Bangkok Love Story ep 37

Mulai dari awal
                                    

“Mai,  aku masih ingin bertemu dengan Frame !!” ucap Book sambil menahan emosi, karna sedari tadi tidak ada yang menjawab pertanyaannya.

“......” semua kembali hening, tidak ada satupun yang menjawab pertanyaan Book.
Book tak kuat menahan emosinya lagi, ia terus menerus meluapkan emosinya didalam hati dan pikirannya.

Hingga tak lama, ia terjatuh di pundak Ma Frame.

“Book!!! “ teriak Ma Frame saat tau Book tak sadarkan diri.  Seketika semua orang membawa Book ke kamar Frame.

Ma Frame tak kuasa menahan tangis nya lagi, ia merasa sangat prihatin dengan keadaan Book sekarang.

Ma Frame tak henti- henti nya mencium tangan Book, mengelus rambut Book.

“Book maafkan Ma Book” ucap Ma Frame sambil menangis.

Tak lama Book mulai terbangun dari pingsannya, kini semua orang berkumpul mengelilingi Book. Book hanya memegangi kepalanya, rasanya sungguh luar biasa sakit.

Badannya mulai mual- mual lagi, dan dengan cepat Khun Ma membantu Book untuk merelaxkan tubuhnya. Disaat tubuhnya sudah merasa lebih baik Book mencoba kembali bertanya.

“Mana Frame? “ ucap Book sedikit tertahan karna hampir saja ia putus asa akibat dikacangi oleh orang- orang disini.

“Apakah kau siap Book? “ ucap Boom menjawab pertanyaan Book.

“Apa maksudmu? “ ucap Book bingung.

Belum sempat Boom menjawab, Peak kembali dan mendekat ke arah Book.

“Buka video ini saat kau sudah siap” ucap Peak kepada Book.

“Video apa ini? “ ucap Book semakin heran.

“............” tak ada yang menjawab pertanyaan Book,  Book merasa menjadi orang bodoh sekarang.

Dengan segera Book bangkit dari ranjang Frame dan berjalan ke arah televisi yang terdapat di depan ranjang Frame itu. Ia mulai menyalakan vcd player dan memasukkan cd yang diberikan Peak tadi.

Semua orang disana sudah pergi dari tadi, meninggalkan Book seorang diri.  Mereka memahami jika Book butuh waktu sendiri, apalagi rekaman video itu dari Frame yang dkhususkan untuk Book.

Book kembali ke ranjang dan mulai menekan play di layar televisi dengan menggunakan remote control.

Seketika layar televisi menampakkan sesosok yang slama ini Book rindukan. Ya sosok Frame sedang tersenyum dengan pakaian rumah sakit, dan sedang duduk di atas ranjang nya. Terlihat sekali wajah Frame yang sedikit pucat namun masih bisa tersenyum dengan tampanya.

“HAI SAYANG !!!” ucap Frame sambil tersenyum tampan, sangat tampan.

“Sayang apa kabar? Aku merindukanmu!! Setiap detik,  Setiap menit, setiap jam,bahkan setiap kegiatanku aku selalu memikirkanmu”

Book masih berdiam memperhatikan Frame.

“Hari ini tepat tanggal 16 bukan?  Seharusnya hari ini adalah hari kebahagiaan kita, hari dimana kita saling bersumpah janji dan mulai menjalankan kehidupan sebagai suami istri bukan? Hari dimana seharusnya kita memakai jas menawan dan berjalan bersama menuju altar, impianku hanya satu yaitu mempersunting mu dan membahagiakanmu hingga akhir hayatku.

Sayang......

Hari ini aku akan melakukan operasi pengangkatan Peluru.  Kau tau sayang? Peluru yang menembakku itu bersarang  berjarak 5 cm lagi dengan jantungku. Dokter berkata bahwa kemungkinan aku selamat dari operasi ini hanya berbanding 50 : 50, maka dari itu setelah mendengar dokter berkata begitu aku membuat video ini untukmu. Aku hanya ingin kau tau, jika aku harus pergi meninggalkanmu setidaknya aku memberikan perpisahan manis untukmu.

W.H.Y ? =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang