Seulgi ngangguk sambil senyum, "Lo lucu kalo panik gitu."

"Ah elah... Kirain...." Jaebum bernapas lega.

"Mending sekarang lo cerita tentang Jiyeon. Lo ngajak gue kesini buat cerita kan?"

Jaebum balik makan kwetiau, "Kalo dipikir-pikir bakal bosenin ntar kalo gue aja yang cerita."

Seulgi mengernyit, "Nggak bakal lah."

"Gimana kalo.." Jaebum sengaja gantungin ucapannya biar Seulgi penasaran.

"Gimana kalo apa?"

"Gimana kalo lo juga cerita tentang doi lo? Jadi biar impas gitu."

Cewek itu menimang-nimang sejenak ajakan Jaebum sebelum dia akhirnya mengangguk, "Ok, i'll tell you everything about him."

"Everything?" tanya Jaebum dengan senyum terpatri di bibirnya.

"Everything." Seulgi mengangguk yakin.

Jaebum pun memulai ceritanya duluan. Dia bercerita mulai darimana dia mengenal Jiyeon. Bagaimana masa-masa usaha pendekatan Jaebum untuk mendapatkan Jiyeon. Sesekali Seulgi tersenyum karna Jaebum menceritakan semua tindakan manisnya ke Jiyeon yang sekarang hanya bernamakan kenangan. Lalu cerita Jaebum berlanjut  dimana Jaebum menyatakan perasaannya ke Jiyeon dan tentang ciuman pertama mereka.

"It was just simple peck. But it means a lot for me."

"Deep..." Seulgi ikut tersenyum bersama Jaebum.

"Gue nggak pernah sebahagia ini sebelumnya. Sampe akhirnya gue tahu dia deket sama cowok lain."

Raut wajah Jaebum nggak berubah sama sekali tapi beda dengan matanya. Seulgi bisa lihat mata cowok itu berubah sedih ketika bibir cowok itu melontarkan kata demi kata yang menyayat hatinya sendiri.

"Jiyeon pasti berarti banget buat lo."

"Banget..." Jaebum ngulangin kata Seulgi dengan suara lirih disertai senyum tulusnya.

"Ok, sekarang giliran gue." Seulgi menarik napas beratnya sebelum dia mulai bercerita, "He's our friend. He has been my friend since we were five. Yeah, he's Kim Jongin. The boy who loves Soojung so much."

Sama seperti Jaebum, Seulgi menceritakan awal kejadian dia bertemu dengan Jongin di taman kanak-kanak. Mereka berteman sejak itu hingga mereka tumbuh kembang menjadi seperti sekarang. Mereka terus bersama dan bersekolah di tempat yang sama pula. Hingga di tahun terakhir di sekolah menengah pertama, Seulgi mulai menganggapnya lebih dari teman. Lebih tepatnya ketika Jongin masih berkencan dengan Sooyoung.

"Jadi, lo suka Jongin sudah lama banget?"

Seulgi mengangkat bahu tidak tahu, "Ntahlah."

"Ok, ok, lanjut."

Seulgi cerita tentang kebiasaan Jongin yang mulai berubah sejak putus sama Sooyoung. Jongin jadi suka mainin cewek dan hal itu bikin Seulgi nangis hampir setiap hari diawal-awal masa perubahan itu. Sampai mereka ketemu Soojung di SMA SM. Mereka berteman baik dengan gadis itu. Tapi tiba-tiba ketika kenaikan kelas sebelas, Jongin curhat ke Seulgi kalau dia suka sama Soojung.

"I love him but he love her." Seulgi tersenyum pahit.

Kini giliran Jaebum ikut tersenyum pahit bersama Seulgi. "Tapi lo nggak benci sama Soojung kan?"

"Nggak lah," Seulgi menggeleng kecil. "Anehnya, Soojung adalah orang pertama yang bisa tau perasaan gue ke Jongin."

"Seriusan?" Jaebum cengo. "Untung Soojung nggak suka sama Jongin kalo suka... it will be complicated."

"Ntahlah.. Itu bukan urusan gue. Kalau-kalau Soojung juga suka Jongin, it's ok. Perasaan nggak bisa dipaksain."

Jaebum tersenyum lalu dia ngusap-usap puncak kepala Seulgi, "Gue suka gaya lo. Lo keren, dewasa banget."

"Thanks!"  Seulgi menundukkan kepala sebentar. "Lagian gue juga berusaha move on."

"Move on?  Ke siapa emang?" tanya Jaebum.

"Ntahlah, belum nemu." jawab Seulgi.

"Lo bisa jadiin gue tempat move on."

Seulgi terdiam. Mencerna kata-kata Jaebum yang sedikit bingungin. "Maksud lo?"

"Lo bisa jadiin gue pelarian, tempat move on, a second home atau apalah itu sebagai gantinya Jongin." jawab Jaebum yakin.

"Dan lo jadiin gue pelarian dari Jiyeon?" tanya Seulgi dengan kerutan di dahi.

"Ng.. sounds a good idea." Jaebum terkekeh.

"Anjir." Seulgi ikut terkekeh bersama Jaebum. "Boleh juga."

"Lo setuju?"

"Why not?"

Mereka berdua pun tertawa karena kekonyolan ini. "Jadi..."

"Jadi?"

Jaebum ngelihat arloji di pergelangan tangannya. Dia ngacungin jari kelingkingnya, "Mulai jam ini, jam 16.52, kita berstatus pelarian-zone."

"Jelek amat njir namanya."

"Udahlah, keren tau. Siniin kelingking lo."

Jaebum narik paksa kelingking Seulgi dan mulai detik itu juga mereka terikat sebagai pelarian-zone.

Jaebum narik paksa kelingking Seulgi dan mulai detik itu juga mereka terikat sebagai pelarian-zone

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
anjing squad ❌94.lineWhere stories live. Discover now