BAB XI Perkelahian

1.9K 115 1
                                    

Kemana pun kau pergi pasti ada musuh yang selalu mengikutimu. Dia membawa kebencian untukmu. Tidak berhenti untuk membuatmu dalam bahaya.
Tapi..
Jika kau punya musuh, tentu kau punya seseorang yang dapat kau andalkan untuk bisa melindungi mu.


°

°
••●●◈●●••


"Heynaaaaa..." teriak Min young dari belakang badannya Heyna sambil berlari kearahnya.

Merasa terpanggil, Heyna pun menoleh kebelakang.

Ia melihat pancaran aura kebahagiaan dari Min young. Gadis bermata bulat itu langsung memeluknya hingga dia sampai terjatuh.

"Astaga...Min Young, kau kenapa? Hingga sampai seperti ini? " tanya Heyna heran dengan sikap Min young yang terlihat aneh itu.

Tampak raut wajahnya Min young berubah sangat senang, bahkan dia sampai menunjukkan eyes smilenya.

"Kau tau kenapa aku bisa sesenang ini?" katanya sambil kegirangan.

"Hey, tentu saja aku tidak tahu. Maka itulah cepat ceritakan padaku ada apa. Jangan membuatku semakin penasaran, Min young " Heyna semakin mendesak Min young untuk bercerita kepadanya

"Iya, iya..aku akan cerita, ayo kita duduk dulu"

Mereka berdua pun duduk di Taman dekat distrik 1 .

"Jadi begini ceritanya, kau tau kan kalau semalam saat kita pergi ke pesta rakyat, kita terpisah.. "

Heyna mengangguk, " lalu?"

"Lalu, aku pun panik. Aku mencarimu kesana kemari, tapi aku juga tidak menemukanmu. Dan saat itu, ada seseorang yg berlari ke arahku. Aku sempat kesal padanya karena telah menabrakku hingga aku terjatuh. Dia meminta maaf kearahku. Dan saat aku melihat wajahnyaa—" Min young memotong perkataannya dan membuat Heyna semakin penasaran.

"Siapa? Siapa pemuda yg menabrakmu?" heyna benar-benar penasaran

"Tuan Yoon.." Min young kegirangan sambil menepuk-nepuk tangannya Heyna

"Tuan Yoon? Tuan yoon siapa?" tapi, Heyna tidak segera mengenalinya dan dia malah bingung soal nama pemuda itu.

"Aduhh... Heyna. Masak kau tidak tau sih!? Tuan yoon, saudaranya Putra mahkota" Min young menepuk jidatnya sendiri. Menyadari kebodohan Heyna, mungkin.

"Ooohh..astaga tuan yoon itu. Oh iya,iya aku tau, maaf Min young, di Negara ini yang namanya Yoon tidak hanya satu kan?!"

"Hem..iya iya.." Min young cuma mengangguk saja.

"Ayo, cepat sambung ceritamu. Setelah kau bertemu dengan tuan Yoon, lalu kenapa?"

Min young kembali semangat untuk menceritakannya.
"Dia pun berkenalan dengan ku..dia mengatakn kalau hanbook yang aku kenakan saat itu sangat cantik. Dan oh..hiasan rambut yg kau berikan padaku waktu itu, dia menyukainya. Katanya itu terlihat pas dipakai olehku. Waaahh, dia memujiku Heyna..dia memujiku.." Min young tampak kegirangan seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan hadiah.

"Hey, tenanglah Min young, tenang. Tapi, apa aku pikir, kau tertarik dengan tuan yoon yah?!"

Dia mengangguk cepat..
"tentu saja. Aku langsung tertarik dengan tuan yoon. Apalagi pada saat dia bilang aku terlihat cantik. Wahh, ingin rasanya aku melayang ke langit. Selain itu dia memiliki wajah yang tak kalah tampan dari Putra mahkota " dia terus terkagum-kagum sambil memegang pipinya dengan kedua tangannya.

"Ehh..tapi, tunggu. Saat kita terpisah kau kemana? Kenapa kau pulang lebih awal?" Min young bertanya kepada Heyna.

Deg..tiba-tiba saja jantungnya Heyna berdetak kuat. Harusakah ia menceritakannya kepada Min young kalau semalam Heyna bertemu dengan Putra mahkota?

The Fate From HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang