(Law of Reciprocation) 2

3.8K 359 12
                                    

Sasuke POV

Sakura menjauhkan wajahnya, ia menyeringai.

Aku mencengkram pergelangan tangannya.

"Kau bercanda?" Matanya memandangku datar. Pernyataannya tak main-main, ia berhasil menjungkir balikkan duniaku.

Sakura menghentakkan tangannya membuat peganganku terlepas begitu saja, "tak ada yang perlu dijelaskan lagi."

Aku mencengkram bahunya, terdengar ringisan keluar dari bibir mungilnya. Aku tak perduli, "tak ada? Jangan menghindar," desis ku.

Ia menatapku sengit, "jangan melewati batas Uchiha!"

Api berkobar dimatanya, aku dapat melihatnya. Kemarahan menggunung disana, yang sebentar lagi siap ia muntahkan. Dan aku siap untuk membangun bentengku, memperkuatnya agar tak runtuh.

"Kau istriku!" Bentakku. Aku menguatkan cengkramanku, ia takkan bisa lari kemana-mana sekarang.

"Itu hanya status."desisnya.

Pernyataannya berhasil membuatku terdiam seketika.

Apa yang salah dariku, mengapa aku merasa begitu marah dan terkhianati oleh pernyataannya.

Ada gejolak tak nyaman dihatiku, yang membuatku tak sanggup menahannya.

"Maaf," aku mengusap wajahku, "maafkan aku Sakura."

"Kau memang selalu minta maaf, bukan?"

Punggungku terasa berat, perkataan Sakura sukses menohokku, menjatuhkanku sampai kedasar.

"Kau juga melakukannya kan?" Itu bukan pertanyaan tapi pernyataan. Dan aku akan merusak segalanya.

Cengkramanku pada bahunya melemah. "Ya, kau benar. Aku juga."

"Kita hanya saling menipu diri, kau tahu itu." Tatapannya meredup, tak ada lagi kilatan amarah disana.

Aku mengangguk, aku tak seharusnya begitu padanya. Sakura memang benar aku tak jauh berbeda darinya. Aku juga melakukan kesalahan yang sama dan kami menipu diri kami sendiri diatas komitmen yang kami buat.

Aku merasa seperti pecundang sekarang, tapi ada sesuatu yang mengganggu pikiranku. Mungkin saja Sakura berbohong, apakah masuk akal melakukan hal seperti itu hanya dalam kurun waktu dua jam.

Aku menatap lekat mata emerladnya, mencari kesungguhan dimatanya, "Kau berbohong?"

"Apa?" Beonya.

"Kau berbohongkan? Ini terlihat tidak masuk akal."

Aku bersumpah, aku melihatnya menyeringai, "apa untungnya aku berbohong, untuk membuatmu cemburu?" Sakura terkekeh pelan, "itu takkan terjadi, sekalipun itu tidak benar."

Sakura menyingkirkan tanganku dari bahunya lalu berjalan melewatiku, tanpa memberikanku kesempatan untuk bicara lagi

"Ini konyol." Cercanya.

-Rabu-

"Ada apa?" Karin mengerutkan keningnya, "kau terlihat mengerikan."

Aku mengangguk, dia benar, aku tak bisa tidur semalaman alhasil kantung mata menghiasi wajahku.

Sakura.

Gadis -ah bukan wanita itu, benar-benar merusak bunga tidurku, ia berhasil membuatku memikirkannya sepanjang malam sampai sekarang.

Memikirkan betapa ia membenciku dan pengkhianatan yang kami lakukan. Kami saling membunuh satu sama lain. Bahkan kami sudah menyadari hal itu, dan masih saja melanjutkannya.

SASUSAKU - A Beautiful LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang