalam hutan tersebut untuk menyelidikinya"

"lalu...?" tanya Joo won.

"saya berjalan terus sampai kepedalamn hutan itu, sampai akhirnya saya menemukan sebuah rumah tua yang sudah terbakar. Saya pun turun dari kuda untuk kembali menyelidikinya. Dan saat saya berada dibibir pintu rumah tua itu, saya menemukan sebuah sepatu wanita tergelak disana. Sepatu itu sudah sedikit terbakar. Kemudian saya pun mengambilnya. Lalu saya kembali berjalan ke tengah-tengah rumah tua itu. Cukup lama saya berkeliling menyelidiki rumah tersebut, sampai akhirnya saya juga menemukan sebuah jubah berwarna biru dongker yang sudah terbakar."

"lalu, bagaimana bisa kau menemukan gelang giok itu?"

"setelah menemukan barang bukti itu, saya pun langsung keluar. Menyudahi penyelidikan saya waktu itu. Namun pada saat saya sedang berjalan, tidak sengaja saya memijak sesuatu. Saya menghentikan langkah saya pada waktu itu, kemudian melihat benda apa yang saya pijak. Dan benda tersebut adalah gelang giok itu, Yang Mulia. Saya mengambilnya, untuk dijadikan barang bukti lagi. Kemudian, saya pun segera pergi dari sana"

The Fate From HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang