11

4.8K 533 159
                                    

.

.

BITTERSWEET

.

.



Sehun keluar dari kamar mandi yang ada di dalam kamar rawat inap milik Chanyeol yang masih terbaring diatas ranjang. Ia menghampiri suaminya yang tengah memainkan iPad dan mengambil tempat untuk duduk disisi kiri Chanyeol. Malam ini Sehun menginap di rumah sakit untuk menemani Chanyeol, karena tidak mungkin ia meninggalkan suaminya sendiri.

"Kau sedang apa, hyung?" Tanya Sehun.

Chanyeol tersenyum kecil dan melayangkan tangan kirinya yang masih menempel selang infus pada puncak kepala Sehun.

"Aku baru saja memesan tiket untuk keberangkatan kita ke Stockholm," jawabnya. Tentu Sehun terkejut. Chanyeol yang terbaring sakit masih punya pikiran untuk liburan? Benar-benar tidak bisa ditolerir.

"Hyung, kau masih butuh waktu untuk beristirahat. Kau tidak lihat tanganmu masih di infus seperti ini? Kau benar-benar keras kepala," celetuk Sehun kesal dengan Chanyeol. Bukannya berpikir mengenai kesehatannya, justru mementingkan pergi berlibur.

"Hun-ah... Kita tidak punya banyak waktu," kata Chanyeol sembari meletakkan iPad di nakas dan tangan kirinya menggenggam tangan Sehun. "Aku tidak suka tempat ini, baunya tidak enak." Lanjutnya sambil mengendus bau obat di kamar yang tidak disukainya.

Sehun memutar bola matanya malas dan beranjak menuju sebuah sofa untuk membaringkan badannya yang terasa pegal. Sebenarnya Sehun membutuhkan kasur biar lebih nyaman, tapi ia tidak bisa egois untuk pulang ke rumah dan bergelut dengan kasurnya. Sebenarnya Sehun juga tidak suka sendirian dirumah, makanya dia mau saja menginap di rumah sakit. Setidaknya menemani Chanyeol dirumah sakit, ia juga merasa ditemani.

"Kemarilah..." Panggil Chanyeol dengan suara lirih. Ia melihat Sehun yang sudah menguap menandakan ia masih mengantuk dan butuh tidur. "Aku tahu kau lelah, aku akan berbagi ranjang denganmu," ajak Chanyeol.

Tidak ada maksud untuk menggoda Sehun untuk tidur diranjangnya, ia hanya kasihan melihat Sehun. Meskipun ia sendiri juga sedang sakit.

"Aku tidur disini saja," tolak Sehun pelan. Ia membuka mini refrigator dan mengambil sebuah soft drink kemudian meneguknya. Sehun sepertinya selain mengantuk, ia juga haus.

"Kemarilah Hun-ah..." suara Chanyeol sedikit memaksa karena ia merasa kasihan pada Sehun.

Sehun mendengus dan mengerucutkan bibirnya langsung menghampiri Chanyeol yang menatapnya dengan tatapan sedikit kesal. Namun, karena tidak tahan dengan wajah lucu yang dibuat Sehun, Chanyeol pada akhirnya tersenyum geli.

"Kau benar-benar tukang paksa," Sehun memasang wajah marah yang dibuat-buatnya dan sukses membuat Chanyeol semakin gemas.

Chanyeol menggeser sedikit posisinya ke kiri agar Sehun bisa tiduran di sebelah kanannya. Chanyeol menepuk-tepuk ranjangnyamempersilahkan Sehun berbaring. Ranjangnya memang cukup besar meskipun bukan untuk ukuran king size. Ini rumah sakit bukan kamar hotel.

"Seharusnya tadi aku memesan satu ranjang kecil saja," kata Sehun masih enggan membaringkan badannya.

Chanyeol mendecak pelan, "Ck.. Mau tidur saja jangan bikin repot orang. Berbaringlah disini. Besok kita sudah pulang," ucapnya masih memperhatikan Sehun dan menepuk lagi ranjangnya.

Benar juga kata Chanyeol, besok ia sudah pulang. Untuk apa repot-repot memesan satu ranjang kecil. Selama bisa berbagi. Lagipula bukan masalah besar mereka harus berbagi ranjang. Tidak akan ada dokter atau suster yang lancang masuk ke kamar Chanyeol. Ini juga sudah hampir jam sebelas malam, artinya sudah jam besuk sudah selesai. Keluarga mereka yang daritadi siang menjenguk pun sudah pulang. Teman-teman Chanyeol tidak ada yang tahu mengenai keadaannya. Jadi, dipastikan mereka aman berduaan.

BITTERSWEET [COMPLETED]Where stories live. Discover now