Bangkok Love Story ep 40

Mulai dari awal
                                    

“BOOK AKU INGIN BERTEMU DENGANMU!! BOOK KU MOHON !!” Tern terus saja berteriak.

Book bangkit dari tidurnya dan berjalan ke tepi jendela kamar Frame.  Book hanya memandang ke luar jendela tempat Tern berada sekarang. Book hanya berdiam diri dan terus memandang ke arah Tern.

Tak lama Ma Frame masuk ke dalam kamar Frame dan mendapati calon mantunya itu sedang menatap jendela, Ma Frame pun segera memanggil Book dengan pelan berharap agar tidak mengagetkan Book.

“Book” ucap Ma Frame yang masih berdiri di ambang pintu kamar Frame.

Seketika Book membalikkan badannya dan menatap ke arah Ma Frame, dengan cepat Book berlari ke arah ma Frame dan memeluknya dengan erat.

“Ma” ucap Book sambil mempererat pelukannya.

“Ada apa Book? Dan siapa orang di luar itu? “ ucap Ma Frame sambil mengelus punggung Book.

“Aku takut ma, perasaanku merasakan hal yang tidak enak ma.  Dan itu adalah Tern” ucap Book.

“Takut kenapa Book? Ya ma tau itu Tern, dia kekasihmu kan? “ ucap Ma Frame pelan.

“Entah aku mersakan hal yang tidak enak saja.  Bukan dia bukan pacarku” ucap Book tegas.
“Hmm...  Jangan terlalu dipikirkan ya Book, kau harus banyak istirahat gk boleh mikiri hal yang aneh- aneh dulu. Kasian bayi yang ada di dalam kandunganmu.  Tapi Tern bilang ja adalah kekasihmu” ucap Ma bingung.

“Ya ma, hmm itu dulu waktu aku masih di ChiangMai, namun skrang berbeda aku hanya mencintai Frame ma” ucap Book sambil terus memeluk ma Frame.

“Sudahlah Book, tidurlah kembali. Biarkan saja ia diluar sana. “ ucap Ma Frame.

“Tapi...  Ma,  dia mengganggu ketenangan rumah ini”ucap Book.

“Biarkan saja,” Ucap ma Frame. 
“Baiklah ma, aku akan istirahat saja.” Ucap Book sambil berjalan menuju kasur Frame.

Book berbaring diatas kasur kekasih kesayangannya ini, ma Frame hanya memandang Book sambil tersenyum. Book berbaring dengan posisi membelakangi ma Frame, tiba- tiba tubuh Book mulai bergetar.  Seketika ma Frame mendekati Book, dengan rasa khawatir yang menyelimuti pikirannya.

“Book!!” ma Frame mendekati Book.

Ma Frame terkejut melihat tubuh Book bergetar menahan tangis.

“Book ada apa? Kenapa kau menangis? “ ucap Ma Frame sambil mengelus rambut Book.

Book hanya menggelengkan kepalanya, sambil terus menangis.

“Book apa yang ada dipikiranmu, ceritakanlah sama ma” ucap Ma Frame lagi.

“A... Ku....  Hanya sedang merindukan Frame ma!! Aku masih tidak terbiasa hidup tanpanya. Mengapa ia begitu cepat meninggalkanku? “ ucap Book menangis.

“Book, Frame tak pernah meninggalkanmu. Ia selalu ada bersama kita, kau mungkin tak bisa melihatnya tapi ma yakin kau bisa merasakannya.  Ma benar kan Book? “ ucap Ma sambil mengelus rambut Book.

Book hanya berdiam diri, ia mencoba memejamkan matanya dan merasakan setiap sentuhan yang diberikan Ma Frame.
Dalam hatinya Book berkata....

“Aku tak akan pernah meninggalkan mu Frame!! “

“FRAME kenapa aku selalu merindukan mu? Merindukan senyumanmu !!merindukan sentuhanmu!!. Merindukan junior mu Frame!! “

“Andai waktu dapat terulang kembali “

Tak lama,Book mulai terlelap kembali kedalam tidurnya. Sedangkan disisi lain, Teen merasa uahanya gagal. Ia pun pergi dari sana, dan berjanji akan kembali ke rumah itu lagi besok.

W.H.Y ? =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang