"Hyung? Dimana hyung yang tetap meninggalkan adiknya ketika hidupnya mulai suram? Dimana hyung yang menyembunyikan fakta bahwa ibu kandungnya telah meninggal pada adiknya?" Sindir Baekhyun, Baekbeom menghela nafas sebelum akhirnya melangkah maju dan mendekap Baekhyun kedalam pelukannya erat.

"Maaf, maafkan aku," bisik Baekbeom menyesal atas semua perilaku yang secara tak langsung juga merubah hidup Baekhyun. Baekhyun terdiam. "Maafkan aku karena telah membuatmu seperti ini, maafkan aku Baekhyun, karena semua ini harus terjadi padamu sendiri..maaf."

Mungkin Baekhyun tidak membalas pelukan itu, mungkin saja Chanyeol sudah menyentuh perasaan sekeras batunya, tapi itu tetap tidak mengubah perasaan terlukanya pada Baekbeom. "Baekhyun-a, apa yang harus aku lakukan agar kau bisa memaafkanku?"

Mungkin ia terluka terlalu banyak karena kebodohan kakaknya yabg mengira ia akan melupakan masalah itu. Tapi ia masih memiliki hati nuranu, dan ia harap ia bisa mengubah seluruh hidupnya. Menjadi Byun Baekhyun yang baru.

"Aku akan memaafkan kalian semua," kata Baekhyun, ia harap keputusannya tepat. Tentang bagaimana ia bisa menyelamatkan hatinya terhadap kisah-- cinta/? Dan menyelamatkan hubungan keluarganya sedikit demi sedikit.

"Kirim aku ke Perancis tanpa pengetahuan siapapun termasuk Chanyeol, Jongdae, dan Daehyun, dengan begitu aku akan mencoba semuanya dari awal."

.
.
.

"Yaah! Kim Jongdae, kapan kau akan pulang?" Tanya Baekhyun pada anggota kelompoknya yang masih berada dirumahnya larut malam tanpa mengerjakan tugas kelompok.

"Tunggu! Apa kau mengusirku?" Balas Jongdae, Baekhyun mendecih dan mengalihkan pandangannya pada Krystal yang masih asik memakan cemilan-cemilan diatas meja. "Kau? Kau perempuan, kenapa tidak pulang lebih dulu? Pangeranmu masih ada disini dan ayahanda-mu pasti sudah mencarimu," tuduh Baekhyun.

Krystal berhenti dari acara mengemilnya dan mengalihkan tatapan kesalnya pada Baekhyun. "Chanyeol tidak akan mau mengemudikan mobilnya larut malam," jawab perempuan itu. Baekhyun mendengus sambil bergumam, "pembohong."

Drrttttt!

Baekhyun menemukan Krystal tengah mengangkat panggilan dari handphonenya dengan wajah yang sulit diartikan, antara marah dan senang. "Ah sial... Padahal aku masih ingin memakan kue-kue ini," katanya kemudian menatap Baekhyun dengan senyumannya. "Teman baruku Baekhyunee--," "--,Bawa saja."

Astaga, inikah perempuan yabg pernah mandi bersama Chanyeol dan menjadi trending topic karena tatapannya seperti mengajak perang?

Satu orang lagi yang tengah memainkan layar tipis ditangannya sejak tadi. Baekhyun menghampirinya sekilas ia memikirkan keputusannya, tapi ia rasa semuanya akan baik jika seperti ini.

"Bagaimana dengan kau?" Tanya Baekhyun, Chanyeol mengalihkan perhatiannya sekilas. "Aku akan menginap disini," mendengar jawaban tak sesuai harapannya, Baekhyun mendecak kesal. "Terserah!" Balas Baekhyun kesal kemudian berjalan mengambil air minum untuk dikamarnya dan ia tahu Chanyeol mengikutinya.

"Untuk apa mengikutiku? Kau tidak tidur di kamarku, pergi ke kamar Baekbeom hyung, dia bisa menceritakan semuanya sampai perutmu mulas."

Chanyeol tersenyum manis. "Jika itu semua menceritakan kehidupanmu yang belum aku ketahui, apa ada alasan untuk bosan mendengarnya? Jika itu menceritakan kehidupanmu yang aku nantikan cerita selanjutnya bersamaku atau tidak, apa ada alasan untukku tidak mendengarnya?"

...

"Berhenti membuat jarak diantara kita, akan kubuktikan bahwa kita bisa bersama."

Baekhyun jahat, ia tahu. Tapi ia tidak bisa hidup terus sebagai Byun Baekhyun yang sekarang, ia perlu suasana baru untuk berusaha merubah dirinya. Jadi ia segera melangkahkan kaki nya setelah berteriak kepada Jongdae untuk tidur di kamar kakaknya, dan Chanyeol mengikutinya.

.
.
.

Baekhyun sudah berganti baju begitupula Chanyeol yang memakai baju kakaknya. Baekhyun berusaha tidak peduli, hanya sajaia merasa canggung ketika keduanya hendak tidur. "Aku bisa tidur disofa jika kau mau, sepertinya harapanku terlalu besar ya?"

Baekhyun menggegam tangan Chanyeol yang hendak pergi. "Kau pikir akan terjadi apa jika kita tidur bersama? Kita bahkan bukan siapa-siapa."

Chanyeol merrdupkan tatapannya. "Ya, kita bukan siapa-siapa."

Keduanya berbaring saling memunggungi, berkutat dengan pikiran masing-masing tanpa ada suara dan merasa kantuk. Baekhyun masih dengan keputusannya dan bagaimana ia akan menghadapi hari esok, sedangkan Chanyeol ia masih memikirkan kenapa ia masih merasa jaraknya dengan Baekhyun terasa jauh.

"Baekhyun kau belum tidur?" Tanya Chanyeol. "Hm, akan," balasannya singkat. "Aku ingin bertanya sesuatu padamu, kuharap kau bisa menjawabnya."

Entah apa yang mendorongnya tapi Baekhyun mengubah posisi tidurnya menghadap Chanyeol yang menatap langit langit kamarnya. "Hanya sekali, aku hanya memberimu kesempatan bertanya itu."

Chanyeol tersenyum tipis. "Setelah apa yang terjadi pada kita selama ini, apa perasaanmu masih sama? Menolakku? Daehyun sudah pergi, itu artinya kau bisa menerimaku,kan?"

Baekhyun menatap paras sempurna itu, kemudian Chanyeol melakukan hal yang sama padanya. Mereka saling menatap tanpa suara. "Kau itu selalu optimis dan pesimis bersamaan, dan aku tidak bisa menjamin semua hal itu... karena hati seseorang bukanlah sesuatu yang mudah untuk didapatkan."

Bukankah itu artinya Baekhyun masih sama?

"Baekhyun, haruskah aku menyerah sekarang atau tetap melanjutkan 1 minggu-ku untuk mendapatkanmu?" Chanyeol dapat merasakannya, lelaki cantik itu terdiam membuat dirinya yakin sesuatu terjadi pada Baekhyun, ia tidak berharap lebih. Ia hanya ingin Baekhyun mengerti perasaannya lebih baik.

Baekhyun tetap diam menatap iris hitam yang terus membuatnya terpesona, sulit memang. Keputusannya lagi, baik ia memberi harapan itu atau tidak itu sama-sama menyakitkan, tapi ia ingin memiliki kenangan indah itu lagi walau sedikit. Egois memang.




























Baekhyun menahan bahu Chanyeol yang hendak kembali memunggunginya, segera menutup matanya ketika bibir tipisnya betemu dengan bibir tebal itu.

My last kiss, may be?  Aku memberikan kesempatan itu bukan berarti agar kau bisa mendapatkanku, tetapi aku hanya ingin kita memiliki waktu baik  sebelum semuanya berakhir.

.
.
.
Last TBC
.
.
.

Yo~ gue cuman ngasih kiss kayak gitu bcs ini bulan puasa, silahkan berimajinasi
Mengawali dengan kegajean dan mengakhiri dengan kegajean juga. Wkwkw, produk gagal banget gak sih?? Last part, pokoknya kalo ada ide gue terusin di sequel yang semoga aja ngena dan semoga aja ceritanya gak di unpublish.

Sorry for long update time, dan kepedekan chapter akhir ini, karena gue mau ngurusin satu-satu ceritanya sebelum Kartul sekolah mulai.

Yang baca 'ONCE AGAIN ; Chanbaek' di FFN sekoga kalian gak bosen nungguin, abis ini gue cuss kok kesana sambil ngepublish yang di IG yah.. 'My Superstar Boyfriend' konsepnya sama kayak SIMAFCB cuman itu lebih ke sisi bejatnya Cy dan Real lifenya Baekhyun.

HAPPY REVIEW-ing!!!!! My lovely Followers~~~~

[C] SOUL : Last page.Where stories live. Discover now