"Iya, tapi 'kan gue gak sengaja."

"Gatau ah! Gue mau balik! Gak jadi jalan!" Beca menatap mata Calum sinis.

"Eh, jangan dong."

"Gak mau! Gue kesel sama lo!" Becca memukul tangan Calum.

"Ih, maf deh. Ayo, Bec, gue 'kan udah minta maaf."

"Tapi tetep aja masih membekas sakitnya!" Becca menunjuk pipinya yang masih memerah.

"Yaudah maaf deh. Gue bener-bener gak sengaja, Becca."

"Anter gue balik! Gue pusing, gue capek, gue ngantuk, gue laper---"

"Ayo, gue traktir," potong Calum lalu menarik lengan Becca menuju mobil.

Becca tersenyum kemenangan, akhirnya kode gue berhasil.

-M U S U H-

Calum manautkan telapak tangannya pada telapak tangan milik gadis di sebelahnya, Rebecca.

Senyum Calum terukir di wajah tampannya, dan jangan lupakan pipi tembam miliknya.

"Tangan lo tegang amat si Bec," ungkap Calum setelah sekian lama mereka terjebak dalam keheningan.

"Ha-Hah?" Becca menatap wajah Calum.

"Tegang amat tangan lo, gak pernah digandeng, ya?" tanya Calum menggoda.

Becca meneguk ludahnya, cih ngalusnya sabi banget.

"Yeh, lo kira gue se-jones itu, ya?" tanya Becca, emang gue jones sih sebenernya.

"Terus kenapa tegang gini nih? Gak pernah digandeng cogan, ya?"

"Halah, diem lo, kolot," Becca melepaskan tangannya dari genggaman Calum.

"Lah, kok dilepas sih?" tanya Calum lalu mencoba merangkul Becca, tapi gagal.

"Don't touch me till you want---"

"Sst, berisik," potong Calum lalu merangkul Becca.

Becca berdecak, sialan.

Calum merangkul Becca sampai mereka berada di dalam restoran bernuansa Italia yang berada di dalam Pondok Indah Mall.

Pronto - All you can eat

"Ih, kok Italia sih? Gue gak suka makanan Italia, gak enak, aneh," Becca mengeluarkan pendapatnya kepada Calum, tapi tetap saja Calum menggeleng.

"Gue yang bayar, bukan lo."

"Ih, nyebelin banget lo!" Becca cemberut dalam rangkulan Calum.

Calum berjalan ke kasir lalu membayar untuk dua orang. Di restoran ini, kita bisa makan sepuasnya tanpa harus membayar lebih mahal.

"Silahkan di meja nomor 13 ya, mas. Terima kasih," ujar kasir itu sambil menyatukan kedua telapak tangannya tanda berterima kasih.

Becca berjalan ke meja nomor 13 diikuti dengan Calum yang berada di belakangnya. Dalam hati, Becca terus saja berdoa agar dirinya tidak tegang jika bersentuhan dengan Calum.

Musuh × cthWhere stories live. Discover now