Chapter 25 : Poor Angel

Start from the beginning
                                    

Kenzo membelai pipi Angel dengan buku jarinya. Lalu mendekatkan bibirnya hingga tak lagi berjarak.

"Aku ingin menciummu, Sayang." Kenzo mencium Angel tepat di bibirnya yang manis. Lidahnya mencicipi secara perlahan dan menuntun Angel agar membuka mulutnya lebih lebar. Tubuh mereka menempel erat saat Kenzo menarik tubuh Angel mendekat dan berhasil menghilangkan jarak di antara mereka.

Angel memejamkan kedua matanya ketika Kenzo semakin liar menciumnya. Kedua tangannya melingkar di leher Kenzo untuk mencari pegangan. Namun secara tiba-tiba...

Angel membuka matanya, terkesiap ketika sebuah benda keras dan panjang menusuk pantatnya. Saat itulah, Angel mendorong dada Kenzo.

Angel berusaha melepas ciuman di bibirnya dengan membuang wajahnya ke samping, sehingga bibir Kenzo hanya mendarat di pelipisnya.

"Ti-tidak!"

Kenzo menghentikan ciumannya ketika Angel mendorong dadanya, "Holy shit."

Kenzo mengumpat. Dia hampir saja melewati batas. Juniornya menegang. Selalu seperti ini jika berhadapan dengan Angel. Selalu!

Angel menarik kembali wajahnya dan menatap wajah Kenzo yang tampak muram dengan mata menggelap. Suara geraman Kenzo membuat Angel takut. Dia merasakan kedua tangan kokoh laki-laki itu masih memeluknya dengan kuat dan kaku.

"Kenzo, jangan marah..." Angel memainkan kerah leher Kenzo dengan takut.

Kenzo mengernyit mendapati ekspresi cemas bercampur takut di wajah Angel.

Kenzo kemudian mengangkat tubuh Angel dan membaringkannya ke atas ranjang. Menarik selimut hingga menutupi dadanya yang membusung indah.

"Tidurlah. Aku tahu kamu tidak bisa tidur terlalu malam."

"Apa kamu marah sama Angel?" Angel meraih tangan Kenzo ketika laki-laki itu berdiri.

"Tidak."

Kenzo melihat Angel kian murung dengan mulut membisu.

"Aku tidak marah padamu, Sayang. Percayalah padaku, hm?" Kenzo kembali duduk, lalu mencium kening Angel dengan menarik dua sudut bibirnya ke atas.

Saat itulah Angel membalasnya dengan mata berbinar.

"Sekarang tidurlah." Kenzo tetap berada di tepi ranjang hingga mata gadis itu terpejam.

"Sweet dream, honey."

Kenzo kemudian bangkit lalu memakai jaket kulit kebanggaannya dengan aura yang telah berubah. Dia keluar meninggalkan kamar menuju ke sebuah tempat yang seharusnya dia datangi satu jam sebelumnya.

***

-Ruang VVIP-

Sasha tengah menatap penampilannya di depan cermin bedaknya. Dia tidak sabar menunggu kedatangan Kenzo. Tidak dapat dipungkiri, Sasha terkejut ketika Kenzo menelponnya dan memintanya untuk bertemu langsung dengannya.

Kenapa Kenzo ingin bertemu denganku. Apa Ron sudah... Tidak! Itu tidak mungkin!-Sasha tengah bergulat di alam pikirannya sendiri sampai tidak sadar bahwa sosok yang dia tunggu telah tiba dan mengambil tempat duduk di depannya.

"Maaf sudah membuatmu menunggu."

"Ah, i-iya.. tidak apa-apa." Jawab Sasha gugup. Entah kenapa dia dapat merasakan ada sesuatu yang aneh dengan nada suara Kenzo barusan. Terkesan dingin, bahkan pandangannya menunjukkan tatapan tidak bersahabat. Ataukah itu hanya keparnoan Sasha karena masalah penculikan Angel yang melibatkannya.

My Spoiled Angel [21+] | ENDWhere stories live. Discover now