Chapter 25: Unexpected

Start from the beginning
                                    

"Mark, kenapa kau tersenyum mesum seperti orang gila?" ucap Bambam menatap wajah Mark datar.

"Uhm, tidak. Bukan apa-apa ba-,"

"Oh, begitu. Aku ke toilet dulu," sambungnya memotong kalimat Mark lalu meninggalkannya terdiam disana.

"Sedetik dia peduli, dua detik kemudian aku diabaikan lagi, huh.."

"Hahaha, kurasa dia masih belum bisa melupakan kejadian hari itu Mark," respon Jinyoung.

"Tapi ini sudah seminggu lebih, nyoung"

"Kau seperti baru mengenal Bambam kemarin saja. Dia sangat sensitif kau tau?" sambung Jinyoung lagi.

"Ya, lebih sensitif dari seorang wanita," timpal Youngjae.

"Dia sepertinya belum bisa memaafkan dirinya sendiri, dan masih merasa bersalah atas kejadian itu,"

"Hm, padahal aku sudah memaafkannya dari awal, dan tidak menganggap kejadian itu terjadi," ucap Jinyoung panjang lebar.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang? aku juga tidak tega melihat Bambam seperti itu," ucap Youngjae.

Mark lalu tersenyum membayangkan kembali rencana indah yang tersusun di otaknya tadi.

Dia tiba-tiba berdiri dengan senyum merekah di wajahnya, berjalan keluar kelas menuju suatu tempat.

"Hei, kau mau ke mana Mark?" teriak Jinyoung

"Ke suatu tempat," jawab Mark singkat dengan senyum misterius masih menempel di wajahnya.

Jinyoung dan Youngjae saling menatap heran satu sama lain.

"Apa yang anak itu pikirkan? Apa lagi rencananya?" ucap Youngjae bingung.

"Entahlah, berdoa saja itu bukan sesuatu yang buruk," jawab Jinyoung

"Dia.. sedikit mengerikan.."

***

Mark berjalan cepat melewati koridor. Tujuannya sekarang adalah tiba di ruangan ayahnya secepat mungkin dan menyampaikan semua ide gilanya.

Ya, ide gila untuk membuat Bambam 'mengakui' kalau dia adalah pacarnya, tentu saja karena Mark tidak tahan terus-terusan diabaikan seperti ini.

Dan Mark tau, kalau hanya ayahnya yang bisa membuat rencana gilanya terwujud.

Di pertengahan koridor, ia tidak sengaja menyenggol bahu seseorang. Tabrakan bahu yang cukup keras, hingga membuat keduanya berhenti berjalan.

"Maaf," ucap Mark spontan membungkukkan badannya.

Orang itu tetap menunduk, sambil membalas salam Mark.

Mark seperti mengenal orang ini. Postur tubuhnya tidak asing. Ia terlihat sangat familiar bagi Mark.

Tapi siapa?

Ia terus memerhatikan orang itu, seketika ia menyadari kalau ia benar-benar mengenal orang itu.

"Im Jaebum? Its that you?" ucapnya tidak percaya sambil memegang bahu kanan Jaebum.

"What's happening? Why you suddenly become a nerd?" lanjut Mark lagi dengan menghakimi penampilan Jaebum dari kaki sampai kepalanya.

"Kau.. terlihat.. sangat.. um.. culun," ucap Mark lagi dengan menahan tawanya yang siap meledak kapan saja.

"Oh, shut off Mark," akhirnya Jaebum merespon.

Mark tidak bisa lagi menahan tawanya.

"B-BUAHAHAHAHAHAHA, IM NERD JAEBUM," tawanya lepas.

Sweet // MarkbamWhere stories live. Discover now