Part 38

1.3K 121 24
                                    

"benarkah? Justin apa kau sehat?" tanya dad, aku mengangguk "aku tidak tau kau akan menikahi Kendall, seingatku kau sudah 5 tahun ini selalu mengulur waktu untuk pernikahan kalian" ucap dad curiga

"ini demi kelancaran perusahaan, aku sudah tidak peduli lagi jika aku harus-" ucapanku terpotong ketika aku melihat dad langsung berdiri menjawab telfon dengan berbisik, aku berusaha mendengar apa yang dadku bahas sehingga dia harus berbisik seperti itu

"kalian urus saja dulu, jangan sampai dia mati" ucap dadku aku mendengar kalimat yang ia ucapkan, aku yakin ia membahas Deli, aku mengepalkan tinjuku, mataku terasa perih aku tidak tahan lagi dengan semua ini...

"Maaf Justin nampaknya saya harus pergi sekarang" ucap dad tenang

"apa maksud kalimat dad jangan sampai dia mati?, apa dad sedang berencana membunuh seseorang?" tanyaku menyelidik

"Hahahaha Justin, berhentilah mencampuri urusan dad" ucapnya ketus "urus saja pernikahanmu secepatnya, jangan campuri urusan Dad" lanjutnya dan bergegas pergi

"apa yang dad bicarakan apa itu ada hubungannya dengan-" ucapanku terpotong mengingat ucapan Kendall "hmm maksudku hubungannya dengan keluarga beatles?" ucapku mengalihkan

dad tersenyum tipis "ini bukan urusanmu!" gertaknya dan pergi

"dia bilang bukan urusanku ini jelas urusanku karena wanita yang kau ingin bunuh adalah Deli" ucapku dalam hati

aku berjalan keluar mengambil mobil bermaksud menjemput Kendall, aku harus terus bersama Kendall agar Deli aman, aku menancap gas dan tiba-tiba handphoneku berdering, aku memarkirkan mobilku dn menatap handphoneku "nomor pribadi" ucapku siapa yang menelponku menggunakan nomor pribadi, aku mengangkat telpon dan diam

"Justin ini aku Deli, ku mohon padamu jangan melakukan hal-hal ceroboh, aku tau kau sedang berusaha mencariku, aku mohon padamu untuk berhati-hati mengambil tindakan, aku baik-baik saja" aku mendengar suara Deli seperti berbisik "Deli, apa kau mendengarkanku, Deli beritahu aku kau ada di mana?" tanyaku

"aku tidak tau aku ada di mana Justin, aku bahkan baru melihat suasana seperti ini, Justin aku harus pergi sekarang, mereka sedang mencariku sekarang, love u...."

sambungan telpon Deli terpotong "ohh shittt dimana Deli sekarang, dia terdengar baik-baik saja, aku rasa mereka tidak akan menyiksa Deli karena dadku sudah mendapatkan apa yang ia inginkan" aku mencoba menenangkan diri dan menghubungi kendall

"what's up Justin" aku mendengar suara khas bangun Kendall

"KENDALL APA KAU MASIH TIDUR?" tanyaku berteriak di telpon

"sialan kau Justin apa kau ingin membuatku tuli, ada apa?" tanyanya

"Kendall barusan Deli menelponku dia seperti berbisik, dia memberitahuku kalau dia baik-baik saja, dia juga bilang untuk berhati-hati mengambil tindakan" ucapku "aku akan tiba di rumahmu 30 menit, bersiaplah" lanjutku dan mematikan telpon..

***

"jadi gitu Ken, dia tadi menelponku dia memberitahuku dia baik-baik saja, tapi tetap saja aku khawatir" jelasku

"berarti bagaimana tindakan selanjutnya Justin?" tanya Kendal

aku terdiam memikirkan rencana selanjutnya, apa aku harus lanjutkan saja rencana pernikahanku dengan Kendall, aku membanting tubuhku di sofa memijit tulang hidungku, ini benar-benar membuatku bingung, aku bisa paham Deli aman karena tindakan yang aku ambil membuat dadku tidak berani melakukan hal apapun..

"kita lanjutkan saja rencana awal yang kita sepakati" ucapku

Kendall hanya terdiam dan mengangguk...

***

"bagaimana Kendall apa semuanya sudah siap?" tanya mom

"sudah mom, tapi aku takut apa mom yakin ini akan berhasil?" tanyaku ragu

"percayalah jika kalian berniat baik maka semuanya akan berjalan lancar sesuai rencana jadi kau tenang saja, sekarang kau persiapkan saja rencana yang akan kita jalani, untuk ayah Justin dan dad mu biar mom Justin dan mom yang urus okey" ucap mom sambil mengelus rambutku

aku menatap Kendall ia seperti takut, aku memegang tangannya dan tersenyum "Kendall terima kasih kau sudah membantuku, aku yakin jika kau tidak membantuku Deli sekarang sudah tidak tau apa yang terjadi padanya, ini sudah sebulan Deli menghilang aku bahkan tidak tau dia dimana" ucapku menunduk

Kendall memegang erat tanganku, "percyalah Justin Deli pasti baik-baik saja" aku tersenyum dan mengecup ujung kepala Kendall

"Justin Kendall dad kalian sudah berada di atas pesawat, aku mendengar dadmu sangat marah, mengapa investor meminta meeting hari ini sedangkan hari ini adalah hari pernikahan kalian" jelas momku, aku tersenyum licik, yahh aku meminta bantuan Mr. John untuk meminta meeting dengan dadku agar perjalanannya kemari terhambat dengan itu kita bisa menjalankan rencananya..

"Kendall bersiaplah, mom akan mengambil gambar kita, usahakan kau terlihat natural dan menganggap kita benar-benar mengucapkan janji di atas altar sana"

aku dan Kendall terpaksa melakukan pernikahan palsu agar Deli segera di bebaskan oleh dadku, dan saat dia tiba d sini acara pemberkatan sudah selesai, jadi dia tidak terlalu mencurigai apa yang sedang terjadi...

keluargaku dan keluarga Kendall sudah mengerti semuanya...

"maaf tuan, Mr. Bieber sudah tiba" bisik seorang pelayan disampingku aku langsung mengambil tindakan selanjutnya, Harry sudah bersembunyi, kami usahakan dia tidak terlihat dari dadku dan dad Kendall..

"JUSTIN!!!" Panggil ayahku dengan keras, kurasa ia sedang marah

"Dad apa kau seterlambat ini di pernikahan anakmu?" ucapku santai

"apa yang terjadi? ibumu mengabari kalau pemberkatan kalian sudah selesai dan-"

"iya dad, maafkan kami tidak menunggumu, aku mengira tadi ayah masih meeting dan itu lebih pentingkan" ucapku memotong

dad membuang nafas dengan kasar "selamat untuk kalian berdua, tapi dimana Kendall?" tanya dadku

aku menyebar pandangan dan melihat Kendall sedang berbicara pada dadnya, aku menunjuk kearahnya dan Kendall memberiku senyum.. dad mengajakku mendatangi Kendall "Justin kau ingat 5 tahun yang lalu aku juga mengajakmu seperti ini memperkenalkan Kendall padamu, aku tidak menyangka ini terulang kembali tapi sekarang kau sudah menjadi suaminya" ucap dadku senang aku berbalik kearahnya memberikan senyum pada dadku, aku bisa melihatnya dia sangat senang aku tidak pernah melihanya sesenang ini..

"yahh aku hanya mengikuti yang dad inginkan" dalam hatiku jujur ini pettama kalinya aku melihat dad tersenyum tulus seperti sekarang ini, aku bahkan tidak.ingat moment indah apa saja yang sudah kulalui dengan dad, tapi sekarang aku bisa melihatnya tersenyum tulus, aku merasa bersalah karena berbohong soal pernikahan ini, aku menatap Kendall dan iapun tersenyum bahagia seperti kami memang telah melakukan pernikahan hatiku terasa sakit memikirkan semuanya "apa aku harus menikahi Kendall seperti seharusnya?" ucapku dalam hati

aku tertunduk dan dadku langsung menepuk bahuku dan memelukku "kau selalu membuatku bangga Justin, terima kasih karena kau telah jadi anakku" ucap dad...

haiiiiiii, ya ampun udah seabad gue gak lanjutt wdym udah pada lupa kali yah? so gimana wdym sampe part kali ini, endingnya gimana hayooo si Justin udah merasa pengen nikahin Kendall.. uppsss, so tetep VOMENT wdym yah guysss, tebarr kiss 😘😘😘😘😘

What Do You Mean? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang