Pain(3)

4K 386 6
                                    

Sasuke POV

Aku menjatuhkan tubuhku disamping pintu, kejadian tadi malam kembali menghantui pikiranku.

Mobil, sialan yang mogok. Menyebabkan kakiku melangkah ke tempat laknat itu.

Bau yang sudah tidak asing lagi menyapa penciumanku.

Banyak masalah beberapa hari ini, dan itu membuatku gila. Terutama dengan Karin.

Awalnya aku hanya sedikit minum, tapi entah kenapa aku selalu menuangkan cairan bening itu kegelasku berkali-kali.

Aku dapat merasakan seseorang berada disampingku, parfum wanita, aku sudah terbiasa dengan ini. Dan inilah penyebab perkelahianku dengan Karin.

Aku melakukan seks dengan wanita lain. Ia sangat mempermasalahkan soal ini.

Aku pria, tentu saja aku memerlukan seorang wanita untuk menuntaskan hasrat sialan ini. Dan Karin, bukan orang yang bisa membantuku, sekalipun aku mencintainya.

Aku masih sadar diri, jika Karin adalah milik ayahku dan akan selalu begitu, aku tak pantas mengacaukan itu. Hanya karena aku memiliki perasaan pada istrinya.

Dan Sakura, dialah penyebabnya. Aku sering tak bisa tidur karenanya, pada akhirnya aku tertidur dikantor dan berakhir mendapatkan teguran dari ketua.

Bagaimana perasaanmu jika tidur bersama istrimu sendiri yang masih seorang gadis.

Awalnya aku memang biasa-biasa saja, tapi saat ia mulai bergerak-gerak dan membuat semuanya menjadi tak biasa.

Aku menyesal, telah menyetujui permintaannya. Untuk memeluknya setiap malam. Dan dia berhasil membuatku mengeras hampir setiap malamnya.

Kepalaku semakin sakit. Aku mengingat sesuatu, aku ingat suara rintihan, jeritan, desahan, dan namaku.

Aku bangkit, berlari menuju kamar, ada sesuatu yang tak aku perhatikan sejak tadi.

Aku menyimpak selimut.

Darah.

Dan kini aku menyadari kesalahan fatal ku sekarang, aku telah merebut hal yang paling berharga bagi Sakura. Dengan cara yang paling brengsek. Aku memperkosa istriku sendiri.

Aku kembali menuju ruang pribadi Sakura. Aku tak memasukinya, aku hanya kembali duduk di tempatku semula. Aku harus memberi Sakura waktu.

Aku menenggelamkan wajahku dilututku.

Perlu menunggu 2 jam lebih hanya untuk gangga pintunya bergerak.

Sakura keluar, matanya menatap lurus kedepan. Sepertinya ia tak menyadari keberadaanku.

Ia menggunakan dress putih polos yang sangat kontras dengan kulit putih susunya.

Tangannya mengepal, ada kebencian dan dendam yang menumpuk disana.

Aku tak mencoba memanggilnya, karena ia tak ingin aku menyebut namanya.

Sakura berjalan menuju kamar namun langkahnya terhenti didepan pintu, ia menatap lurus pada kamar kami, tangannya yang mengepal mulai mengendur, ia memundurkan langkahnya. Ketakutan menyelimutinya, aku tahu itu.

SASUSAKU - A Beautiful Lieजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें