Chapter 19 : The Day

65 11 0
                                    

Dua belas hari telah aku lalui, sisa hariku di korea aku habiskan untuk membantu keperluan EXO, dan kini saatnya aku untuk pergi menempuh pendidikanku dan impian yang telah aku bangun kokoh selama ini, sekarang aku telah rela meninggalkan mereka yang selama 2 bulan terakhir ini menemani hari-hariku. Disinilah aku di bandara Incheon, Korea Selatan. Chanyeol, Chen, Xiumin, Suho, Baekhyun, Sehun, yang mengantarkanku ke bandara, karena yang lain sedang ada jadwal syuting, aku memakluminya.

"Aku tidak bisa memaksamu untuk selalu disisiku, maka pergilah sejauh yang kau mau. Namun, meskipun aku tak ada di sisimu, kuharap kau tak melupakanku" Sehun membuka pembicaraan.

"Aku tak peduli, kapan dan bagaimana kau akan kembali. Aku akan menunggumu. Jadi kau harus tetap kembali." Ucap Baekhyun sambil tersenyum tulus penuh arti. Aku baru mengetahui bahwa ada sifat mereka yang akan selalu aku rindukan.

"Aku akan membantumu dari kejauhan, menyemangatimu dengan senyuman, dan percayalah bahwa aku mendukungmu sepenuh hati" ucap Xiumin sambil menepuk bahuku. Air mataku menetes dan aku sedikit terisak dengan sikap mereka ini, sungguh aku sekarang merasakan kasih yang mereka berikan.

"Aku akan bernyanyi untukmu agar kau bisa tertidur" tawar Chen.

"Cepat kembali, kami akan merindukanmu, jangan lupakan kami oke" tutur Suho

"Jaga dirimu baik-baik choco-ya"timpal Chanyeol sambil memegang kedua bahuku menguatkan tekadku.

Telah ada pengumunan keberangkatan Korea-Indonesia, aku segera berpamitan, aku berdiri, diikuti oleh mereka, belum ada fans yang mengikuti karena ini masih subuh.

"Aku dapat meraih apa yang ku inginkan hari ini, itu semua karena kalian, pasti akan sulit jika aku sendiri, jaga diri kalian, jangan mengkhawatirkanku, jangan lupa istirahat jangan menggunakan tubuhmu selamanya, aku akan merindukan kalian, terima kasih telam mengantarkanku, aku pergi dulu oppa" ucapku. Mereka mendekatiku mendekapku bebarengan, aku sudah tidak merasa berat hati sekarang hanya saja masih ada rasa yang menganjal di hatiku, jiwaku masih bersama mereka.

Aku melepaskan pelukan mereka dan berjalan menuju pintu masuk, mereka melambaikan tangan ke arahku, tersenyum ria menyemangatiku, aku hanya membalas senyuman mereka dan membungkukkan tubuh tanda terima kasihku kepada mereka. Ingatan tentang mereka kembali terputar di dalam benakku, canda tawa mereka, keluh kesah yang mereka rasakan, peluh keringat yang membanjiri tubuh mereka seolah saksi.

Semoga dengan pilihanku ini aku bisa kembali kepada mereka, dan berharap bahwa ini adalah pilihan terbaikku. Semoga saja takdir masih dapat menemuiku dan membuatku kembali bertemu dengan mereka.

Epilog

Sudah 6 bulan aku menjalani pendidikan di bangku kuliah. Aku masih menghubungngi mereka dan menanyakan kabar mereka, dan mereka masih menjawab pesanku, dan terkadang mereka melakukan Video Call agar tau bagaimana keadaanku. Terakhir kali aku Video Call dengan mereka adalah 1 minggu yang lalu, mereka menanyakan bagaimana sekolahku, apakah aku mempunyai teman baru, bagaimana dengan ujian, kami merindukanmu. Begitulah pertanyaan mereka, dan aku menyukainya.

Ternyata mereka tidak melupakanku, aku sangat bahagia, ternyata keputusanku sangat tepat, buktinya mereka masih menghubungiku walau waktunya tak lama. Mereka bilang merindukanku, aku juga merindukan mereka, bagaimana tidak, disekolahku banyak sekali yang mengidolakan mereka.

Aku berharap akan terus seperti ini, hingga dua tahun kedepan akan seperti ini. 'Aku akan kembali kepada kalian, tunggu aku di sana, aku pasti kembali dan menjadi pelita kalian lagi'. Aku tidak sabar menunggu hari esok, lusa, dan 2 setengah tahun kedepan. Menantikan hari yang cerah di kota Seoul, Korea Selatan.


THE END

Best LuckWhere stories live. Discover now