Neunzehn - 19

41 22 32
                                    

Klik bintang yak jangan lupa :)

Vote

Vote

PERGI KAMU! PERGI KAMU DARI SINI! JANGAN BERANI INJAK RUMAH INI LAGI! SAYA GAK SUDI ANAK SAYA DEKAT-DEKAT DENGAN KAMU! SEKALI JAHAT TETAP JAHAT!

Kata-kata itu terngiang-ngiang di benak Ata. Terus berputar-putar hingga membuatnya pusing dan frustasi. Ia memutuskan mengambil notesnya dan mulai menggoreskan pena di atas kertas tersebut.

Aku..

Pernah di cap gelap

Padahal bukan tokoh antagonis

Suatu kali pernah di tuduh menyakiti

Namun, asli, bukan aku pelakunya

Aku..

Selalu takut kembali di cap gelap

Selalu merasa pedih kehilangan

Selalu tak mampu menggapai kebenaran

Aku..

Selalu terkapar saat di sambar kemarahan

Selalu terdiam saat di tampar kesedihan

Selalu terbunuh saat di tusuk kegelapan

"Gue itu bukan penjahat tapi kenapa gue selalu dikira penjahat? Gue ini gak pernah ada niat ngelukain siapapun. Tapi apa? Gue selalu dituduh dan disalahin." Geram Ata.

Selang beberapa saat Ata memutuskan membuka ponselnya dan melihat beberapa notification yang masuk ke ponselnya yang sejak semalam ia silent.

Vi-to the-no: Rapot gue pecah coy!!

Bry(li)an: Siapa?

Vi-to the-no: Gue lah

Bry(li)an: Yang nanya

Dimas Anggara: Ogeb emang lo vin.

Vi-to the-no: Kamvret!!

Nathara.A: Spam.

Dimas Anggara: Maaf deh.

Nathara.A: Y.

Bry(li)an: PMS nih.

Nathara.A: Hm.

Selain dari grupnya, ada juga pesan dari Echa.

Revina Echa: Jangan masukin ke hati ya omongan mama.

Revina Echa: Ta lo dimana?

Revina Echa: Ping.

Revina Echa: Ping.

Nathara.A: Masukin ginjal y

Nathara.A: D hati l

0812276761xx is calling..

Nomor yang waktu itu teror gue, batin Echa.

"Halo babe."

"Ata? Jadi lo yang neror gue selama ini?"

"Ha maksud lo? Oh iya sorry gue lupa bilang. Waktu itu gue yang neror dan ngasih surat ke elo."

"Oh iya gak apa. Kenapa telepon?"

"Gak boleh nih? Kalo gak boleh gue gak telepon."

"Boleh deh boleh."

"Save nomor gue ya, jangan lupa tulis nama gue, tambahin ganteng juga boleh. Jadi, Ata ganteng."

BRAK.

Pintu terbuka dengan kasar, ponsel yang sedang di pakai oleh Echa dirampas dan langsung di banting oleh mamanya. Sorok mata kemarahan dan kekecewaan nampak jelas tergambar dari wajah mama Echa.

"Jangan pernah dekat-dekat lagi dengan orang itu. Mama udah bilang berkali-kali dengan kamu, tapi kamu selalu membantah mama. Sebagai hukuman ponsel kamu mama sita, kamu tidak boleh menggunakan alat komunikasi apapun dirumah ini. Kamu tidak boleh keluar dari rumah kecuali dapat ijin dari mama."

Air mata mengalir turun ke pipi Echa. Terdengar suara pintu dibanting secara kasar. Setelahnya terdengar samar-samar suara mama dan abangnya saling adu pendapat. Echa terjatuh duduk disamping tempat tidurnya, air mata terus mengalir sementara Echa memilih menutup wajahnya dengan lutut ditekuk.

**

05-05-17

Klik bintang kejoranya yak, itu loh yg di kiri bawah ;))

Maaf baru update, ada yang nunggu? *PD abis*

Jangan lupa vomment terus yak biar cepet update, karena vomment bikin author tambah semangat *apaan sih*

Jangan bosen sama Echa Ata yak

Say SomethingWhere stories live. Discover now