10. Steve

1.6K 272 13
                                    

'One of the hardest thing to do in life, is letting go of what you thought was real.'

-M U S U H-

"Ish, cantik banget sih si putri solo."

Seorang gadis yang sedang menuruni tangga sontak berdecak setelah mendengar gombalan dari makhluk berhidung besar.

"Cih, ngalus lo bisaan ye."

Makhluk berhidung besar itu tertawa, "Gak ngalus kok, bi."

"Ya, jing," tukas gadis itu sambil menekankan kata jing.

Sialan, kok dia bisa ganteng, ya?

"Mau sarapan dulu, gak?" tanya Calum.

Ya, Calum dan Becca.

Becca menggeleng lalu duduk di depan Calum, "Gak ah, ntar kenyang duluan."

"Lah?" Calum menatap manik Becca dengan tatapan apaan sih?

"Maksud lo apa?" lanjut Calum dengan alis yang menaik.

"Kan lo mau traktir gue," Becca menaik-turunkan alisnya, "Yakan? Yakan?"

Sontak Calum menggeleng, "Bayar sendiri, lah."

Becca memajukan bibirnya, "Ish, 'kan lo yang ajak."

"Ya kalo gue yang ngajak, terus kenapa?" tanya Calum sambil menguyah makanannya.

"Ya berarti lo siap bayarin gue lah!"

Alis Calum mengangkat sebelah, Calum senyum smirks, "Satu jam seratus ribu, siap?"

Mata Becca melotot, "Bukan itu, ish!"

"Mau di mana?" tanya Calum menggoda.

"Ish, Calum!" Becca berdiri lalu memajukan bibirnya.

"Oh, mau sekarang?" Calum berdiri mensejajarkan tingginya dengan Becca. Becca lantas menjauhi wajahnya.

"Ish!" Becca menutupi wajahnya dengan tangan mungilnya.

"Astaga, bibirmu membuatku---"

"Stop, hoe!" Becca menarik hidung jambu Calum.

"Sakit mbak!"

Becca melepaskan tangannya lalu memalingkan wajah merahnya.

"Ish, pipi lo merah! Mau, ya? Mau, ya? Yaudah sini gue cium di pipi aja biar makin kayak tomat!" ledek Calum sambil mencubit pipi merah Becca.

"Ah, jangwann tsakiitts," keluh Becca karena pipinya terus-terusan ditarik Calum. (Jangan, sakit)

"Belom diapa-apain udah sakit. Gimana kalo misalnya gue main kasar?" tanya Calum sambil tersenyum saklar.

"Gillwa lo yaa. Sakwit sethann!" Becca mencoba melepaskan pipinya dari tangan Calum, tetapi nihil. (Gila lo ya. Sakit setan)

"Ah, lemah," akhirnya Calum melepaskan tarikan tangannya pada pipi tembam Becca yang sekarang sudah berubah warna.

"Ish, sakit," mata Becca memerah menahan tangis lantas Calum menangkup wajah Becca.

"Sakit, ya?" tanya Calum dengan raut wajah cemas.

Satu tetes air mata jatuh dari kelopak mata Becca, "Iya."

Calum menghapus air mata Becca, "Maaf, ya. Gue bercanda doang."

Becca melepaskan wajahnya dari tangan Calum, "Lo pikir bercanda kayak gitu? Sakit, Cal! Perih!"

Tangis Becca semakin tidak bisa terbendung, "Cubitan lo kenceng banget! Pipi gue masih terasa sakit! Sakit banget sampe ke mata!"

Musuh × cthWhere stories live. Discover now