BAB III: Pertemuan "putra mahkota"

3.4K 213 9
                                    

Heyna Pov

Hari ini adalah hari ku dan Min young mencuci dan menjemur pakaian. Sebenarnya jadwal kami semalam. Tapi, karena distrik 2 di perintah kan untuk mencuci baju kerajaan, jadi tempat mencucinya dipakai. Terpaksa jadwal kami diganti hari ini.

saat sedang asyik-asyik mencuci, tiba-tiba saja aku teringat akan sesuatu

"Astaga...Min young, aku lupa. Hari ini aku harus ke kediaman Putra mahkota" teriakku sedikit panik dan melemparkan bajuku begitu saja setelah merutuki kebodohanku.

"aduh..Heyna, airmu itu menciprat ke bajuku" katanya kesal.

"Ah..maaf, maaf...aku tidak sengaja Min Young.."

"tapi, Kediaman Putra mahkota? Ada urusan apa kau kesana?" Tanya Min young sambil memeras pakaiannya.

"Maaf ya, aku tidak cerita padamu semalam. Nyonya Jang menyuruhku kesana untuk mengukur ukuran tubuh Putra mahkota. Sebenarnya aku malas melakukan nya, tapi nyonya Jang memaksaku.."

"Kenapa kau harus menolaknya Heyna, itu adalah sebuah berkah"

"Berkah? " tanyaku yang tak mengerti dengan ucapannya Min Young.

" Tidak semua pelayan bisa bertemu dengan Putra mahkota. Dan kau bilang malas, kau benar-benar tidak normal. Kalau aku jadi kau, aku tidak mungkin membuat nyonya Jang memaksaku, aku langsung menyetujui nya."

"Kenapa kau bilang seperti itu padaku? Itu kan menurutmu. Tapi, tidak denganku. Lagipula aku bukan penggemar dari Putra mahkota. Ya sudah kalau begitu, aku ingin pergi dulu" aku pun segera berdiri dan ingin pergi dari tempat pencucian.

"Hei..tapi, bajumu ini, siapa yg akan menjemurkannya?" Tanyanya lagi.

"Ah..iya, bajuku" Aku tampak berpikir sejenak.

"Ehmm..tapi kan ada kau" aku tersenyum penuh arti ke arah Min Young.

"Maksudmu aku yg akan menjemurkannya begitu?!" dia sedikit kesal.

"Tolonglah Min Young, kau tidak ingin aku kena marah nyonya Jang kan" aku memasang wajah memelasku padanya.

"Tapi..." dia berusaha menolaknya.

"Ah, bagaimana kalau nnti ku berikan lukisan Putra mahkota. Kau tau kan kalau Aku pandai melukis. Jadi kau bisa melihat wajahnya sepanjang hari, bagaimana?!" tawarku kepada Min young yang mungkin tidak akan aku lakukan hanya sekedar basa-basi saja.

"Ehhmm tapi, ini tidak adil. Masak kau saja yang bisa bertemu dengan Putra mahkota. Apa nyonya Jang tidak bilang kau butuh seorang asisten, Heyna?" Tanyanya dengan wajah cemberut.

"Ah.. sudahlah, jangan terlalu sedih. Aku juga tidak mau bertemu dengan dia. Ya sudah aku pergi dulu Min young. Aku sudah hampir terlambat. Tolong ya pakaianku.."
Aku pun segera bergegas untuk pergi ke kediamannya Putra mahkota dengan terburu-buru.

"Tapi, apakah benar tidak perlu asisten Heyna? Heyna..Heynaaa...huh,dia menyebalkan" dia berusaha memanggil-manggil namaku tapi aku tidak memperdulikan nya.

••●●◈●●••

"Aduh..Jam berapa ini? Aku benar-benar sudah terlambat. Apa yang harus kukatakan padanya? Bagaimana jika Putra mahkota menghukumku, dan nyonya Jang, nyonya Choi. aiihh memikirkan nya saja aku sudah takut. Aku harus cepat" aku berkata sambil berlari menuju ke arah kediamannya Putra mahkota.

Tapi saat Di tengah jalan, tanpa sengaja aku bertabrakan dengan tuan Yoon. Karena terburu-burunya aku, aku tak sempat melihat jalan dengan benar.

"Ma-maaf tuan, aku tidak sengaja. Maafkan aku" aku menyesali kecerobohan ku.

The Fate From HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang