BAB XXII Kim Sukwon

2.7K 119 10
                                    

Dendam itu muncul semakin banyak. Bagaikan rerumputan yang terus tumbuh. Dendam itu mengelilingi bunga sakura yang yang masih menghijau. Air mata terus menyirami dendam itu, namun..kekuatan Cinta mengkokohkan sang bunga sakura.


°

°
••●●◈●●••


Heyna terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Ia tersenyum melihat Mentari pagi telah muncul di celah-celah jendela kediamannya. Tapi, saat ia terbangun ia merasa ada keanehan di sebelahnya. Ia merasa ada seseorang yang memeluknya. Seseorang itu memeluknya dengan erat. Tapi, ia tetap acuh..ia pikir itu adalah Min young yang tidur disampingnya.

"Ah..Min young, aku pikir kau sedang berada di rumah ibumu,,apa kau sudah rindu lagi padaku? Baru juga semalam kau kesana..." Kata Heyna yang masih setengah sadar.
Dia pun tersenyum gak jelas, sambil memegangi tangan orang yang memeluknya.

" Hmmm..tapi, Bagaimana kau tau, kalau aku tinggal di kediaman baruku? Kau hebat sekali Min young" ucap heyna lagi. Dan ia semakin menggenggam erat tangan orang itu dan orang itu semakin merapatkan tubuhnya.

"Hemm..siapa itu Min young?" Ucap seseorang yang memeluk Heyna dengan suara yang terdengar sangat berat.

"Kau..suaramu, kenapa terdengar berat sekali, seperti seorang laki-laki saja" Heyna belum sadar juga.

"Ohh..lihat tanganmu, kok jadi besarrrr..gi—" Heyna melihat tangan yang ia genggam.

"Oh tidak ini bukan tangan Min young, jadi?"
Heyna pun akhirnya tersadar,
Hingga pada saat itu pula Heyna menjadi heran. Dengan cepat Heyna membalikkan tubuhnya. Dan saat ia berbalik, ia sungguh benar-benar terkejut, matanya melotot tak percaya kemudian ia pun menjerit sekuat-kuatnya sambil mendorong tubuh orang yang memeluknya untuk segera menjauhi tubuhnya..

"Aaaaaaaa...
siapa kau?" Tanyanya curiga.

Mendengar teriakan Heyna yang menggelegar, seseorang tersebut terkejut setengah mati dan hampir jatuh dari tempat tidur karena Heyna mendorongmya cukup keras. Kemudian, ia juga sempat ikut berteriak.
"Aaaaaaaa..."

Mereka berdua pun berteriak lagi bersamaan sambil terbangun dari tempat tidur.
"Aaaaaaaaa.."

Heyna memukuli seseorang itu, dengan bantal. Seseorang itu hnya bisa melindungi dirinya dengan kedua tangannya.

"Kau siapa? Kenapa kau bisa tidur disini? Apa kau seorang penyusup? Bagaimana bisa kau masuk ke kediamanku? Mengerikan..." Heyna terus memukuli orang itu dan sesekali mendengus kesal.

"Hey...hentikan Heyna, hentikan. Ini aku, Joo won.. aku mohon hentikan jangan pukul aku lagi"

"Joo won sia-...."
Heyna pun tersadar

"Yang Mulia....?" Heyna kembali terkejut. Ia berhenti memukuli orang itu, yang ternyata adalah Joo won.
Joo won pun mengangguk membenarkan
"Iya, ini aku.."

Heyna kembali mengkedipkan matanya dan sedkit mengkuceknya, memastikan apakah benar itu adalah Joo won.

"Oh...astaga, Yang Mulia. Bagai- bagaimana anda bisa tidur disini?"
Jawab Heyna yang tak percaya

"Ah..k-kau..kau jangan salah paham dulu, aku tidak bermaksud melakukan apa-apa padamu. Itu karena.." Joo won menggantung kalimatnya

"Aisshhh..kenapa aku bisa ketiduran" gumamnya pelan.

"Hah?" Tanya Heyna tak mengerti ucapan Joo won.

"Ehhh..baiklah, baik.. akan aku jelaskan padamu.."

Flasback on.

"Yang Mulia..sepertinya sudah larut, apakah anda sebaiknya kembali ke kediaman anda? Bukankah besok anda ada rapat dengan para menteri?" Kata Heyna yang mengingatkan Joo won untuk segera kembali ke kediamannya karena malam sudah semakin larut.

The Fate From HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang