Tanda Tanya 2 (?)

Start from the beginning
                                    

Kami berdua pun masih terdiam dengan pemikiran kami masing- masing, hingga kemudian Peak memulai obrolan

"P'Book apakah P' tau keadaan N'Frame yang sekarang? " ucap Peak ragu

"Mai, tapi tadi aku sempat bertemu dengannya" ucap Book ragu

"Apakah P' tak melihat ada perbedaan dalam diri Ohm? " ucap Peak semakin ragu

"Ahh... Ya aku melihat dia merubah penampilannya" ucap ku sambil menginggat kejadian tadi.

"Apakah hanya itu? "ucap Peak bingung

"Hmmm.... Memangnya ada apa? " ucap ku bingung

"Semenjak ia patah hati, hidupnya mulai berubah. Awalnya aku suka dengan perubahan itu, bagaimana tidak penampilannya menjadi lebih tampan. Sungguh ia berubah ia sekarang memiliki banyak fans, aku menyukai itu. Namun...... " Ucap Peak tertahan

"Namun kenapa? " Ucapku penasaran

"Semenjak ia kenal dengan Nice and the Geng ia berubah, setiap malam ia pergi ke klub, ia tidak bisa lepas dari dunia malam, main jalang, minum bir, bahkan terakhir ku temukan ia sudah mencoba Narkoba" ucap Peak sedih

"Apa katamu? " ucapku, sungguh ini diluar dugaanku. Ya aku memang ingin menjadikan dia hancur sehancur2nya, namun kenapa prasaan sakit ini muncul lagi dalam diriku? Apa yang sebenarnya terjadi ?

"Frame yang ku kenal sekarang sudah berubah, jujur aku merindukan Frame yang polos, yang cupu bukan . Kamu tau P' dia bahkan berkata kasar terhadap orang tuanya. Sungguh aku kecewa dengannya, dia boleh berbicara kasar terhadapku Tapi jangan bicara sekasar itu kepada Manya. Sungguh aku sedih melihatnya, aku sedih melihat Ma Frame menangis melihat kelakuan anak kesayangannya. Aku sudah menasehatinya, tapi percuma ia tak mau mendengarnya. Ia bilang hanya P' yang bisa merubahnya. " ucap Peak sedih

"Hmmm.... " aku hanya bisa berdiam tanpa menjawab .

"Pantas saja, tangannya penuh goresan tadi? " ucapku menyelidiki

"ya kemaren ia berani memakai narkoba di kamarnya, semalam aku melihatnya di pojokan kamar. Kami sempat beradu mulut, hingga dia berani menggusirku. Aku tak bisa berbuat apa- apa aku hanya berjalan keluar kamar. Dan aku dapat mendengar jika ia sedang menangis di dalam kamarnya, dan aku sempat mendengar ia memanggil nama P'Book beberapa kali" ucap Peak menjelaskan.

"Oh... Ya ampun P' kok hanya aku yang berbicara. Maaf kan aku, aku hanya sedang strees menghadapi kelakuan sepupuku itu" ucap Peak

"Baiklah N' Peak tak masalah" ucapku sambil tersenyum

"Jadi ada apa P' ?" ucap Peak lagi

"Peak apakah kamu pernah merasakan rindu dengan seseorang? Ditengah rindu itu, kamu merasakan sakit saat jauh darinya? Apakah pernah kamu merasakan senang saat dekat dengan seseorang? Dan jantungmu berdebar dengan cepat" ucapku ragu

"Prasaan seperti apa? Aouwhh.. Aouwhhh.... Aouwhhh .. Aku tau P' sedang jatuh cinta ya? " ucap Peak menebak

"Hah? Maksudmu? " ucapku bingung

"Yang P' jelaskan tadi, itu seperti orang yang sedang jatuh cinta" ucap Peak yakin

"Hmmm...... Apakah kamu pernah merasakan rasany jatuh cinta? " ucapku polos

"Hah? Apakah P' sedang tersambet?" ucap Peak sambil tertawa

"Maksudmu? " ucapku heran

"P'aku sudah punya pacar, jadi aku pernah merasakan namanya jatuh cinta lah P' " ucap Peak sambil tertawa

"Benar juga ya" ucapku dengan polosnya

"Lalu bagaimana rasanya jatuh cinta? " ucap ku penasaran

W.H.Y ? =END=Where stories live. Discover now