Setelah dua jam lebih berlatih dance, akhirnya member EXO diperbolehkan untuk beristirahat dan mereka langsung memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengerubungi Willis dan menanyakan kondisi maknaenya itu

"Willisie, neo gwenchana??" tanya Suho khawatir

Willis memandang Suho lekat lalu tersenyum tipis, "Nan gwenchana, hyung.. Jangan terlalu mengkhawatirkanku.."

"Benarkah?? Kau sedang tidak berbohong pada kami kan?" tanya Luhan ragu

"Anniyo hyung, aku sedang tidak berbohong kok" jawab Willis pelan

"Tapi dari raut wajahmu terlihat jika kau tidak baik-baik saja, Willisie.." celetuk Baekhyun

"Nde, kau seperti menyimpan sebuah beban berat" timpal Chanyeol setuju dengan perkataan Baekhyun

"Apa kau tidak ingin membagi masalahmu pada kami? Apa kami sudah tidak berarti lagi bagimu sehingga kau menyimpan masalahmu sendiri hmm??" tanya Kyungsoo terlihat sedih

"Anniyo hyung, aku tidak bermaksud untuk seperti itu... Kalian begitu berarti bagiku hyung, sama seperti Sehun hyung yg juga begitu berarti bagiku.. Jadi tolong hyungdeul jangan berpikiran seperti itu lagi.." jawab Willis dengan mata berkaca-kaca

"Lalu kenapa kau hanya diam saja sedaritadi? Apa ini ada hubungannya dengan eommamu tadi?" tebak Kai tepat

Willis terdiam dan kembali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Entah kenapa tiba-tiba saja rasa bersalahnya pada member EXO semakin besar karena eommanya bersikap kasar dan memaki-maki mereka tanpa perasaan.

"Willisie, kau kenapa?? Eohh?? Kau menangis??" tanya Jongdae kaget saat melihat Willis tampak menitikkan airmatanya

Willis menyeka airmatanya lalu memeluk member EXO erat dan tangisnya pun pecah. Sontak member EXO pun langsung menenangkan Willis sambil mengusap punggung dan puncak kepala Willis lembut

"Willisie, uljima... Kenapa kau harus menangis eohh??" tanya Kris lembut

"Hikss...hikss... aku merasa bersalah hyung... hikss...hikss..." isak Willis sedih

"Bersalah?? Kenapa kau harus merasa bersalah? Kau tidak melakukan kesalahan apapun, Willisie" ucap Xiumin pelan

Willis melepaskan pelukannya dari member EXO lalu kembali menghapus airmatanya sambil menggeleng pelan, "Anniyo, aku bersalah hyung... sangat bersalah.. Aku telah membuat hyungdeul sakit hati atas perkataan kasar mommy tadi" ucap Willis polos

Lay tersenyum lalu mencubit hidung Willis gemas, "Anniyo, kami tidak sakit hati pada eommamu, Willisie. Jauh sebelum kami mengenalmu, kami sudah terlebih dulu mengenal eommamu.. Eommamu itu adalah orang yg baik dan sangat lembut, mungkin sekarang ini eommamu bersikap seperti itu karena beliau tidak ingin kehilanganmu sama seperti dulu beliau kehilangan Sehunnie... Bukankah eommamu hanya memiliki dirimu seorang diri sekarang? Jadi beliau hanya tidak ingin terjadi sesuatu yg buruk padamu.."

"Tapi hyung...."

"Ssstt... sudahlah Willisie... Cobalah untuk berpikiran positif, aku yakin jika eommamu hanya terlalu mengkhawatirkanmu, Willisie..." potong Suho cepat

Willis hanya bisa mengangguk sambil tersenyum tipis pada hyung-hyungnya. Setidaknya sekarang ini perasaannya jauh lebih lega karena member EXO tidak marah atau sakit hati terhadap perkataan eommanya. Ya, walau sejujurnya masib ada terbersit rasa khawatir akan perkataan eommanya yg mengatakan jika Willis dan member EXO tidak akan bersama dalam waktu lama lagi

"Apa maksud dari mommy?? Kenapa mommy mengatakan hal itu tadi?? Apa mommy ingin memisahkanku dari hyungdeul? Apa mommy ingin aku keluar dari EXO?" batin Willis khawatir

.

.

Sehun tidak bisa untuk tidak peduli dengan eommanya sehingga ia memilih untuk terus mengikuti kemana eommanya pergi. Dan sekarang disinilah Sehun berada, disebuah hotel yg cukup elite yg terletak tidak jauh dari kawasan Gangnam, Seoul.

Sejujurnya Sehun merasa aneh dan bingung kenapa eommanya bisa pergi ketempat seperti ini. Karena sepengetahuan Sehun selama ia masih hidup, eommanya tidak pernah ke hotel kecuali untuk berlibur saat berada diluar kota atau diluar negeri. Tapi kenapa sekarang eommanya ada di hotel malam-malam begini? Dengan siapakah eommanya ingin bertemu dan kenapa harus bertemu didalam hotel? Sungguh rasanya pikiran Sehun dipenuhi dengan rasa penasaran dan pertanyaan tersebut

"Untuk apa eomma datang kesini? Apa eomma menginap disini? Apa appa tahu jika eomma datang kesini?" tanya Sehun yg mungkin diperuntukkan untuk dirinya sendiri

Sehun pun terus mengikuti eommanya memasuki sebuah kamar VVIP yg berada dilantai terakhir dari bangunan hotel tersebut. Tanpa pikir panjang, Sehun langsung ingin menerobos kamar tersebut jika tangannya tidak ditahan oleh Jungkook yg muncul secara tiba-tiba

"Kenapa kau ada disini? Dan kenapa kau menahan tanganku?" tanya Sehun terlihat ketus

"Eumm... aa..aku mencarimu sedaritadi.. Ada yg ingin kubicarakan padamu" jawab Jungkook pelan

"Apa?? Kau mau bicara apa?? Katakan saja sekarang" balas Sehun tetap ketus

"Anniyo, sebaiknya kita bicara diluar saja.. Tidak enak jika kita bicara disini" tolak Jungkook

"Kenapa? Toh tidak ada yg bisa mendengarkan pembicaraan kita" seru Sehun merasa aneh dengan sikap Jungkook yg terlihat beda dari biasanya

"Tapi Sehunnah...."

"Apa ada yg sedang kau sembunyikan dariku eohh?? Kenapa kau terlihat aneh dan seakan-akan menahanku untuk masuk kedalam kamar ini?" tanya Sehun curiga

"Aaa...anniyo aku hanya......"

Plakk...

Tiba-tiba saja Sehun mendengar suara tamparan keras dari kamar yg dimasuki eommanya. Sontak Sehun langsung menghempaskan tangan Jungkook yg menahannya dan langsung masuk menembus pintu kamar tersebut.

"SEHUNNAH ANDWAAAEE!!!!"

Terlambat... Sehun telah masuk kedalam kamar itu dan seketika itu pula mata Sehun terbelalak lebar saat melihat apa yg ada didepan matanya. Jungkook yg juga ikut menyusul Sehun pun hanya bisa menghela nafas pelan sambil menatap Sehun prihatin

"Inilah penyebabku menahanmu tadi.." lirih Jungkook pelan

"Aa...andwaaee... Maldo andwaaee..."






TBC



Hai... Aku balik lagi

Jangan lupa vomment ya

Gomawo

UNFAIR 2 - SEQUELWhere stories live. Discover now