[12] Resah

1.1K 75 0
                                    

"aku udah dapet data keberadaan Gama dari Barron" kata Lila seraya menyesap teh hangat nya.

Lula menaikan sebelah alis nya, meminta Lila melanjutkan, tapi Lila justru berhenti bicara saat ia melihat langkah Sky menuju ke arah mereka.

Lula mengikuti arah mata kembaran nya itu, "Ah, Zoya.. Kamu bener mau kesana sendiri?"

"why not?"

"mereka udah nyiapin pekerja nya?" tanya Lila.

Sky mengangguk, "aku berangkat ya.. "

Lula berdiri, menghampiri Sky seraya menepuk bahu Sky, "kamu bener gakpapa? Dia pacar nya Arkan.."

Sky tersenyum menatap mata Lula, i'm fine.

Wanita itu pergi meninggalkan rumah setelah mengucap salam.

Lula membuka lembaran demi lembaran data diri Vivi, pacar Arkan yang meminta Sky mendesain rumah nya.

"Gama ada di Jakarta, dia beberapa hari yang lalu kesini, cari Zoya" Lila melanjutkan perkataan nya yang tadi tertunda.

Lula membelalakan mata nya tak percaya, "apa yang dia omongin?"

"dia bakal cari Zoya, sejauh apapun Zoya sembunyi" Lila menghela nafas nya, jujur ia sangat takut dan khawatir tentang Sky.

Lula menatap lurus ke dalam mata kembaran nya itu, ia membaca ke khawatiran nya, "jadi mobil waktu itu mobil Gama?"

Lila mengangguk, ia menyeka air mata nya, "dia tinggal di rumah adik nya, kayak nya kita harus nyembunyiin Zoya lagi, dia enggak boleh tinggal disini"

Lula tidak berani menatap kembali mata Lila, ia mengalihkan pandangan pada kertas itu, data diri Vivi, "kamu tau siapa nama adik nya?"

"Vivi Damayanti"

Nama itu baru saja ia baca dari data diri Vivi.

"Vivi Damayanti?" tanya nya agar Lila mengulang nama itu.

Lila mengangguk, "iya, kenapa? Kamu kenal?"

Lula meletakkan kertas itu di atas meja dengan posisi terbalik, "dia pacar Arkan" ia langsung berdiri, meraih tas nya dan keluar dari apartemen.

"Lul mau kemana?" teriak Lila dari lorong apartemen.

"kamu di rumah aja, jangan pernah tinggalin rumah"

Lila yang penasaran langsung meraih kertas yang tadi di baca Lula, ia langsung menemukan nama adik nya Gama dari kertas itu.

"jadi Vivi adik nya Gama.. Vivi pacar Arkan? Yang minta rumah nya di desain sama Zoya?"

Tanpa pikir panjang Lila langsung mengejar Lula setelah mengunci apartemen.

Untung ia masih bertemu Lula di halte, "aku ikut Lul, kita naik mobil online aja"

Lula menatap mata kembaran nya itu, lalu mengangguk setuju.

Mereka langsung memesan mobil online, untuk menuju ke alamat rumah Vivi.

***

Vivi terkekeh, "makasih ya, kamu udah kerja keras hari ini. Semua udah aku transfer ke nomor rekening kamu"

Sky mengangguk, hanya ego dan harga diri yang membuat luka berlubang lagi. Tiba-tiba perkataan Niko itu terngiang di pikirannya.

Wanita itu menyesap kopi nya, dan segera berterima kasih kepada sang pemilik rumah, "saya masih ada pekerjaan lain, permisi"

"tunggu"

Suara seseorang menghentikan langkah nya, dengan takut ia menoleh ke belakang, dan rasanya semua keringat dingin di tubuh nya keluar, kaki nya gemetar, wajah nya memucat.

FEELINGS [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang