BAB XVIII Penganggkatan Heyna

2.7K 133 12
                                    

Kesabaran akhirnya membuat dia terangkat.
Dia tidak mengerti akan posisinya itu. Tapi, dia bersyukur saat semua itu sudah memihak padanya. Dengan posisi itulah dia akan mudah untuk membalas semua kebencian yang ia terima selama ini.


°

°
••●●◈●●••

Dengan langkah kasar Se Ra segera bergegas pergi dari ruangan rapat menuju ke kediamannya. Ia merasa dibodohi oleh Yang Mulia. Ia tidak menyadari kalau Yang Mulia cuma memanfaatkannya saja saat rapat itu. Ya, agar membantunya dalam pengangkatan Heyna

"Seon Sanggung? Pelayan itu akan diangkat menjadi Seon sanggung? Apakah Yang Mulia sudah gila? Dia benar-benar gila, kenapa bisa pelayan rendahan itu diangkat menjadi seorang Seon Sanggung. Tidak, aku tidak terima ini. Bagaimana pun juga pelayan rendahan itu tidak pantas mendapatkan keistimewaan dari Yang Mulia. Menjadikan dia seorang Seon Sanggung sama saja dengan membalaskan perbuatanku. Sama saja dengan menghina kehormatanku. Beraninya Yang Mulia, memanfaatkanku tadi. Kau bodoh Se Ra. Kau benar-benar bodoh, kenapa kau mengangguk dan malah terbengong tadi. Aaaaaahh..." Se Ra menjadi frustrasi sendiri. Dia benar-benar merutuki kebodohannya yang ia lakukan saat diruang rapat.

Seharusnya dia itu menolak perkataan Yang Mulia, tidak kesal dan diam seperti ini. Ia melempari kertas-kertas yang ada di mejanya dan sempat memukul mejanya dengan keras.

Dia harus cari cara, agar Pelayan itu tidak masuk kedalam istana dan menjadi seorang Seon Sanggung.
Pikirannya terhenti saat dia memiliki sebuah ide.

"Aku punya ide yang Bagus. Satu-satunya orang yang bisa membantuku hanyalah ibu Suri. Jika dia tidak setuju dalam pengangkatan itu. Aku akan membujuknya agar Ibu bilang ke Yang Mulia untuk membatalkan pengangkatan pelayan sialan itu menjadi seorang Seon Sanggung. Yayaya..aku harus menemui Ibu Suri.." dia pun menyunggingkan senyuman liciknya.

Dengan bergegas dia pergi dari kediamannya menuju ke kediamannya Ibu Suri.

~

"Yang Mulia Ratu telah tiba.." teriak seorang pengawal dari depan pintu kediamannya Ibu Suri saat melihat Se Ra sudah memasuki kawasan kediamannya Ibu Suri.

Lalu, pengawal itupun membukakan pintu untuk Se Ra. Dan Se Ra pun masuk kedalam kediamannya Ibu Suri.

"Oh,  Se Ra, ada apa siang-siang begini?" Tanya Ibu Suri pada Se Ra.

"Ehm..mohon ampun Daebi Mama jika saya mengganggu anda.." se ra berkata sesopan mungkin kepada Ibu Suri.

"Eh..kau ini, ada apa denganmu? Kenapa kau bicara seformal itu padaku. Sudah kubilang bukan, panggil saja aku ibu. Aku sudah menganggapmu sebagai anakku sendiri, ayolah duduk sini!" Ibu Suri pun mengajak Se Ra untuk duduk disampingnya.

"Ada perihal apa kau kemari, sayang. Apakah ada hal penting yg ingin kau bicarakan padaku?" Tanya Ibu Suri kepada Se Ra.

"Begini..bu. Aku kesini mau bilang sama ibu, kalau Yang Mulia akan mengangkat seorang Sanggung khusus di kerajaan ini.." Se Ra berusaha cerita.

"Sanggung Khusus? Lantas kenapa?" Ibu Suri menjadi heran.

"Kenapa? Tentu saja Aku tidak menerimanya, bu. Apakah ibu tau yang diangkat menjadi seorang Sanggung itu siapa?
Dia adalah pelayan itu. Pelayan yang pernah kuceritakan pada ibu.." Se Ra menjadi kesal.

"Lalu, kenapa jika dia diangkat menjadi Seon Sanggung?" Ibu Suri malah bertanya bingung kearah Se Ra.

"Apakah ibu tidak menyetujuinya? pelayan jal..ah, maksudku Pelayan it-tu tidak pantas mendapatkan posisi seorang Sanggung khusus dari Yang Mulia, bu"

The Fate From HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang