Part 23

2K 158 0
                                    

Belakangan ini mood aku lg bagus banget buat lanjut wdym, walaupun sibuk tapi kalau sempet megang hp pasti niat buat lanjutin lagi.. berhubung yang vote, coment,  and silent readersnya udh lumayanlah... dan thank u banget yg udah suka wdym.. intinya klo selesai baca di vote/coment yah 😎

"Justin Bieber Of view"

Aku berjalan turun ternyata ibuku berada di tempat yang untungnya ada aku di sini, paling tidak aku tidak sendirian hari ini aku berjalan cepat dan menemukan ibuku di ruang keluarga

"Hey mom" ucapku aku ingin memeluknya tapi langkahku terhenti karena melihat seseorang berbaring di atas sofa tepat di belakang mom..

Aku melompat dan memperbaiki tatanan rambut wanita ini dia seperti "DELIIIII" aku terkejut melihat keadaannya sudah sangat kaku bahkan bibirnya sangat biru, dengan segera aku menaikkan suhu ruangan dan ingin menggendong deli..

"Aku harus membawanya kerumah sakit mom" dengan cekat mom menahan tanganku "aku sudah menelpon dokter untuk datang kemari, kau jangan khawatir" ujar mom

Apa yang terjadi deli? Mengapa kau ada di sini? Bukankah hari ini hari pernikahanmu? Banyak pertanyaan yang ingin ku tanyakan pada deli tapi keadaannya saja sangat membuatku terpukul... "bertahanlah deli.." ucapku dan menangis sambil mencium tangan deli...

15 menit aku mondar mandir di depan deli, aku menunggu dokter sekarang sedang memeriksa keadaannya.. apa ini alasan mengapa aku sangat gelisah sampe rasanya sulit tidur.. sudah berapa lama deli berada di luar? Mengapa dia tidak menghubungiku? Ahh benar aku bahkan mematikan ponselku karena tidak ingin mendengar kabar acara deli telah selesai..

Bahkan sekarang aku malah membuat gadis yang aku cintai terbaring lemah yang nyaris kehilangan nyawanya karena kedinginan, aku menarik nafas panjang mencoba rilex.. smoga deli baik-baik saja.

"Justin" mom berjalan kearahku dan memelukku dari samping "apa kau kenal gadis ini? Aku bisa melihatmu sekarang kau terlihat sangat cemas terhadap keadaannya?" Aku menoleh ke arah mom dan mengangguk lemah "tenang sayang, dia akan baik-baik saja, percayalah padaku" lanjut mom yang mencoba untuk menenangkanku sejenak..

"Ms. Mallette, kurasa dia kedinginan sudah berjam-jam, untuk mengatakan dia baik-baik saja untuk sekarang ini itu suatu hal yang tidak mungkin, tapi tenang saja saya sudah melakukan semua yang saya bisa untuk menolongnya" aku mencoba mendengar penjelasan dokter dan berjalan kearah deli, kulihat tangannya sudah terpasang infus "kuharap jika dia sudah sadar kau bisa memanggilku, aku ingin memastikan semuanya masih berfungsi dengan baik" lanjut dokter

"Maksudnya dok? Saya kurang paham dengan maksud anda?" Tanyaku tedengar seperti ketus, tapi aku tidak ingin deli kenapa-kenapa.

"Ohh Mr. Bieber maksud saya adalah, ketika Ms. Kenneth telah sadar aku ingin mengecek keadaannya kembali dan memastikan sarafnya masih bekerja dengan baik atau tidak, biasanya seseorang yang telah mengalami hipotermia itu bisa berdampak fatal, contohnya seperti menyebabkan gagal jantung hingga kematian"

Aku tercegang mendengar penjelasan dokter "tidak usah terlalu khawatir Mr. Bieber aku yakin dia baik-baik saja, baiklah sekarang saya harus pergi, ingat untuk segera menghubungiku pada saat dia sudah sadar" dokter matthew menepuk pundakku dan berjalan keluar dari kamar

Kulihat ibu mengikutinya, aku kembali ke deli dan memberikannya selimut lagi, dia sudah tidak sepucat dari tadi, tapi biar bagaimana pun sebelum dia sadar aku belum tenang..

Aku menggenggam tangan deli "deli, maafkan aku, aku yang membuatmu seperti ini, ku mohon bangunlah banyak yang ingin aku bicarakan padamu, ku mohon" aku menunduk aku bahkan tidak mampu menatap deli bahkan dia sedang menutup mata.

What Do You Mean? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang