Zweizig -20

44 15 24
                                    

YANG DI MULMED KIRA2 SIAPA YAK?  ADA YANG TAU?

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif cobalah beberapa saat lagi.

Berulang kali Ata mencoba menghubungi Echa namun hasilnya tetap aja nihil hanya terdengar suara khas operator disetiap panggilan Ata ke Echa.

'Udah seminggu Cha. Udah seminggu.' Batin Ata.

"Woi! Telepon siapa sih? Serius amat?" Vino menepuk pundak Ata pelan.

"Echa." Balas Ata singkat.

"Kenapa lagi si Echa?" ucap Vino sambil duduk di samping Ata.

"Udah seminggu hpnya gak aktif," jawab Ata sambil mengacak-acak rambut frustasi.

"Lo udah coba kerumahnya?"

"Boro-boro kerumahnya, baru sampe rumahnya aja udah di usir sama bokap nyokapnya."

"Saudaranya?"

"Pinter emang lo Vin. Gue cabut."

"Kebiasaan deh kalo udah dapet solusi aja kabur!" teriak Vino waktu Ata langsung kabur dari markas.

**

Motor Ata melaju membelah jalanan, berlari meninggalkan gedung-gedung tinggi menuju ke tempat tujuannya, rumah Echa. Ata mematikan motornya saat sudah dekat dengan rumah Echa. Ata menggunakan jaket kulitnya lalu memakai kacamata hitam dan memakai topi berjalan ke arah gerbang rumah Echa.

"Mau cari siapa ya?" tanya tukang kebun yang biasa membersihkan rumah Echa.

"Saya cari bang Alex. Ada kan mang?" jawab Ata.

"Oh iya, bentar ya saya panggilin dulu, masuk dulu atuh."

"Saya tunggu sini aja deh mang, makasih."

Tukang kebun tersebut masuk ke dalam dan beberapa saat kemudian Alex keluar dari rumah tersebut.

"Siapa ya?" tanya Alex pada Ata yang penampilannya sangat berbeda.

"Ini gue Juna bang, gue mau ngobrol bentar. Bisa kan?"

"Tapi jangan disini." Tambah Ata.

"Oke, sepuluh menit lagi ketemu gue di minimarket deket sini yak? Lo tau kan?"

"Gue tau, siap bang."

Ata pergi dari rumah tersebut dan langsung mengambil motornya yang ia tinggal tak jauh dari rumah Echa. Segera pergi menuju minimarket.

**

Apartement Ata benar-benar menjadi kapal pecah, bagaimana tidak? Kertas-kertas bertebaran, baju kotor berserakan dimana-mana, bungkus makanan dan snack kosong tergeletak sembarangan membuat ruangan menjadi semakin kotor.

Sudah hampir seminggu Ata hanya berdiam diri di apartementnya. Tubuhnya tergeletak di sofa dengan televisi menyala berbalut kaos hitam polos dan celana selututnya. Rambutnya berantakan, kantung matanya tebal, dan terus mengigau menyebut-nyebut nama Echa.

'Katanya lo gak bakal ninggalin gue tapi apa buktinya? Lo tetep aja ninggalin gue sama kayak dulu yang udah lo lakuin.' Begitu kata-kata yang dilontarkan Ata saat mengigau. Ata berhenti mengigau setelah mendengar ponselnya berdering. Ata terbangun lalu mengambil ponsel itu dengan kasar.

0812286464xx is calling...

"Apaan sih, ganggu aja!" Umpatnya tanpa memerdulikkan panggilan tersebut. Sesaat setelahnya Ata mengubah dering di ponselnya menjadi silent.

Ponsel Ata terus saja menunjukkan ada panggilan masuk namun Ata tetap membiarkannya di tambah dengan panggilan dari nomor lain yang masuk.

Vino is calling...

Ata tak sadar bahkan hingga panggilan masuk yang ke-10 Ata tetap tak memperdulikannya padahal panggilan tersebut sangat penting bahkan sangat berharga. Catat itu!

**

Hai hai maafkan baru update karena sibuk urusan sekolah

Semoga kalian suka part barunya :)

Jangan lupa vote+comment ya, biar author semangat nulis dan update :v

Jangan bosen sama Echa Ata

Say SomethingWhere stories live. Discover now