BAB XIX Balasan kecil untuk Pembuat masalah

2.4K 131 3
                                    

Dendam itu sudah tumbuh dan air mata yang akan menyiramnya. Kejahatan memberi pupuk dan Cinta akan mengkokohkannya.


°

°
••●●◈●●••

Heyna POV

pagi ini terasa begitu sangat berbeda. Aku melihat para dayang sibuk menyiapkan segala keperluan untukku. Aku merasa heran. Sebegitu istimewanya kah aku hingga diurusi seperti ini. Aku benar-benar merasa seperti seorang Putri.

"Selamat pagi, Mamanim.." sapa seorang dayang padaku.

"Pagi..oh iya, bolehkah aku tahu namamu?"

"Iya, Mamanim. Nama saya Kang Jae hee. Anda bisa memanggil saya Jae Hee atau dayang Hee" ucap ramah dayang itu kepadaku.

Aku cuma mengangguk.

"Apa yang anda inginkan untuk sarapan anda, Mamanim?" Tanya Dayang Hee padaku.

"Kau tidak perlu repot-repot menyiapkan sarapan untukku, aku bisa memasaknya sendiri.."

"Tidak..Mamanim, anda tidak boleh menyiapkannya sendiri. Yang Mulia Raja akan marah jika anda mengerjakannya sendiri." cegah dayang itu padaku.

"Kenapa? Kenapa aku tidak boleh mengerjakannya sendiri Dayang Hee?" Aku pun menjadi heran.

"Ini sudah perintah dari yang mulia Raja.  Kalau Mamanim, tidak boleh mengerjakan semuanya sendiri. Anda harus meminta saya mengerjakannya. Karena tugas anda adalah melayani Yang Mulia. Dan Mamanim tidak dibenarkan melakukan pekerjaan ini.." jelas Dayang Hee.

"Tapi, aku tak terbiasa menerima semua ini, dayang Hee" aku berusaha menolak

"Maka, kalau begitu kau harus membiasakannya.." sahut seseorang dari di depan pintu kediamanku.

"Yang mulia.." kataku terkejut.

Para Dayang yang ada di kediamanku pun membungkuk hormat kearah Yang Mulia begitu juga dengan diriku.

"Kau sudah seharusnya membiaskan diri untuk dilayani. Kau ini istimewa bagiku, dan seharusnya kau tau itu.." Yang Mulia perlahan berjalan mendekatiku.

"Tapi, Yang Mulia. Hamba tidak bisa menerima semua ini. Hamba merasa tidak pantas mendapatkannya karena posisi hamba hanyalah seorang Seon Sanggung.."

"Sudah kubilang padamu. Jangan membantah apa yang aku lakukan untukmu. Aku tidak mau melihatmu melakukan pekerjaan seperti pelayan. Kau hanya cukup melayaniku saja.  Dan aku sudah cukup sakit melihat dirimu diperlakukan hina dihadapan semua orang. Kumohon terimalah itu, Heyna. Kau tak perlu malu, kau pantas untuk mendapatkannya." yang mulia sedikit berteriak kearahku dan itu sukses membuatku membungkam. Aku hanya bisa mengangguk.

Memang kuakui aku tidak suka mereka melayaniku, aku hanya ingin mereka menghormatiku. Tapi, sudahlah...aku harus senang dengan semua ini.

"Aku harap kau jangan menolak apa yang aku lakukan untukmu lagi, Heyna" Yang Mulia semakin mendesakku.

"iya, Yang Mulia, saya mengerti.  Kebaikan anda sungguh tidak terperkirakan untuk saya" aku pun tersenyum kearah Yang Mulia.

"Ya sudah..Dayang Hee, cepat siapkan sarapan untuk seon sanggung Kim" Yang Mulia pun segera memerintahkan Dayang Hee untuk meyiapkan sarapan untukku.

"baik Yang Mulia, akan segera saya siapkan. Tapi sebelum itu, apa yang anda inginkan Mamanim?" Dayang hee bertanya kearahku lagi.

"Ehmm..entahlah Dayang Hee. Terserah kau saja, apapun yang kau siapkan untukku, maka aku akan suka.." jawabku santai.

The Fate From HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang