Beberapa saat kemudian, Gemi menutup kembali botol tersebut dan memberikannya padaku. Aku menerimanya sambil menunggu kelanjutan dari aksi 'lari mengejar mobil' Gemi.

Gemintang berdiri, bibirnya dilipat, matanya melihat ke samping, seolah mencari-cari kalimat tepat untuk diungkapkan.

Untuk beberapa lama kami hanya terdiam, berdiri berhadapan di belakang mobil.

Well...

Fuck it!

Kalau aku yang harus membuka segalanya, di sini, saat ini juga, baiklah.

Aku menarik nafas sebelum berbicara.

"Gemi..."

Sebelum aku melanjutkan kalimat, Gemi menggeleng sambil menatapku.

"J.K. Rowling, kependekan dari Joanne Kathleen Rowling. Inisial J.R. dari penulis Black Dagger Brotherhood Series, J.R. Ward adalah Jessica Rowly. Sedangkan J.A. Redmerski, si penulis The Edge of Never Series bernama lengkap Jessica Ann Redmerski."

Bibirku tersenyum mendengar perkataan Gemi.

"And... you tell me this, because?"

Gemintang menegakkan tubuhnya, matanya menyorotku tajam dengan amarah.

"Well, excuse me for being oblivion, Mr. Gad, since never... not in a million freaking years have I ever imagine that the 'J.A' before your name is never an initial whatsoever."

Masih dengan marah, Gemi menaikkan dua jarinya ke hadapan wajahku.

"Two years... two freaking years, never... I said, never! You ever mentioned that you come from Jakarta, for God's sake! All I know, you're living in New York. So, once again.. excuse me, Mr. Gad for my obliviousness, for I sure as hell never remember you mentioned even on your last email, that you are truthfully Jagad Khatulistiwa!" bentak Gemi dengan nafas memburu, gestur kekesalannya masih kentara.

Senyumku makin lebar menyimak perkataan Gemintang.

"So, that means you know now?"

Gemi mengangkat bahunya.

"Yes, but for your info... I'm still mad at you," katanya sungguh-sungguh.

Wow...

Cute.

Aku mengangkat kedua tangan tanda menyerah.

"Guilty as charge. Now, can we now speak Indonesia or shall we speak in English for the rest of our lifetime?" godaku lembut.

"Lifetime, huh?" tanyanya, masih terlihat marah walau kini tubuhnya terlihat lebih tenang.

Aku mengangkat kedua bahuku tak acuh.

"What can I say, Mrs. Gad... you got all of me, with everything in me... I'm yours..."

Gemi tersipu, lalu menunduk sedikit, walau senyumnya tergambar jelas.

Aku tertawa lalu meraih tubuhnya untuk kupeluk.

"Come to my place?" bisikku.

Sontak Gemi mendongakkan kepalanya menatapku dengan mata membelalak.

Aku terkekeh, "Don't worry, Mrs. Gad. I'll behave myself... aku tahu perbedaan budaya di sini. Aku janji, kamu aman. Aku hanya ingin waktu untuk kita bisa saling berbicara. Apartemenku tempat yang paling memungkinkan untuk itu," ujarku memberi penjelasan.

Gemi terlihat meragu.

"Mau bicara apa?"

"Apa saja. Tentang kita."

"Kita?"

Aku mengangguk.

"Kita?"

"Apa yang akan terjadi dengan kita setelah ini? Dengan segala perbedaan yang ada? Apakah mungkin..."

Sebelum Gemi melanjutkan kalimatnya, aku memotong. "No worries, sweetheart... from now on... everything is about us... you and me..."

Gemi masih terlihat meragu.

"Tapi... pekerjaan, tempat tinggal..."

Masih memeluknya aku berbicara. "Kamu jangan khawatir, sekarang di Jakarta statusku bukan pengangguran, tapi karyawan swasta. Manajer toko buku. Kalau karir menulis... tenang saja, aku bisa menulis kapan pun, di mana saja, selama ada internet, dunia dalam jangkauan," terangku dengan nada menggoga, walau setiap kalimatku sungguh-sungguh.

Gemi melipat bibirnya, kuyakin masih memiliki seribu satu pertanyaan lainnya.

"Come to my place, and we will talk some more," ajakku lagi.

Gemi akhirnya mengangguk. Aku tersenyum lega. Perlahan aku merangkulnya, memandu Gemi berjalan ke pintu mobil. Setelah kubuka, Gemi masuk dan duduk di dalamnya. Aku menutup pintu itu lalu berjalan memutar menuju pintu kendali mobil. Senyum seolah tak bisa hilang menghiasi wajahku. Hatiku berteriak lantang... yes!

This is the new chapter of our story. The new beginning of us...

Mr. and Mrs. Gad.

---End of teaser---

Thank you for reading... 🙏🙏🙏😍😍😍😘😘😘

With Love,
KI

Jagad #2 Unstoppable Love SeriesWhere stories live. Discover now