#9

1.8K 292 28
                                    

Boneka Panda
.
.
.

Setelah bel tanda pulang berdering, Seulgi langsung beresin bukunya dengan tergesah-gesah. Hal itu bikin Wendy ngerutin keningnya. Tumbenan nih anak langsung beresin bukunya. Biasanya mah bukunya diberesin kalo udah mau diusir sama penjaga sekolah yang mau ngunci pintu kelas.

"Tumben gi..." ucap Wendy sambil liatin aneh ke Seulgi.

"Gue mau cabut." jawab Seulgi tanpa liat ke arah Wendy yang masih nampilin wajah bingung.

"Hah?" Wendy bengong. Tumbenan juga dia pergi nggak ngajak-ngajak. "Cabut sama siapa? Tumbenan kaga ngajak."

Seulgi tiba-tiba berhenti masukin buku. Dia natap Wendy dengan alis terangkat, "Gue belum cerita ya?"

"Cerita apaan?"

"Gue mau cabut sama Jaebum."

Kening Wendy semakin berkerut. Sejak kapan Seulgi bisa sedekat ini sama Jaebum hingga mereka pergi berdua. Padahal biasanya Seulgi selalu ngajak Wendy kalo lagi diajak jalan sama cowok kecuali Jongin. Kenapa kecuali Jongin karena cowok itu temen kecil Seulgi jadi nggak ada masalah kalo jalan berdua.

"Dari kapan lo deket sama Jaebum?" tanya Wendy. Dia masih bingung dengan situasi saat ini.

Bukannya menjawab, Seulgi malah senyum-senyum imut dulu trus baru njawab, "Enaknya dari kapan?"

"Sialan lo." Wendy tertawa kecil. "Baguslah kalo lo udah bisa move on. Dari dulu kek gini biar nggak galau sakit hati mulu."

Mendadak Seulgi terdiam lagi. Wajahnya yang tadi terlihat bersemangat kini berubah sedikit gelap dan murung. Wendy yang melihat perubahan wajah Seulgi pun langsung buletin mata dan nepuk mulutnya sendiri. Keknya Wendy salah ngomong deh.

"Gi..." panggil Wendy. Dia khawatir dengan perubahan wajah Seulgi.

Seulgi menggelengkan kepala kecil seakan dia baru tersadar dari sesuatu. "Iya, apa?"

"Gue salah ngomong ya? Maaf, Gi. Gue nggak bermaksud gitu."

Cewek bermata sipit dan berpipi tembam itu sedikit demi sedikit tersenyum tapi senyum sedih. "Hm.. gue lagi nyoba buat move on."

"Yhaaaa... Jangan sedih gitu dong. Maafin gue!!" rengek Wendy sambil melukin erat lengan Seulgi. Dia benar-benar merasa bersalah.

"Apaan sih najis tau nggak." kekeh Seulgi. Dia ndorong kening Wendy keras banget sampe kepala cewek itu terdorong kebelakang. "Lepasin!"

Wendy memberungut sambil memayunkan bibirnya, "Maafin dulu."

"Iya duh iya, dasar alay." Seulgi berdiri sambil ketawa kecil kearah temennya satu itu. "Udah ah! Gue berangkat dulu!"

"Yey, oke! Yang tadi gausah dipikirin. Seneng-seneng sama Jaebum. Dadah! Oh iya ati-ati dimodusin Jaebum." teriak Wendy sambil lambaiin tangan karena Seulgi udah keluar kelas.

Sementara Seulgi ngacungin ibu jempolnya lewat kaca jendela.

Wendy terus ngeliat Seulgi sampe cewek itu ngilang di balik tembok lalu dia ngehembusin napas kasar. Seharusnya dia nggak ngomong kayak gitu tadi. Dia benar-benar ngerasa bersalah. Pasti tadi mood Seulgi jadi sedikit berantakan. Hah, goblok banget.

anjing squad ❌94.lineOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz