21

1.4K 110 18
                                    

"Loh? Ali? Kok disini? Si Prilly kemana? Kok gak keliatan?" Tanya Mama Uli. Mama Uli mulanya akan keluar untuk berkebun seperti pagi-pagi sebelumnya. Namun ia sedikit kaget saat mendapati Ali berdiri didepan rumahnya seraya memandang ke arah jalanan.

"Eh tante..." Ali segera menyalami Mama Uli begitu menyadari ada suara Mama Uli didekatnya.

"Kamu ngapain disini Li? Si Prilly mana?"

"Eh? Itu anu tante Prillynya udah berangkat duluan."

"Loh? Kok bisa?"

"Hmmm anu tante. Ali gak tau kalo Prilly udah janjian sama Fira." Dustanya. Ali sendiri tak tau mengapa ia harus berbohong didepan mama Prilly.

"Ya ampun si Prilly!!! Yaudah kamu buruan gih berangkat nanti telat loh!"

"Eh? Iya tante Ali berangkat dulu." Pamit Ali kemudian kembali menyalami Mama Uli. Selanjutnya ia langsung berangkat meninggalkan rumah Prilly.

---------------------------------------------
"Kamu mau pesen apa Prill?" Tanya Rafi saat keduanya telah sampai di kantin sekolah. Saat bel istirahat berbunyi, Prilly dibuat kaget saat menemukan Rafi berdiri didepan kelasnya dan mengajaknya makan bersama dan tanpa berfikir panjang, Prilly langsung mengiyakan ajakan Rafi.

"Atau mau menu seperti biasa? Semangkuk bubur ayam, dengan level pedas sedang dan kuah yang tidak begitu banyak ditambah lagi es teh?"

"Eh?" Prilly seketika tercenggang. Seingat itu Rafi? Ia terdiam menatap Rafi sedikit kagum karena mengingat menu makan favoritnya.

Rafi terkekeh kecil. Ia mengacak rambut Prilly sayang. Sedikit gemas dengan tingkah Prilly saat ini.

"Aku gak akan lupa kok sama apa yang kamu suka dan apa yang gak kamu suka." Sahut Rafi pelan dan diikuti dengan senyum kecilnya. Kemudian Rafi berlalu untuk memesan makanan Prilly dan dirinya.

Prilly duduk bertopang dagu. Memperhatikan Rafi yang berjalan memesan makanan. Tanpa sadar ia tersenyum. Entah bagaimana, Rafi selalu mempunyai cara tersendiri untuk menarik perhatiannya.

---------------------------------------------
Aku gak akan lupa kok sama apa yang kamu suka dan apa yang gak kamu suka

Prilly kembali mengukir senyumnya saat mengingat kalimat yang dituturkan Rafi saat istirahat tadi. Entah mengapa kalimat sederhana tadi terus-terusan membuat Prilly kepikiran bahkan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Juga hatinya terada menghangat.

"Woy Prill! Kesurupan setan apaan lo?" Teriakan Fira didekat telinganya membuat Prilly terlepas dari bayang-bayang Rafi.

"Kenapa teriak-teriak sih." Gerutu Prilly kesal. Ia melihat sekitarnya. Kelasnya sudah cukup sepi.

"Lo tuh daritadi dipanggilin gak nyaut-nyaut. Mikirin apaan lo? Ngelamunin apaan?!"

"Gak mikir apa-apa dan gak ngelamunin apa-apa" jawab Prilly sekenanya dan menyusun bukunya ke dalam tas.

"Yaudah yuk buruan balik. Kelas udah sepi sunyi begini." Prilly berdiri dari kursinya dan berjalan keluar kelas. Namun dia sedikit mengernyit saat tak mendengar suara langkah kaki Fira.

"Fir kenapa lo ma---" ucapan Prilly seketika terhenti saat menyadari masih ada satu sosok lagi yang ada di dekatnya dan Fira. Ya, Ali orangnya.

"Ck! Baru sadar sekarang lo?! Ali nungguin lo daritadi! Dia manggilin lo waktu lo ngelamun dan lo gak ngerespon sama sekali. Makanya gue teriak ditelinga lo!" Omel Fira.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 11, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ITU AKU DULUWhere stories live. Discover now