WLT - 19

5.6K 316 3
                                    


"Lo masuk kerumah gue. Gue obatin dulu" ucap Devan saat mereka sudah di depan rumah Devan

"Nggak. Gue mau langsung pulang" tolak Flo dengan ajakkan Devan

"Gue nggak mau lo pulang dengan luka begini. Lo masuk aja. Gue obatin luka lo" ucap Devan dengan nada lembut.

Jantung Flo berdetak cepat. Nada suara yang tak pernah ia dengar keluar dari mulut Devan, sang Trouble Boy

"Iya deh" ucap Flo menyetujui. Devan dan Flo masuk kedalam rumah Devan.

Flo baru pertama kali masuk kedalam rumah Devan. Rasanya seperti dirumahnya, nyaman namun kadang sepi rasanya.

"Devan? Gimana? Udah ditangkap pelakunya?" Tanya Adam langsung melihat Devan sampai didalam rumah

"Udah. Makasih papa mau membantu menghubungi polisi. Terima kasih" jawab Devan lalu pergi. Adam tersenyum mendengarnya, walaupun cuma mendengar ucapan terima kasih dengan nada datar, dia tetap senang. Ada kemajuan antara hubungannya dengan Devan

Flo merasa kaget dengan sikap Devan ke papanya. Papanya tersenyum. Flo tahu, pasti Devan mempunyai masalah sama dirinya sehingga setiap membahas masalah pribadi, Devan marah dan nggak mau membahasnya. Flo kasihan melihat ayahnya Devan yang tersenyum

"Eh ada tamu" ucap Adam menangkap sosok cewek dengan seragam yang agak kotor.

"Iya om. Maaf baju saya kotor. Om makasih sudah membantu. Saya dengar tadi om membantu Devan menangkap pelakunya. Saya adalah orang yang disandra sama pelakunya. Sekali lagi terima kasih" ucap Flo sopan dan Adam tersenyum

"Sama sama Nak. Kamu namanya siapa?" Tanya Adam lalu duduk disofa dan diikuti Flo

"Saya Flowsia Anastasia"

"Tinggal dimana Flo?" Tanya Adam lagi

"Di BTN perumahan ini om. Nomor rumah saya nomor dua enam om" ucap Flo tersenyum

"Wah tetanggaan rupanya. Kamu ada hubungan apa sama Devan?"

"Saya temennya om sekaligus gurunya. Saya kadang mengajar Devan di kelas karena permintaan guru om"

"Makasih banyak ya Nak Flo udah ngajarin Devan. Devan memang nakal dan kadang susah disuruh belajar" ucap Adam lalu Flo terkekeh

"Dia cepat nangkap kok om. Saya jelasin dan dia udah bisa ngerjain soalnya. Sebenernya Devan pintar, cuma malas saja"

"Yang bener?" Tanya Adam tak percaya

"Iya om. Saya aja kaget ngelihatnya. Tapi seiring itu, saya sama Devan berteman dan kita juga satu kelas"

"Mana tangan lo?" Tanya Devan datar dan duduk disamping Flo dihadapan Adam. Adam tersenyum melihat anaknya yang peduli

Flo menyerahkan tangannya. Devan membuka kotak P3K dan mulai membersihkan luka Flo dengan alkohol

"Iisshh, lo pelan pelan napa" sungut Flo kesal menatap Devan

"Bawel lo. Luka mana ada yang nggak sakit"

"Tapi bersihinnya pelan pelan"

"Iya iya"

Perkelahian kecil membuat Adam tersenyum. Anaknya mungkin agak berubah semenjak bertemu dengan Flo

"Nih udah" Devan sudah melilitkan perban ke tangan Flo dengan rapi.

"Makasih" ucap Flo tersenyum kearah Devan

"Hmm"

"Flo mau makan dulu? Pasti kamu belum makan" ucap Adam memecahkan keheningan diantara mereka

When LOVE TalkedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang